,

UII dan PTIQ Sepakati Beberapa Poin Kerjasama

Kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat terjalin antara Universitas Islam Indonesia (UII) dan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Kesepakatan bersama tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D dan Rektor PTIQ, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito UII, pada Jum’at (18/1).

Ruang lingkup kerjasama yang terjalin antara UII dan PTIQ Jakarta meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta juga kegiatan-kegiatan lainnya yang membawa manfaat bagi kedua pihak dan masyarakat.

Disampaikan Fathul Wahid, UII dan PTIQ mempunyai kesamaan yaitu sama-sama perguruan tinggi Islam. Menurutnya, UII sendiri saat ini sedang berusaha memuliakan para ahli Al-Qur’an, Hafidz, dan Hafidzah Al-Qur’an.

“Di UII saat ini sedang dilaksanakan program penerimaan mahasiswa melalui jalur Hafidz Qur’an. Tahun 2018 lalu, ada sebanyak kurang lebih 200 pendaftar dan hanya 93 mahasiswa yang diterima, 24 diantaranya diberikan beasiswa penuh oleh UII. Berawal dari sini, UII berusaha menghargai para pencinta Al-Qur’an. Dari sisi ini, UII dan PTIQ diharapkan berada di gelombang yang sama.” Tuturnya.

Fathul Wahid menambahkan bahwasanya penandatanganan kesepakatan bersama ini bisa menambah hubungan guna bersama-sama memajukan institusi demi kebaikan kita semua. Kerjasama ini diharapkan menjadi momentum yang baik bagi UII dan PTIQ untuk maju secara kelembagaan dan juga merawat umat Islam Indonesia.

Sementara itu, Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa kerjasama antara UII dan PTIQ ini menjadi wadah untuk saling berbagi dalam bidang keilmuan. “Perpustakaan UII ini termasuk salah satu perpustakaan terbaik di Indonesia yang didalamnya terdapat banyak sekali sumber-sumber yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa PTIQ. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan kedua pihak bisa saling mengenalkan koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan demi kepentingan bidang keilmuan.” Ujarnya. (RRA/ESP)