,

El Markazi UII Selenggarakan Kompetisi Debat Bahasa Arab Tingkat Nasional

Kompetisi bahasa kini menjadi salah satu hal yang bergengsi di kalangan para mahasiswa tak terkecuali bahasa arab. Oleh karena itu, UII yang diperantarai oleh el Markazi mengadakan Unisi Arabic Debating Championship (UADC) 2018 dengan tema “Pemikiran Pemuda untuk Cahaya Masa Depan”. Kompetisi yang sudah menginjak tahun ke duanya ini merupakan salah satu lomba debat bahasa arab terbesar di Indonesia.

Bertempat di Gedung Auditorium Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 27 Februari – 2 Maret 2018.
Apresiasi setinggi-tingginya juga disampaikan oleh Wakil Rektor III UII Ir. Agus Taufiq, M.Sc kepada seluruh penyelenggara acara, baik juri maupun peserta.

“UADC ini nasional rasa internasional karena ada satu delegasi yang datang dari Malaysia. Selain itu, kami atas nama pimpinan universitas juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap panitia karena telah menggagas acara ini. Mudah-mudahan forum ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk tetap berkarya dan terus berprestasi.” Ujarnya dalam pidato pembukaan.

Pada tahun ini UADC diikuti oleh 88 peserta yang terbagi menjadi 22 tim dengan dukungan dari 36 juri. Para peserta datang dari Universitas Sains Islam Malaysia, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, IAIN Padangsidimpuan, Universitas Al Azhar Indonesia, IDIA Al Amin, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STAI An-Nawawi Purworejo, Daarul Lughoh wa Da’wah dan IAIN Jember.

UADC 2018 juga memberikan apresiasi penghargaan kepada para debater yang mendapatkan juara 1 dengan tropi dan uang senilai Rp. 5.000.000,-, juara 2 dengan torpi dan Rp. 3.000.000, juara 3 Rp. 1.500.000,- serta kepada 10 Best Speaker.

Disampaikan Fahruddin selaku Ketua Panitia bahwa acara ini akan berkelanjutan diadakan setiap tahun. “Dengan tema kita tahun ini diharapakan dapat memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang ada ke depannya. Format debat ini akan lebih mengasah peserta dalam mengolah informasi, berfikir kritis, dan memunculkan solusi aktif. Mudah-mudahan kompetisi ini bisa berkembang di skala internasional baik lingkup ASEAN atau bahkan Asia.” Ujarnya. (BKP/ESP)