,

KKN UII Gelar Expo Kuliner Mataraman di Ngablak Magelang

Mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Indonesia (UII) Angkatan 67 Kecamatan Ngablak sukses menggelar kegiatan bertajuk “Expo Kuliner Mataraman” di Lapangan Dusun Krangean, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Acara yang dilaksanakan pada Selasa (29/8) tersebut turut dihadiri Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Direktur Penelitian & Pengabdian Masyarakat UII, Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D., dan Camat Kecamatan Ngablak, Pujo Ihtiyarto, S.I.P., M.P.A.

Kepala Desa Ngablak, Anny Anggraeni, S.Psi., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UII yang telah berkesempatan menempatkan tim KKN di Desa Ngablak. “Setiap tahun kami ketempatan anak KKN dan harapan kami dari kegiatan KKN ini bisa bermanfaat baik bagi para mahasiswa maupun warga kami semuanya, kita bersama-sama melaksanakan pencanangan wisata kuliner Mataraman,” tuturnya.

“Saya tadi sudah sedikit menyampaikan kepada Pak Rektor bahwasanya kami punya wacana seperti ini, ada harapannya juga. Semoga bisa dibantu untuk ke depannya, ada peninggalan dari UII untuk Dusun Krangean ini,” ujar Anny Anggraeni yang merupakan alumni Program Studi Psikologi UII tahun 2005 tersebut.

Sementara Camat Kecamatan Ngablak, Pujo Ihtiyarto, S.I.P., M.P.A., mengutarakan harapannya agar kegiatan ini menjadi salah satu pemantik kebangkitan masyarakat pascapandemi. “Setelah pandemi kemarin memang kami lumpuh total, apa itu di bidang pariwisata, di bidang UMKM, di bidang pertanian, dan sebagainya, tapi sekarang mulai bangkit,” tuturnya.

Menurut Pujo Ihtiyarto, kerja sama antara UII dan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa di wilayah Kecamatan Ngablak telah menghasilkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Camat mengambil contoh program KKN di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak yang berhasil memenangkan lomba pengelolaan sampah di tingkat kabupaten serta binaan pariwisata di Desa Pagergunung.

“Itu ada pembinaan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle). Dampingan selalu dari UII. Dan kemarin mendapatkan Juara 1 tingkat kabupaten lomba De’Gemes (Desa Gemar Mengolah Sampah). Ada bantuan pembakar sampah dari UII, yang kedua di Desa Pagergunung. Ada binaan pariwisata di embung. Itu ada bantuan pembuatan gapura,” ucapnya.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa konsep KKN di UII memiliki karakteristik khas yang berbeda dari sejumlah perguruan tinggi lain. “Yang pertama adalah bahwa KKN di UII ini kita ingin berdampak riil di lapangan. Tidak hit and run. Tapi kita ingin mendampingi, ingin mendampingi desa mitra. Kita juga menyebutnya selama ini desa mitra, bukan desa binaan, karena desa mitra itu sejajar, kalau desa binaan itu atas bawah. Sehingga warga desa itu dilibatkan dalam kegiatan, perencanaan, dan lain-lain,” ungkapnya.

Rektor juga berharap agar mahasiswa mendapat wawasan yang lebih luas dari pengalaman mengembangkan potensi daerah. “Kita berharap pengalaman satu bulan itu sesuatu yang mempengaruhi perjalanan hidup adik-adik. Bisa jadi karena lahir dari keluarga yang sangat berada, kesehariannya tidak ada masalah, tinggal di kota yang semuanya serba terakses, hadir di desa dengan kondisi yang berbeda itu memberikan pengalaman yang luar biasa,” pesannya.

Prof. Fathul Wahid mengungkapkan harapannya agar kegiatan KKN dan expo yang berjalan dapat memberi peninggalan bagi daerah. “Kita berharap apa yang sudah dijalankan selama satu bulan ini juga punya tinggalan. Expo produk yang ada di meja itu, kita berharap, kalau toh tidak semuanya bisa berumur panjang, harapan kita seperti itu, tapi adalah yang nanti netas. Menetas dan itu berlanjut, berlanjut untuk penguatan usaha UMKM yang ada di Desa Ngablak dan Kecamatan Ngablak.

Karena hari ini ada 12 desa yang berpartisipasi, tempat KKN ada 12 dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak. Kita berharap nanti punya dampak, dan kita juga berharap apa yang nanti dilakukan bisa direspons oleh kelompok-kelompok di masyarakat,” tutur Prof. Fathul Wahid.

Koordinator Umum KKN Kecamatan Ngablak, Muhammad Novaldo Alfiyanda, berharap dapat menjadi wadah promosi bagi setiap UMKM dan mengenalkan ragam kuliner menarik yang ada di Kecamatan Ngablak. “Selain itu, hadirnya berbagai hidangan lezat dan inovatif diharapkan mampu memberikan cita rasa yang unik, sehingga menjadi sesuatu yang berkesan bagi semua pengunjung yang datang,” ucapnya.

Di samping unsur pimpinan universitas dan pemangku kepentingan daerah, acara juga dihadiri oleh segenap mahasiswa peserta KKN, dosen pembimbing lapangan (DPL), pengurus Ikatan Keluarga Ibu-Ibu (IKI) UII, serta masyarakat setempat. (JRM)