,

Mahasiswa Farmasi UII Cetak Prestasi Internasional

Tim mahasiswa program studi Farmasi Fakultas MIPA UII yang terdiri dari Muhammad Hafizh Abiyyu Fathin Fawwazi, Andriyanto, dan Aisyah Ajmala Rizqi berhasil meraih prestasi Gold Medal pada ajang Advanced Innovation Global Competition (AIGC). Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh American Society of Sciences and Art Convergence (ASSAC) bekerjasama dengan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INOPA). Kompetisi berlangsung pada 15-17 November 2019 di Nanyang Technology University Hall, Singapura.

Mahasiswa Farmasi UII berinovasi dengan membuat TATOLERIN (Eleutherine palmifolia Toothpaste Tablet as A Candidate for Natural, Eco-Friendly Caries-Preventive Agent). Inovasi mereka berupa tablet kunyah yang berkhasiat menjaga kesehatan gigi dan mencegah munculnya karang gigi.

Disampaikan Muhammad Hafizh, tablet kunyah memiliki beberapa kelebihan seperti biaya pembuatannya yang lebih murah, pengemasannya mudah, dan rasanya enak. “Tablet kunyah juga bisa menutupi rasa tidak enak atau pahit dari zat aktif sehingga lebih menyenangkan dikonsumsi oleh anak-anak dan praktis dibawa berpergian”, ungkapnya.

Disinggung mengenai kandungan tablet kunyah, ia menceritakan salah satu bahan utamanya adalah bawang merah dayak yang mengandung senyawa eleutherol, eleutherine, iso eleutherine, hongconin, anthraquinone dan elecanacin. “Senyawa ini memiliki khasiat sebagai anti-mikroba sehingga dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi”, jelasnya.

Di samping itu, melalui produk ini mereka juga ingin meningkatkan kemauan anak untuk menyikat gigi serta menekan jumlah limbah kemasan pasta gigi yang sulit untuk didaur ulang.

Adapun proses dalam mengikuti lomba ini dimulai dengan mengirimkan abstrak produk terlebih dahulu. “Pertama kita melakukan submit abstrak, kemudian setelah lolos seleksi kami mengirimkan makalah sebagai bagian dari penilaian. Setelahnya, kami mempersiapkan poster, leaflet, kotak produk sebagai persyaratan dan pada hari perlombaan kami melakukan set up booth. Dua orang juri akan bergantian mendatangi booth menanyakan penelitian yang telah kami lakukan.” ucap katanya.

“Proses latihan kami berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu berbarengan dengan kegiatan PKM dan kami juga latihan bersama dosen pembimbing kami Bapak Arde Toga Nugraha M.Sc., Apt”, pungkasnya. (DRD/ESP)