,

Hadapi Masa Depan Dengan Berpikir Induktif

Metode berpikir deduktif merupakan metode yang populer dikembangkan dalam pendidikan tinggi. Melalui metode ini, mahasiswa dituntut berpikir untuk mencari solusi masalah yang dihadapi saat ini. Padahal, dibutuhkan pola pikir induktif dalam menghadapi masa depan, agar kemampuan memetakan solusi dapat dilakukan guna membaca dan menyelesaikan masalah di masa mendatang.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai pembicara utama di hadapan ratusan mahasiswa yang berasal dari 12 universitas di Indonesia dalam Konferensi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) 2 bertema “karya anak bangsa untuk Indonesia maju 2025” di Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, Jumat (18/10).

Menurut Fathul, terdapat beberapa cara mengembangkan kemampuan berpikir induktif, salah satunya dengan berlatih berpikir out-of-the-box. “Dengan banyak membaca, banyak diskusi, dan banyak melakukan perjalanan, mahasiswa dapat memperkuat kemampuan berpikir induktif,” ungkap Fathul.

Ditambahkan, transformasi teknologi informasi di lingkungan UII dilakukan dengan metode berpikir induktif. “Kami mengorkestrasi gagasan-gagasan besar guna menciptakan lompatan besar untuk teknologi informasi UII,” tambah Fathul.

Proses transformasi teknologi informasi di UII telah menghasilkan perkembangan positif, beberapa di antaranya adalah peningkatan kecepatan akses internet hingga 150 MBps melalui UIIConnect dan bergabungnya UII dalam jejaring Eduroam. “Koneksi eduroam memungkinkan sivitas akademika UII untuk mengakses internet yang aman dengan menggunakan akun UII saat berkunjung ke universitas mitra di berbagai negara,” ungkap Fathul.

Sementara itu, Pelaksana Harian Rektor Unissula, Drs. H. Bedjo Santoso, M.T., Ph.D. menekankan pentingnya teknologi informasi dalam mendampingi generasi muda mengembangkan pola berpikir. “50% generasi Z tidak bisa dipisahkan dari teknologi informasi. Oleh karenanya, forum ini dibuat sebagai wahana latihan generasi Z untuk mampu melatih cara berpikir dan menuangkan gagasan dengan baik,” ungkap Bedjo.

Kegiatan KIMU 2 diselenggarakan bersama dengan penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara UII dan Unissula. Kemitraan kedua universitas tersebut difokuskan pada pengembangan desa mitra dan dakwah Islamiyah. Pada kesempatan yang sama, dilakukan diskusi implementasi kerja sama di bidang pemberdayaan masyarakat yang dihadiri Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN) UII, dr. Raden Edi Fitriyanto, M.Gizi, dan tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unissula.