,

UII Kembali Distribusikan Air Bersih ke Gunung Kidul

Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) D.I. Yogyakarta kembali mengirimkan bantuan air bersih ke Kabupaten Gunung Kidul yang saat ini sedang mengalami kendala air bersih karena musim kemarau yang berkepanjangan.

Pendistribusian air bersih ke Gunung Kidul diberangkatan pada Kamis (22/8) dari Balai Kota Yogyakarta oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian, Dra. Septi Sri Rejeki, dan Kepala Cabang ACT D.I. Yogyakarta, Bagus Suryanto.

Fathul Wahid menuturkan UII merasa terhormat dapat terlibat membantu masyarakat di daerah Gunung Kidul yang saat ini tengah dilanda musibah kekeringan. Fathul Wahid menambahkan bahwa bantuan yang dikirimkan saat ini merupakan bantuan jangka pendek, dan diharapkan kedepannya UII juga bisa terlibat memberikan bantuan jangka panjang.

“Alhamdulillah, UII sudah bekerjasama dengan ACT dalam waktu yang cukup lama untuk berbagai aktivitas kemanusiaan. Mulai dari Lombok, Palu, Donggala, termasuk untuk kawan-kawan kita di Uyghur. Hari ini juga kita sedang menggalang dana untuk Maluku Utara yang nampaknya terlupakan,” ujar Fathul Wahid.

Adapun bantuan yang diberangkatkan berupa 17 truk tangki air. Pemberian bantuan air bersih ini sudah dilakukan beberapa kali sejak bulan Juni 2019, dan hingga saat ini sudah hampir 500 truk tangki air yang dikirimkan ke Gunung Kidul. Menurut Kepala Cabang ACT D.I. Yogyakarta, Bagus Suryanto, bantuan air bersih ini akan dikirimkan ke beberapa kecamatan yang ada di Gunung Kidul.

“Seperti yang kita pahami teradapat 14 kecamatan di Gunung Kidul terdampak kekeringan yang cukup parah. Untuk bantuan janka pendek ini kami mengirimkan bantuan berupa air bersih dengan menggunakan truk tangki air. Adapun solusi jangka panjang yang kami berikan berupa pembuatan sumur dalam yang hingga saat ini sudah dibangun 18 buah, tersebar di beberapa kecamatan,” papar Bagus Suryanto.

Sementara Septi Sri Rejeki menyampaikan terima kasih kepada Aksi Cepat Tanggap D.I. Yogyakarta bersama mitra lainnya yang telah memberikan bantuan air bersih ke kabupaten Gunung Kidul. Selain itu, Ia juga memaparkan bahwa kekeringan yang terjadi di Gunung Kidul tahun ini merupakan kekeringan yang terparah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kekeringan tahun ini merupakan bencana kekeringan tanggap darurat yang harus segera kita carikan solusinya. Dengan adanya bantuan ini sangat kami apresiasi sekali, semoga diberkahi oleh Allah Swt. Kami juga berterimakasih kepada ACT dan UII,” ungkapnya. (LA/RS)