,

Tiga Hikmah Utama Hari Raya Idul Adha

Pelaksanaan hari kedua Salat Idul Adha 1444 H pada Kamis (29/6) yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) berlangsung di dalam Masjid Ulil Albab. Bertindak sebagai Imam Salat Idul Adha tersebut, Zahran Al-Asyraf Hibatullah yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2022. Sementara Ustaz Fuat Hasanudin, Lc., MA., yang bertindak sebagai khatib merupakan dosen Program Studi Ahwal Syakhsiyah Fakultas Ilmu dan Agama Islam (FIAI) UII. Salat Idul Adha ini juga diikuti ratusan jamaah yang tidak hanya terdiri dari sivitas akademika UII, namun juga warga sekitar kampus UII.

Dalam khutbahnya, Ustaz Fuat Hasanudin menyampaikan tiga hikmah utama di balik ungkapan “Allahu Akbar” dan dari aliran darah-darah hewan yang disembelih ketika kurban. Menurutnya, pertama, berkurban merupakan ibadah yang penuh ketakwaan. “Perintah berkurban hendaknya menjadi momentum yang tepat untuk lebih bertakwa, menumbuhkan kepekaan, kepedulian sosial, dan rela mengorbankan sebagian harta yang dimiliki,” pesannya.

Sedangkan hikmah kedua, adanya perintah untuk menyeimbangkan antara tawakal dan ikhtiar kepada Allah Swt. “Konsep tawakal harus dibarengi dengan ikhtiar,” tegasnya. Menurutnya, hal ini menjadi penyemangat untuk selalu berusaha keras dan semaksimal mungkin namun harus dengan tawakal kepada Allah Swt.

Ketiga, Idul Adha merupakan ibadah universal. “Tidak hanya berorientasi ras, golongan, keturunan, warna kulit tertentu, lihatlah jutaan jamaah haji berkumpul dari belahan dunia memenuhi panggilan yang diserukan Allah Swt.,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menegaskan untuk selalu memupuk nilai-nilai hikmah Idul Adha tersebut. “Kita kedepankan langkah kita sebagai umat pilihan bukan sebaliknya membesarkan hal-hal yang berpotensi pada pertikaian,” tutupnya. (LMF/ESP)