Kiat Menjadi Mahasiswa Produktif

Mahasiswa FIAI Sabet Juara 1 Artikel Ilmiah Nasional

Lembaga Dakwah Kampus Al-Fath Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar webinar dengan tema Tips dan Trik Jadi Mahasiswa Produktif pada Sabtu (19/9). Webinar menhadirkan pemateri Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A., Dosen Psikologi UII yang saat ini juga sebagai Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan UII.

Hazhira menyebut makna produktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni mampu menghasilkan, mendatangkan atau memberi manfaat, menguntungkan, serta dapat dipakai secara teratur. Dalam konteks mahasiswa gambaran produktivitas dapat diperoleh dari berbagai aspek atau sisi. Mahasiswa produktif bisa dilihat dari kuliah, organisasi, pengembangan minat, pengembangan bakat, dan sosial.

“Mahasiswa produktif itu kuliahnya tetap jadi prioritas utama. Selain itu berorganisasi agar dia mampu mengembangkan keterampilan yang mungkin belum didapatkan di kelas. Atau dapat juga dengan mengembangkan hal-hal yang jadi minatnya sebagai upaya pemberdayaan bagi dirinya sendiri. Selain itu, dengan bakat untuk menggali lebih dalam apa yang jadi bakatnya. Sedangkan sosial dapat dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan sosial yang beragam,” jelas Hazhira.

Menurutnya semua orang mempunyai potensi untuk produktif. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan target atau cita-cita. Selajutnya menuliskan target tersebut di lembaran kertas atau buku yang setiap hari dapat dilihat. Lalu untuk mencapainya adalah dengan berusaha secara sungguh-sungguh dibarengi dengan doa dan tawakal kepada Allah.

Menurutnya mencatat target atau cita-cita menjadi hal penting. Sebab akan memberikan arahan kemana harus melangkah, memberikan panduan mengenai hal-hal penting dan bermanfaat yang harus dilakukan di setiap harinya, serta menghindarkan diri dari kesia-siaan dalam hidup.

“Jika memiliki mimpi, beranilah untuk menulis mimpi-mimpi tersebut. Inilah yang ingin saya ajak kepada teman-teman semua. Jika sudah punya mimpi, namun tanpa dibarengi dengan usaha. Maka mimpi tanpa usaha akan tetap menjadi mimpi,” tegas Hazhira.

Ia mengasumsikan produktif sebagai permainan sepakbola. Setiap tim berjumlah sebelas orang yang setiap orang bekerjasama dan saling melengkapi untuk mencetak goal. Upaya kerjasama diibaratkan kerjakeras dan doa, serta gawang sebagai target atau cita-cita.

Di sisi lain, dosen alumnus Program Studi Psikologi UII ini mengungkapkan bahwa ia tidak setuju dengan istilah yang mengatakan hidup mengalir saja bagaikan air. Menurutnya hal tersebut telah melanggar perintah Allah, dimana setiap orang diwajibkan untuk berusaha untuk mencapai yang diinginkan.

“Saya tidak terlalu suka dengan istilah hidup hanya mengalir saja seperti air, ya kalau mengalirnya enak. Kita harus yakin dan beriman akan qada qadar Allah. Meskipun qada dan qadar ditentukan Allah, tapi manusialah yang akan menjadi penentu takdirnya. Allah ingin kita berikhtiar dengan memaksimalkan potensi dari yang diberikan-Nya,” tambah Hazhira.

Hazhira menambahkan bahwa pandemi dan kuliah online bukan menjadi alasan untuk tidak produktif. Agar terus menjaga produktivitasnya, mahasiswa dapat memanfaatkan laptop atau handphone nya untuk mencari informasi-informasi penting mengenai volunter atau magang online.

“Gawai teman-teman jangan hanya untuk game, tapi gunakanlah untuk cari info penting yang bermanfaat di medsosnya. Atau bisa untuk rapat dengan kawan organisasi, mengadakan event atau webinar online,” tutupnya. (SF/RS)