Gaya Hidup Baru di Era New Normal

Banyak tantangan yang akan dihadapi di era new normal. Salah satunya yakni di bidang pemasaran dengan mengikuti model gaya hidup baru. Tips menghadapi tantangan ini dibahas dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (IKATI UII) pada Minggu (9/8).

Webinar mengangkat tema Marketing in New Normal Era, Exploring the New Lifestyle dengan narasumber Manager Marketing Brand Communication Indomaret Group, Nugroho Adhi Wijaya. Ia menyampaikan Indomeret juga mengalami dampak penurunan penjualan. Merespon hal ini Indomaret membentuk inovasi pembelian berupa drive thru untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Nugroho menyebutkan branding yang dibuat juga menyesuaikan bentuk lifestyle baru. Seperti inovasi café yang ada di dalam Indomaret dengan menawarkan kopi untuk mengikuti trend saat ini. Budaya pembayaran cashless juga dinilai lebih efektif saat ini, teknologi yang berkembang datang untuk memudahkan adanya transaksi.

Generasi milenial yang sangat dinamis banyak memanfaatkan juga pengaruh-pengaruh di media sosial. Berdasarkan data yang ada dari hootsuite menunjukan bahwa di bulan Januari 2020 Youtube menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan. Disusul dengan whatsapp, facebook, Instagram, twitter, line, dan media sosial lainnya.

Digitalisasi semakin meningkat seperti yang sebelumnya tidak menggunakan netflik mulai berlangganan, upgrade ke spotify yang berbayar, dan sebagianya. Berbicara tentang digitalisasi, sudah saatnya memanfaatkan peluang melakukan branding secara digital.

New normal lifestyle yang disampaikan Nugroho adalah sensasi virtual yang semakin beragam. Live instagram banyak juga dilakukan beberapa akun resmi, zoom meeting, webinar, dan lain sebagainya. Panggung online dengan konsep virtual di bidang entertainment yang juga menggunakan konsep charity. Media yang semakin beragam seperti tik tok juga semakin banyak digunakan.

Nugroho menambahkan beberapa pengusaha food and beverge juga melakukan berbagai macam pendekatan baru bagi pelanggannya seperti inovasi makanan sehat. Di bidang pariwisata juga datang dengan standar baru sesuai protokol Covid-19. Bidang kecantikan juga tidak sekedar tampil cantik melainkan juga sehat. Dari new normal tersebut dapat dijadikan renungan untuk marketing dan dalam melakukan inovasi di berbagai bidang bisnis. (HN/RS)