,

Meika Arista Selesaikan Kuliah Dengan IPK ‘Sempurna’

Lulus kurang dari empat tahun dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna merupakan impian sebagian besar mahasiswa. Pasalnya, sangat jarang bagi mahasiswa lulus dengan IPK bulat sempurna yakni 4,0 dengan waktu tempuh kurang dari empat tahun. Namun itulah yang diperoleh Meika Arista, mahasiswa asal Bantul, Yogyakarta yang sebelumnya menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Meika berhasil menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UII hanya dengan waktu 3,3 tahun dengan IPK sempurna yakni 4,0 (empat koma nol).

Membanggakan, selama kuliah di Fakultas Hukum UII putri dari pasangan Bapak Kardi dan Ibu Paryani ini juga tidak membayar kuliah sedikitpun. Dari awal mendaftar di UII, Meika yang mendaftar melalui jalur Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB) diterima dengan Catur Dharma nol Rupiah. Selepas itu selama kuliah di UII Meika mendapat beasiswa dari Rektorat yaitu Beasiswa Bibit Unggul Tidak Mampu (BUTM) dari awal semester hingga lulus kuliah. Artinya selama kuliah di UII Meika sama sekali tidak membayar uang kuliah apapun.

Bukan hanya mendapatkan IPK 4,0 dengan waktu tempuh yang sangat singkat, selama kuliah Meika juga memiliki prestasi yang mentereng dan aktif di organisasi. Tercatat, Meika pernah menjabat sebagai Sekretaris Jendral di Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH). Berbagai prestasi yang diraih diantaranya berhasil menjuarai Juara 1 Legal Drafting tingkat Nasional sekaligus menjadi best speaker di Legal Case Discussion dalam ajang Constitutional Law Festival (CLF) yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

Meika menuturkan bahwa target IPK 4,0 dan berprestasi sudah ada semenjak pertama kali Ia masuk kuliah di UII. Meika merasa bertanggungjawab dengan amanah beasiswa yang telah diberikan. Ia meyakini beasiswa yang diberikan kepadanya merupakan sodaqoh dari banyak orang ke UII, dengan kata lain merupakan uang umat. Setelah mendengar cerita bahwa orang tua peraih Pin akan diundang kedepan, membuat keinginannya mendapat IPK 4,0 semakin bulat.

“Alhamdulilah kemarin saya lihat orang tua saya tersenyum saat saya dikenakan Pin Emas itu rasanya sangat lega. Hanya ini yang bisa saya berikan kepada orang tua saya,” tuturnya dengan haru.

Lebih lanjut, Meika yang saat ini sedang fokus mendapatkan beasiswa Master (S2) memberikan pesan sekaligus tips untuk para mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan di UII. Pertama agar tidak pernah menyerah, kuncinya adalah untuk memulai niat dari sedini mungkin. Selain itu Ia berpesan agar para mahasiswa tidak belajar dengan sistem kebut semalam dan ambil start seawal mungkin. Ia mencontohkan, ketika teman yang lain sedang liburan lebih memilih mengambil waktu untuk belajar.

Selanjutnya agar banyak berdiskusi dengan banyak orang dan aktif di organisasi, karena bagi Meika ilmu bukan hanya didapat di dalam ruangan, melainkan juga di luar ruang kuliah. Tips selanjutnya adalah banyak-banyak berteman dengan teman-teman dan kakak tingkat yang dapat menginspirasi. Dan tips yang paling penting menurutnya adalah berdoa kepada Allah SWT. sesering mungkin dan setulus mungkin, bukan dadakan saja.

“Ingat, Man Jadda Wa Jadda itu cuma untuk Allah, kalo kita ya harus Man Saaro ‘Ala Dharbi Washola. Harus benar-benar bersungguh-sungguh, setelahnya ya tawakal.” pungkas Meika. (KDJ/RS)