,

UII Gabung Konsorsium untuk Mobilitas Global

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mendapatkan hibah dari Uni Eropa. Kali ini, melalui skema Horizon MSCA (Marie Skłodowska-Curie Actions) untuk waktu pendanaan selama empat tahun, mulai 2023 sampai 2026. Hibah berfokus pada mobilitas global periset dari perguruan tinggi (PT) anggota konsorsium yang berasal dari tujuh negara: Slovakia, Polandia, Hungaria, Montenegro, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Sebanyak sembilan PT terlibat dalam konsorsium ini, yang berasal dari Eropa dan Asia. Lima PT dari Eropa yaitu University Economics of Bratislava (UEBA, Slovakia), AGH University of Science and Technology (Polandia), Kraków University of Economics (Polandia), Széchenyi István University (Hungaria), University of Donja Gorica (Montenegro), dan Institute of Modern Technology Montenegro (Montenegro). Dari Asia, diwakili oleh International College of NIDA (Thailand), Universiti Teknologi MARA (Malaysia), dan UII.

Topik yang diangkat adalah proyek selama empat tahun yang didanai oleh Uni Eropa ini adalah Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA).

Bertempat di UEBA Slovakia, rapat koordinasi awal (kick-off meeting) pelaksanaan hibah diselenggarakan selama dua hari, 12-13 Desember 2022. Rapat diikuti oleh perwakilan setiap perguruan tinggi. Rapat membahas beragam aspek manajemen dan administratif program yang juga dihadiri oleh perwakilan dari European Research Executive Agency. Prof. Anetta Caplanova dari UEBA bertindak sebagai koordinator program.

Dalam rapat tersebut, UII diwakili oleh Fathul Wahid, Rektor UII dan Ahmad Munasir Rafie Pratama, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri UII yang akan menjadi anggota dewan manajemen dalam konsorsium.

“Ini adalah satu dari delapan hibah dari Uni Eropa yang sudah diterima oleh UII bersama lembaga mitra, sejak 2016. Di 2022 ini, alhamdulillah UII mendapatkan tiga hibah baru, dari lima proposal yang dikirimkan,” ungkap Fathul.

Pembentukan kemitraan global merupakan salah satu strategi internasionalisasi yang dipilih UII. “UII bersyukur, karena melalui konsorsium seperti ini, perluasan jaringan dapat langsung dengan beberapa universitas sekaligus. Selain itu, kemitraan yang terjalin pun langsung diisi dengan kegiatan bersama,” lanjut Fathul.

Tim periset muda dan senior dari kedelapan PT akan bergabung untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian terkait digitalisasi di kawasan Eropa dan Asia Tenggara. “Selama empat tahun ke depan, UII akan mengirimkan sebanyak 24 dosen ke PT mitra di Eropa. Kami pun akan menerima puluhan periset dari Eropa,” ujar Rafie yang juga menghadiri rapat.

Dosen atau periset dari UII akan mengikuti mobilitas global selama satu sampai dua bulan di Eropa. Sebaliknya, UII juga menerima kunjungan dari mitra Eropa. “Mobilitas periset menjadi pemicu semua kegiatan yang didanai. Insyaallah program akan dimulai Januari 2023,” pungkas Rafie.