Puasa Dapat Meningkatkan Iman dan Imun

Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kajian menyambut datangnya Bulan Ramadan 1442H dengan tema “Puasa Meningkatkan Iman dan Imun”. Sebagaimana dalam QS. Al Baqoroh ayat 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Dalam menyambut bulan Ramadan kita tidak asing dengan kata “marhaban” yang berasal dari kata rohib rohaba rohibu yang artinya lapang.

Untuk dapat melaksanakan ibadah puasa dengan khusyuk kita butuh persiapan. Lalu apa saja persiapan yang dibutuhkan. Dosen Fakultas Kedokteran UII, dr. Veby Novry Yendri, Sp. THT-KL membagikan ilmu mengenai bekal dalam menyambut Bulan Ramadan. “Sebaik-baik bekal adalah takwa, dengan takwa Allah Swt akan memberikan kemudahan di dunia dan mendapat balasan di akhirat,” sebutnya

dr. Veby Novry Yendri mengatakan, ibadah yang baik adalah ibadah yang disertai dengan dasar ilmu. Tanpa ilmu ibadah kita akan keliru. Bersihkan hati dengan perbanyak istighfar. Mohon ampun kepada Allah SWT dengan taubatan nasuha. Syarat diterima taubatan nasuha adalah dengan menyesal serta tidak mengulangi maksiat. “Tutupi dosa di masa lampau dengan amal sholih. Allah Swt akan membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik lagi. Dan sebaik-baiknya balasan adalah dengan dijadikannya kita sebagai orang yang taat di jalan Allah Swt,” jelasnya.

Selanjutnya dijelaskan dr. Veby Novry Yendri mengenai pentingnya niat dalam setiap ibadah. Dari Umar, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan”. Menurut dr. Veby Novry Yendri barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang yang hijrah karena ingin mendapat perkara dunia saja, maka dia akan mendapat perkara dunia saja. Orang yang melakukan ibadah hanya untuk pujian, maka akan mendapat pujian saja.

Lebih lanjut dr. Veby Novry Yendri menjelaskan bahwa bulan Ramadan adalah bulan Alquran. ”Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran. Sebagai petunjuk dan pembeda. Kita jadikan bulan suci ini untuk tadabbur & membaca Alquran. Luangkan waktu tiap setelah salat wajib minimal dua lembar, insyaAllah akan khatam 30 juz selama bulan Ramadan,” pesan dr. Veby Novry Yendri, Sp. THT-KL.

Disampaikan dr. Veby Novry Yendri, ibadah puasa yang dilakukan sesuai syariat agama Islam selain akan meningkatkan iman juga akan meningkatkan imun tubuh kita. Pandemi Covid-19 belum berakhir dan menjaga imun merupakan salah satu hal yang sangat penting. Rosulullah Saw mengajarkan kita sunah untuk mengakhirkan sahur, ternyata hal tersebut memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh kita. “Salah satu manfaat mengakhirkan sahur yang paling penting yakni membuat tetap terjaga usai sahur. Setelah sahur tidak disarankan untuk kembali tidur. Kebiasaan tidur setelah sahur akan menimbulkan gangguan pencernaan,” jelasnya.

Hal tersebut sesuai dengan hadis: “Dari Abu Dzar: Rasulullah Saw bersabda: Tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa,” (HR. Ahmad). “Aktivitas sahur dianjurkan dari tengah malam sampai terbit fajar shadiq atau waktu subuh. Sementara waktu sahur yang paling utama ialah ketika mendekati terbitnya fajar shodiq (waktu subuh).” pesan dr. Veby Novry Yendri. (UAH/RS)