Lulusan S1 Prodi Pendidikan Kimia Menjadi Konten Kreator

Lulusan sarjana pendidikan identik akan menjadi sosok guru yang mengajar di dalam kelas. Namun, siapa sangka, dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat, Program Studi Pendidikan Kimia UII dengan sigap membekali mahasiswanya untuk mendapatkan prospek kerja yang gemilang. Salah satu peluangnya adalah menjadi konten kreator di dunia edukasi. Hal ini terbukti dengan diadakannya Kuliah Pakar untuk seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia yang bertemakan ‘’Media Pembelajaran Berbasis Video”. Acara ini berlangsung di Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII pada Senin (27/6).

Pemateri yang dihadirkan adalah Daniel Okky Primanda Putra, S.Sn. yang bekerja di PT. WABI Teknologi Indonesia. Mengawali pemaparannya, Daniel menyampaikan bahwa dalam membuat suatu konten video perlu memperhatikan beberapa tahapan. “Langkah awal dalam membuat video adalah kita perlu menentukan tema atau topik apa yang akan kita pilih,” ungkapnya.

Menurutnya, membuat video perlu fokus dalam menentukan tema atau suatu topik materi agar tujuan dalam pembuatan video tersebut jelas. Dalam menentukan tema tersebut, dapat menggunakan teori atau rencana sebagai acuan dalam membuat video yang sesuai dengan maksud tujuan. Jangan sampai video yang dibuat akan melenceng dengan tema sehingga menjadi media yang tidak efektif dalam menyampaikan maksud pembuatan video tersebut.

Daniel menambahkan, tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat Storyboard atau disebut panduan dalam membuat video. Di dalam storyboard ini, kreator dapat mencantumkan skenario dari video yang akan dibuat. Seperti halnya, siapa tokohnya, bagaimana dialognya, properti apa yang perlu digunakan, bagaimana proses pengambilan gambarnya, dan lain sebagainya. Biasanya storyboard dapat berbentuk gambar atau bisa juga dalam urutan-urutan adegan.

“Jangan khawatir jika bakat gambarnya tidak bagus. Dalam pembuatan storyboard ini, kreator tak perlu menggambar terlalu bagus. Storyboard yang diperlukan oleh kreator bersifat sederhana saja. Yang terpenting, kreator dapat membuat storyboard yang memuat semua komponen acuan dalam pengambilan gambar” jelasnya.

Setelah mempersiapkan Storyboard, peralatan, dan juga segala properti yang dibutuhkan telah siap, saatnya untuk melakukan proses perekaman atau pembuatan video tersebut. “Ada hal penting yang harus diperhatikan oleh kreator ketika membuat video. Misalnya pencahayaan, angle pengambilan gambar, hingga latar pengambilan gambar,” terang Daniel.

Ada beberapa jenis model pencahayaan, diantaranya ada front light, back light, side light, dan top light. Keempat model tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi objek gambar yang akan diambil.

Kemudian, masuk pada tahap proses pembuatan audio atau pengisian suara (voice over). Voice over juga merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah video tutorial ataupun video pembelajaran. Proses pembuatan audio ini merupakan proses memaparkan persepsi pada target audiens melalui suara yang tujuannya sebagai pelengkap di dalam video. Fungsi voice over itu sendiri yaitu menyampaikan pesan yang terkandung dalam naskah yang telah dirancang.

Terakhir, Daniel mengatakan bahwa dalam pembuatan video perlu diperhatikan juga backsound yang digunakan dalam video tersebut. Pilihlah backsound yang selaras dengan tema yang telah ditentukan. “Beberapa tips tersebut perlu dilatih secara terus menerus. agar menghadirkan konten-konten video yang menarik dan mengedukasi,” pungkasnya. (A/RS)