KBRI Thailand Apresiasi Langkah Internasionalisasi UII

Keberhasilan internasionalisasi bagi institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Indonesia (UII) tentunya tidak lepas dari dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia sebagai salah satu penghubung universitas di Indonesia dengan institusi di luar negeri.

Demikian disampaikan oleh Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LL.M. M. Hum., Ph. D, saat memimpin delegasi dari UII, dalam kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, Rabu (21/2).

Rektor UII Bersama Prof. Mustari, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Thailand

Pada kesempatan tersebut, Rektor UII juga melaporkan kepada Prof. Mustari selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Thailand, terkait kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama kunjungan delegasi UII di Bangkok pada 18-21 Februari 2018.

“Aktivitas utama UII adalah perpanjangan MoU dengan beberapa institusi seperti Burapha University International College dan Halal Science Center, Chulalongkorn University. Selain itu penandatanganan MoU untuk pertama kali dilakukan antara UII dengan Santichon Islamic School dan UII dengan King Prajadiphok’s Institute,” jelas Rektor.

Prof. Mustari dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa langkah UII dalam memperkuat internasionalisasi merupakan sebuah usaha yang patut diapresiasi.

“Langkah UII saya lihat sudah sangat baik, melihat perkembangan Halal Science Center di Chulalongkorn University misalnya, maka tepat sekali jika UII mulai mengembangkan hal yang serupa dan belajar dari mereka karena di Indonesia masih membutuhkan banyak penelitian tentang produk-produk halal yang sangat mendalam seperti itu,” ujar Prof. Mustari.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa langkah UII ini dapat dijadikan contoh bagi universitas lain yang juga ingin memperkuat internasionalisasi.

“Strategi dan ikhtiar dari UII, bagi saya pribadi, bisa menjadi model untuk kami sampaikan kepada universitas lain di Indonesia, sehingga kami akan mendorong universitas-universitas yang berkunjung ke KBRI dan ingin meningkatkan internasionalisasi untuk dapat belajar dari UII,” kata Prof. Mustari menutup diskusi. (KUD)