,

Masa Depan BUMN Pasca Pandemi

Kontingensi sosial dan ekonomi pada lingkup domestik maupun dampak dari situasi global di masa pandemi, telah memunculkan banyak spekulasi masa depan perekonomian tanah air. BUMN sebagai salah satu fondasi dan penggerak kekuatan ekonomi nasional turut menuai dampak. Tak ayal, BUMN dituntut dapat mempersiapkan berbagai strategi dan skenario untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi serta memikirkan rencana jangka panjang dalam pemulihan kinerja.

Berangkat dari kondisi tersebut, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar kegiatan Webinar Series: “Meet The Leaders #1”, yang juga merupakan Kuliah Umum Penyambutan Mahasiswa Baru FBE UII untuk Tahun Akademik 2020/2021. Kegiatan yang digelar secara daring ini, pada Sabtu (10/10), menghadirkan pembicara Direktur Utama PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., Entus Asnawi Mukhson dan Managing Partner Havara Consulting, Ade Ahmad Rozi. Sementara bertindak sebagai pembicara kunci, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Tohir. Adapun tema yang diusung dalam Webinar ini yakni “Masa Depan BUMN Pasca Pandemi”.

Dalam paparannya Erick Thohir berpesan untuk tetap berfikir positif dalam menghadapi keadaan pada saat ini. Memikirkan strategi pasca pandemi juga perlu dilakukan untuk berbenah dan bertumbuh dengan sikap optimis dan strategis. Menurutnya, setiap individu baik pelaku usaha, pemerintah, dan mahasiswa memiliki peran penting sebagai energi positif untuk melakukan pemulihan ekonomi. Ia mengingatkan bahwa setiap lapisan masyarakat mempunyai kontribusi terhadap kebangkitan ekonomi Indonesia.

Selain itu, dalam kesempatan ini Erick Thohir memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa baru FBE UII. Ia berpesan, para mahasiswa untuk terus membekali diri dan memanfaatkan kesempatan menimba ilmu selama kuliah, yang nantinya akan bermanfaat saat terjun di dunia kerja. “Selamat anda telah menikmati privilege sebagai mahasiswa, khususnya sebagai mahasiswa Fakultas Bisnis Ekonomika UII. Untuk itu saya berpesan kepada anda semua memanfaatkan privilege itu dengan mengembangkan dan menempa diri di kampus ini,” tuturnya.

Entus Asnawi Mukhson menyebutkan BUMN seperti berdiri di atas dua kaki, yakni perusahaan privat dan perusahaan publik. Dalam kondisi pandemi saat ini PT. Adhi Karya, perusahan dimana ia bekerja, membuat skenario planing dengan menyusun strategi-strategi guna mengantisipasi dampak yang akan terjadi. Salah satunya dengan menyusun protokol kerja di masa pandemi.

Alumni FBE UII Tahun 1981 ini menambahkan, adopsi tekonologi digital tidak bisa dielakkan lagi, inspeksi proyek secara virtual pun turut dilakukan. Dengan memanfaatkan digitalisasi laporan (paperless) bekerja menjadi lebih efisien. Terkhusus di sektor konstruksi, pemanfaatan building modeling (BIM) juga sebagai salah satu pemanfaatan teknologi. Selain juga efisiensi waktu dan biaya karena pertemuan atau rapat dapat dilaksanakan secara daring. “Ini adalah tantangan yang kedepannya pola pengerjaan dan lain sebagainya harus difikirkan dengan mekanisme pola online, dengan melakukan inspeksi virtual, peresmian virtual agar lebih efektif dan efisien dari segi waktu maupun biaya,” ujarnya.

Pembicara berikutnya, Ade Ahmad dalam paparannya menyinggung peran krusial BUMN yang sangat vital dan strategis bagi pembangunan di Indonesia. Sebanyak 90 persen BUMN terdampak Covid-19, hanya 10 persen yang bertahan menghasilkan laba. Menurut Ade, perampingan klaster BUMN yang digagas Menteri BUMN menjadi sebuah langkah strategis. Karena dengan melihat banyaknya perusahaan BUMN, banyak hal pula yang perlu disimpelkan. “Inilah yang perlu di konsolidasi, agar kemudian pascapandemi ini BUMN lebih lincah, lebih ramping dan semakin cepat menangkap berbagai macam peluang yang ada dihadapan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikemukakan Ade Ahmad, dalam kondisi keterlambatan ekonomi dan pandemi saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengatur strategi kembali sebagai wujud upaya dari tindakan. Inovasi model bisnis merupakan salah satu strategi perusahaan BUMN pasca pandemi, dengan mengidentifikasi seluruh bisnis proses yang ada, inovasi model bisnis yang tidak relevan patut untuk dihilangkan. Selain itu, pengoptimalan teknologi informasi juga didukung dengan adanya digital leadership agar mencapai tujuan suatu organisasi atau bisnis. “Terakhir, sumber daya manusia (SDM) adalah kunci, tanpa SDM yang kuat sebuah organisasi mencapai kinerjanya,” terang Ade Ahmad yang juga Alumni FBE UII Tahun 1990.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan keterlibatan alumni di dalam suatu kegiatan sangatlah penting, ada dua hal yang harus bersinergi yaitu kiprah alumni di kalangan masyarakat dan didukung karya akademik yang ditulis dosen di kampus untuk menjadikan sebuah perguruan tinggi relevan. Keterlibatan alumni dalam suatu kegiatan merupakan sebuah peluang untuk menggali masukan, perbaikan proses perbaikan kurikulum untuk meningkatkan kualitas di UII.

“Hadirnya para alumni yang sudah malang-melintang, yang kenyang makan asam garam di lapangan, ini sangat menginspirasi para calon pemain lapangan yaitu adik-adik mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia,” tuturnya.

Fathul Wahid menyebutkan empat literasi yang dibutuhkan untuk menjemput masa depan. Pertama, future literacy (literasi masa depan) memungkinkan manusia untuk mengimajinasikan masa depan dengan lebih baik sehingga ekspektasi dapat dikelola dengan baik juga. Kedua, keterampilan system thinking dengan memiliki keterampilan ini membuat kita mengetahui jalan mana yang akan dipilih. Ketiga, anticipation (antisipasi) yang berguna untuk memodifikasi perilaku supaya lebih siap dalam menjemput masa depan. Keempat, strategic foresight (tinjauan masa depan strategis) agar seseorang bisa mencari masa depan alternatif karena sifat masa depan tidak tunggal .

“Dengan mengimajinasikan masa depan yang seperti itu, kita tidak terjebak dengan masa depan tunggal, tapi ada jalur masa depan lain yang bisa kita desain bersama,” tandas Fathul Wahid. (HA/RS)