Program Studi Profesi Arsitek UII Lantik 11 Arsitek Muda

Sebanyak sebelas arsitek muda lulusan Program Studi Profesi Arsitek Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi dilantik dan diambil sumpahnya pada Kamis (11/2) secara daring. Sebelumnya, para arsitek muda yang terdiri dari 5 perempuan dan 6 laki-laki ini telah menempuh pendidikan selama satu tahun akademik. Para lulusan ini juga telah dibekali dengan workshop, research design, magang serta pelatihan kode etik dan tata etika profesi arsitek.

Acara pengambilan sumpah arsitek dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Miftahul Fauziyah, ST., MT., Ph.D. Sementara prosesi pengambilan dipimpin oleh Ketua Ikatan Arsitek Indonesia D.I. Yogyakarta Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, IAI., AA.. Acara pelantikan turut disaksikan Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST, M.Sc. Ph.D., Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia, Ar. I Ketut Rana Wiarcha, IAI., AA., Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia, Ir. Munichy Bachron Edrees, M.Arch. IAI, AA., serta keluarga para arsitek yang dilantik.

Ar. Wan Kasali Murphy, S.Ars., IAI, wisudawan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, mewakili lulusan mengatakan banyak pengalaman baru yang didapatkan seperti ketika tim Program Studi Profesi Arsitek UII mengikuti ajang sayembara rancangan Ibukota Indonesia dan memberikan kesempatan untuk memperdalam ilmu tata kota.

Wan Kasali mengajak para lulusan untuk senantiasa berinovasi dalam merancang bangunan. Salah satunya pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal 2 meter. Disini diperlukan suatu konsep bangunan yang mampu mengakomodasi peraturan tersebut.

Kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi juga ditekankan oleh Rektor UII Prof. Fathul Wahid guna menghadapi perubahan dunia dan perkembangan teknologi yang semakin maju. “Dunia nyata sangat mungkin tidak sesederhana dengan yang tertulis di buku, karenanya sebagai arsitek muda saudara harus dapat mengembangkan kemampuan adaptif dalam dunia kerja,” pesannya.

Sementara I Ketut Rana Wiarcha dalam sambutannya mendorong para arsitek untuk selalu berkompetisi dan bersinergi agar selalu bisa terlibat aktif dalam persaingan di dunia arsitektur dan mengembangkan kompetensi yang mereka miliki.

“Prinsip berkompetisi dan bersinergi yang saudara miliki harus mampu ditopang dengan pemahaman dan pengamalan etika berprofesi yang baik yang telah saudara dapatkan ketika menempuh studi Profesi Arsitek di UII,” tuturnya.

I Ketut Rana menekankan bahwa kesuksesan dalam persaingan profesi akan tercapai ketika seorang arsitek mampu memiliki dan mengkolaborasikan kemampuan yang unggul, keikhlasan dan kesungguhan hati serta etika dalam menjalani profesi tersebut.

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. IPM, Asean. Eng, dalam sambutannya melalui rekaman video menuturkan bahwa dunia arsitektur yang sangat dinamis tidak hanya didorong oleh pesatnya kemajuan teknologi, namun juga disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi. Sehingga kemampuan adaptasi menjadi kunci penting dalam persaingan para arsitek muda di dunia kerja.

“Semoga Program Studi Profesi Arsitektur UII mampu menghasilkan para arsitek yang kelak akan bersaing, baik di dalam maupun di luar negeri,” harapnya. (AP/RS)