Rektor UII : Mahasiswa UII Harus Merebut Kepemimpinan Intelektual Nasional

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) dahulu dikenal sebagai mahasiswa aktivis yang lantang dalam menyuarakan aspirasi masyarakat melalui aksi-aksi demonstrasi sehingga sangat disegani baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Kini dengan kondisi masyarakat yang telah banyak berubah Mahasiswa UII didorong untuk menjadi pemimpin dalam hal intelektual.

Hal demikian disampaikan Rektor UII Nandang Sutrisno, S.H.,M.Hum.,LLM.,Ph.D. saat memberikan arahan kepada seluruh pengurus lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkungan UII dalam acara Student Day, Jumat (31/3) di Ruang Audiovisual Gedung Mohammad Hatta, Kampus Terpadu UII.

Menurutnya, taraf intelektual mahasiswa dan alumni UII secara umum sudah cukup maju sehingga banyak dihargai dan dipercaya oleh masyarakat. Hal tersebut juga dapat dilihat dari prestasi-prestasi yang diraih oleh mahasiswa UII yang sangat membanggakan baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Saya merasa bangga dengan prestasi-prestasi yang selama ini sudah dicapai. Aktifitas-aktifitas adek-adik mahasiswa ini menjadi penilaian bahkan mempunyai nilai yang cukup tinggi dalam AIPT, oleh karena itu kita berharap mahasiswa dapat terus menorehkan prestasi-prestasi baik di tingkat nasional dan internasional.” Ujar Nandang Sutrisno, Ph.D.

“saya berharap kita semua baik mahasiswa maupun dosen menjadi duta rahmatan lil’alamin., mari berperan di lingkungan masyarakat masing-masing, menjaga pergaulan, pengabdian masyarakat kita tingkatkan tidak hanya jenisnya saja tapi juga lokasinya kita sebar.” Lanjutnya.

Senada dengan itu, Ir. Agus Taufiq, M.Si. yang merupakan Wakil Rektor III UII menyampaikan UII sudah mengarah pada kepemimpinan intelektual seperti yang disampaikan Rektor UII, menurutnya tidak hanya mahasiswa, dosen-dosen pun sudah mulai menunjukkan eksistensinya di tingkat nasional sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat.

Dalam kegiatan rutin bulanan tersebut Ir. Agus taufiq juga mengharapkan peran mahasiswa dalam upaya evaluasi lembaga kemahasiswaan pasca terjadinya kasus TGC 37 beberapa waktu yang lalu sehingga di kemudian hari tidak akan terjadi kembali.

“Dalam forum ini kita akan sama-sama melakukan evaluasi terhadap lembaga kemahasiswaan. Saya berharapnteman-teman dapat memberikan kontribusi pemikiran positif, jernih dalam memperbaiki lembaga kemahasiswaan ini” Ujarnya.