Podcast, Cara Baru Pembelajaran Daring

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Belum munculnya tanda-tanda kasus pandemi Covid-19 membaik, banyak sekolah dan kampus yang memperpanjang proses belajar jarak jauh. Pembelajaran daring menuntut para guru dan dosen untuk memberikan sistem pembelajaran yang kekinian dan tidak membosankan. Untuk itu, UII Learning Center menggelar workshop bersama Dr. Xia Cui, Producer of Podcast Live in Oz and This Teaching Life, serta selaku Teaching and Learning Specialist (Internasional), University of Melbourne, Rabu (23/9). Acara ini memiliki tujuan memaksimalkan penggunaan konten suara atau podcast untuk membuat perkuliahan daring menarik.

Menurut Xia tidak ada podcaster profesional, sehingga semua orang dapat melakukannya. Terdapat tiga kriteria utama yang dapat membuat podcast sukses, yakni koneksi otentik si pembawa acara dengan audiens; konten yang mendidik, menghibur, atau menginspirasi; dan konten yang berkelanjutan. “Otentik alami dapat diperoleh dari topik konten yang diminati oleh pembawa acara atau produser. Penting juga bagi guru yang memberikan materi dengan diselingi hiburan atau lelucon karena salah satu masalah terbesar yang dihadapi mahasiswa saat ini di seluruh dunia di ruang Universitasnya adalah kurangnya koneksi dan hanya rasa kesepian,” ujarnya.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menentukan audiens. Xia menyebut jika dosen maka audiens dapat mahasiswa, masyarakat, atau staff kampus. Selain itu sebagai pembicara tamu atau narasumber harus sesuai dengan tujuan pembuatan podcast. “Jika telah ditentukan semua, lalu Anda harus memikirkan nama sampul album bagaimana membuatnya menonjol dan sangat sulit untuk membuat orang membayar. Jadi itu adalah sesuatu yang kami tidak ingin tinggal diam,” jelas Xia.

Lebih lanjut Xia menyebut terdapat beberapa kalimat yang dapat menarik banyak audiens, di antaranya kalimat ajakan untuk bertindak seperti “Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut silakan kunjungi situs saya atau Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.” Di sisi lain, menurutnya podcast yang terlalu panjang dapat membuat orang tidak tertarik mendengarnya. “Saya pikir 10 hingga 20 menit lamanya. Tidak lebih dari 20 menit karena orang tidak akan berpikir itu membuang-buang waktu mereka mendengarkan podcast kita dan mereka tidak bosan mendengarnya,” ucapnya.

Tips Wawancara Narasumber

Xia menyatakan sebuah podcast yang menghadirkan tamu pembicara atau narasumber, maka sebagai seorang pembaca acara perlu memperhatikan beberapa hal. Yang perlu diperhatikan salah membuat narasumber nyaman, berlatih sebagai pendengar yang aktif, memberi pertanyaan terbuka, tidak takut menanyakan suatu hal lebih dalam, dan meminta narasumber bercerita lebih jauh. “Podcast tidak harus pertemu secara langsung di tempat yang sama, bisa juga berjauhan. Untuk itu software wawancara yang dapat dipakai seperti recorder, studio, zoom, telepon, atau Skype,” sebutnya.

Proses melakukan record atau perekaman dimulai dari pemilihan ruangan yang pas dan tidak banyak gangguan suara dari luar, cek baterai, SD card, level audio, tes rekaman, dan rekam suaranya di ruangan yang telah ditentukan. Setelah direkam, Xia merekomendasikan dua aplikasi yang dapat digunakan untuk mengedit hasil rekaman, yakni Audacity dan Adobe Audition. Di akhir sesi, Xia menyebut beberapa software untuk jenis podcast. Podcast direktori seperti iTunes, Stitcher, PodBean, Google Podcast, dan Spotify. Podcast Promotion seperti social media, blog atau website, newsletter, dan teman-teman.

Sementara itu, salah satu peserta workshop Drs. Muhammad Bakr Muhlison, Dipl., Mgt., Dosen Program Studi Manajemen UII menyampaikan bahwa acara yang dibawakan Xia sangatlah bermanfaat bagi dirinya. “Jujur saya ini baru pertama kali mengenal podcast akhir-akhir ini, dan Alhamdulillah langsung dapat materinya hari ini. Namun saya perlu untuk belajar lebih jauh lagi tentang podcast biar sistem pembelajaran kelas saya makin beragam,” ujarnya. (SF/RS)