Hikmah Mulia di Balik Peringatan Isra Mikraj

iman di tengah pandemi - UII

Direktorat Pondok Pesantren UII mengadakan perayaan Isra Mikraj ini secara daring pada Kamis (11/03). Acara ini menghadirkan Dr. H. Muh. Fudhail Rahman, Lc., MA sebagai pembicara. Dalam ceramahnya, ia mengajak umat Islam untuk mengimani peristiwa itu dengan sepenuh hati. “Peristiwa Isra Mikraj ini hanya dapat diterima oleh orang-orang yang beriman kepada Allah”, ucapnya.

Ia melanjutkan penjelasannya, dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad ditemani oleh Malaikat Jibril. Ketika melewati langit pertama hingga ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan tujuh nabi yang berbeda-beda. Pada langit pertama ia bertemu dengan Nabi Adam AS, langit kedua bertemu Nabi Isa AS, langit ketiga bertemu Nabi Yusuf AS, langit keempat bertemu Nabi Idris AS, langit kelima bertemu Nabi Harun AS, langit keenam bertemu Nabi Musa AS, dan terakhir dilangit ketujuh ia bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.

Ketika Nabi Muhammad tiba di Sidratul Muntaha, ia tidak lagi ditemani Malaikat Jibril. Allah hanya menugaskan sang malaikat menghantar Nabi hingga pintu gerbang. Di saat Nabi Muhammad bertemu dengan Allah, ia bertanya mengenai kemuliaan apa yang Allah berikan kepada dirinya.

Allah kemudian menjawab bahwa Nabi Muhammad telah diberikan Al-Quran yang merupakan pedoman hidup semua umat. Isra Mikraj ini menunjukkan tingginya derajat Nabi Muhammad. Ia mendapatkan perintah langsung dari Allah tanpa ada penghalang, pembatas, maupun perantara.

Ia mencatat ada dua pelajaran berharga yang dapat dipetik umat Islam. Pertama ialah Allah memberikan perintah kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat. Perintah shalat yang awalnya sebanyak 50 kali sehari akhirnya hanya menjadi 5 kali sehari setelah terjadi tawar menawar oleh Nabi.

Kedua ialah pesan persatuan. “Ibadah shalat menunjukkan persatuan, dengan satu pemimpin yang harus kita ikuti. Kemudian walaupun pemimpin itu bertindak salah kita harus meluruskan dengan cara yang baik dan halus”, ujarnya. Ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang menjaga toleransi dan tidak menyukai kekerasan dalam beragama.

Peristiwa Isra Mikraj ini juga memberikan hikmah yang sangat besar yaitu menunjukkan betapa pentingnya shalat bagi seorang muslim. Bahkan Allah memberikan perintah tersebut secara langsung kepada Nabi Muhammad.

“Shalat menempati posisi paling utama dalam ajaran islam. Selain itu, dengan memperingati Isra Mikraj ini diharapkan dapat meningkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah dikarenakan Allah sebagai pemilik alam semesta dapat melakukan apa saja yang Ia kehendaki”,  tutupnya. (HIM/ESP)