,

Terpilih, Lima Nama Calon Rektor UII 2022-2026

Pemilihan nama-nama calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) untuk masa kerja 2022-2026 hari Senin 31 Januari 2022 digelar secara serentak di delapan fakultas dan satu unit Rektorat. Dari momentum pesta demokrasi di kampus tertua di Indonesia ini, muncul 5 nama calon Rektor.

Dari 13 nama calon Rektor hasil penjaringan bakal calon pada Senin minggu lalu 24 Januari 2022, lima nama yang memperoleh suara terbanyak yakni Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan 504 suara (50%), Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. dengan raihan 117 suara (12%), disusul Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D. dengan 82 suara (8%), Prof. Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. dengan 63 suara (6%), dan Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. mendapat 46 suara (5%).

Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, Dr. rer. Soc, Masduki, M.A. saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (1/2) petang mengemukakan dari kelima nama tersebut, satu calon Rektor atas nama Prof. Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Menurut Masduki, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemilihan No. 6/2021, calon Rektor dengan jumlah suara terbanyak berikutnya, naik posisinya masuk dalam 5 besar yakni atas nama Dr. Zaenal Arifin, M.Si. dengan jumlah 35 suara.

“Berdasar Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, No. 09/SK-PP/I/2022, tertanggal 1 Februari 2022, kelima nama calon Rektor UII 2022-2026 terpilih yakni Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D., Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., dan Dr. Zaenal Arifin, M.Si,” paparnya.

Masduki menuturkan dari 1.179 Daftar Pemilih Tetap (DPT), 1000 pemilih turut berpartipasi memberikan hak suaranya. “Selanjutnya, lima nama dengan jumlah suara terbanyak tersebut berhak maju ke tahap berikutnya untuk pemilihan secara terbatas oleh senat universitas pada 3 Maret 2022, yang anggotanya kurang lebih 115 orang,” tutur masduki.

“Mereka (senat universitas) mewakili berbagai komponen di tingkat fakultas yakni mencakup para dosen, struktur organisasi, pimpinan, dan kepangkatan akademik. Artinya, saya melihat pemilu yang semesta itu hari ini, yang sifatnya menyeluruh. Melahirkan dan memberikan mandat kepada lima nama,” Masduki menambahkan.

Masduki menjelaskan, sebelum pelaksanaan pemilihan oleh senat universitas, akan ada forum terbuka penyampaian rencana aksi dari lima calon Rektor di atas, yakni pada tanggal 24 Februari 2022 mendatang.

“Forum ini akan kita kemas agak berbeda dengan periode pemilihan sebelumnya, salah satunya pendalaman materi akan dilakukan oleh tiga panelis. Kalau yang lalu (tahun 2018), murni dari para calon Rektor memaparkan, para penyimak hanya mencatat. Rencananya, penyampaian rencana aksi sendiri akan dilaksanakan secara kombinasi daring dan luring,” jelas Masduki.

Dikemukakan Masduki, dalam tahapan pemilihan ini tidak ada di antara 13 nama yang perolehan suaranya sama. Sehingga panitia pemilihan tidak perlu membuat keputusan baru.

“Misalnya harus memutuskan 6 atau 7 orang suara terbanyak, karena aturan menurut PP No. 6 hanya 5 orang calon dengan suara terbanyak. Ini saya kira bagus dalam arti sebuah proses penyelenggaraan pemilihan,” tandas Masduki.

Lebih lanjut diungkapkan Masduki, pemilihan terasa menarik karena dari 1000 pemilih yang hadir ke lokasi pemungutan hanya 1 suara yang abstain. Dengan kata lain ada 999 yang memberikan suara, dan tidak didapati surat suara yang rusak.

“Artinya secara makro, warga UII sudah dewasa berproses dalam menyampaikan hak suara, jadi tidak perlu huru-hara. Semua menghormati mekanisme dan prosedur, datang menunaikan hak, lalu selesai. Itu saya kira bagus bagi sebuah perguruan tinggi,” tandas Masduki.

Masduki menggaris bawahi tiga hal pelaksanaan pemilihan dapat dikatakan sukses. Pertama proses pemilihan berjalan lancar. “Sejak jam delapan pagi (08.00 WIB) sampai jam dua belas siang (12.00 WIB), pemiilihan tidak ada kendala. Mulai dari pemungutan suara, pembukaan, dan diakhiri dengan penghitungan, secara umum berjalan lancar.

“Artinya jam delapan pemilih sudah berdatangan. Pengembalian rekap dan juga kartu suara dari panitia fakultas dan rektorat tepat waktu pada pukul dua siang (14.00 WIB),” sebut Masduki.

Berikutnya yang kedua, yakni dengan melihat angka partisipasi. “Setelah kita rekap, ternyata sama dengan saat penjaringan. Sebanyak 85 persen sivitas akademika hadir menyampaikan suaranya. Hal ini menandakan bahwa antusiasme yang meningkat dibanding tahun 2018, walaupun saat ini masih dalam situasi pandemi,” tutur masduki.

Hal ketiga yang menarik adalahh, dari 13 nama calon Rektor hasil penjaringan, semuanya memperoleh suara, meskipun variasinya berbeda-beda. “Disini kita melihat bahwa UII tidak kesulitan untuk mencari calon yang dianggap layak oleh sivitas akademika sebagai Rektor. Dari lima besar yang mendapat suara terbanyak tersebar dari beberapa fakultas, tidak terpusat di satu fakultas saja,” tutup Masduki. (KR/RS/RP)