,

Respon Tantangan Global Melalui Dialog Antar Agama

Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Agama Islam (PPs FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar guest lecture dengan menghadirkan Prof. Hamidullah Marazi, dari University of Kashmir, Srinagar, India. Bertempat di Ruang Sidang Gedung PPs FIAI UII, Jl. Demangan Baru Yogyakarta pada Sabtu (27/1), guest lecture mengambil tema ‘Islam and The Contemporary Challenge of Humanity’. Acara ini mendapat apresiasi dari dosen FIAI UII, mahasiswa PPs FIAI UII, dan dari publik.

Prof. Hamidullah Marazi merupakan professor yang mendalami tentang Islam dan perbandingan agama. Saat ini ia menjabat sebagai Dekan School of Social Sciences and Head Department of Religious Studies, Central University of Kashmir. Ia mengajar di JNU, Kashmir University dan Central University Kashmir selama lebih dari 30 tahun.

Dalam rangka mengajarkan tentang topik perbandingan agama, Islam, dialog antar agama, dan Islamisasi filsafat, Prof. Hamidullah Marazi telah mengunjungi lebih dari 100 universitas dan institusi pendidikan di berbagai negara. Tidak hanya itu, Prof. Hamidullah Marazi juga aktif menulis dan telah menghasilkan 40 judul buku tentang bidang ilmu yang digelutinya.

Disampaikan Prof. Hamidullah Marazi dalam materinya, dalam rangka menghadapi tantangan global dibutuhkan dialog antar keyakinan/agama. Banyak hal yang menjadi tantangan umat Islam mulai dari problem kekerasan, masalah terorisme, perbedaan persepsi antara muslim dan Barat, problem ekonomi, krisis lingkungan, dan seterusnya.

“Solusi dari masalah-masalah tersebut adalah melalui Islam yang moderat dan kombinasi antara ilmu modern dan ilmu Islam,” jelasnya. Prof. Hamidullah Marazi menegaskan, dalam rangka menghadapi tantangan global dibutuhkan dialog antar keyakinan/agama.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Hamidullah Marazi, dari manapun manusia berasal hakikatnya adalah tetap manusia, atau dengan kata lain persaudaraan atas dasar kemanusiaan. Selain itu juga perlunya membuka saluran komunikasi dengan semua orang untuk mengatasi problem besar kemanusiaan. “Jika kita sering menerima, kini saatnya kita memberi dan membantu sesama,” lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskan Prof. Hamidullah Marazi, ini sama artinya dengan ungkapan tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Hal ini tentu saja bukan semata materi tetapi juga keilmuan dan peradaban. “Sampaikanlah dariku meskipun hanya satu ayat,” sabda Rasulullah. Hal ini bila dilestarikan akan menjadikan umat muslim menjadi komunitas ilmu (knowledge society).

Sementara disampaikan Sekretaris PPs FIAI UII, Dr. Drs. Yusdani, M.Ag., bahwa yang melatar belakangi diambilnya tema Islam and The Contemporary Challenge of Humanity karena merupakan tema yang paling aktual terkait studi Islam. Bagaimana Islam itu kita hubungkan dengan persoalan-persoalan kekinian yang sekarang dihadapi umat manusia dan membutuhkan penyelesaian yang solutif dan betul-betul agamis.

Dr. Yusdani berharap dengan diselenggarakannya acara tersebut dapat memberikan pecerahan bagi para mahasiswa PPs FIAI UII. Acara ini menurutnya merupakan konsep silaturahmi keilmuan dan juga Cross Culture. “Cross Culture penting bagi mahasiswa S2 dan S3 karena di dalamnya ada pengkayaan,” tegasnya.

Ia menegaskan selama ini kajian studi Islam kita kering, karena kita terjebak dengan model studi Islam yang teosentris tanpa dihadapkan dengan persoalan kekinian. (SZ/EF/RS)