,

Tujuh Tenant IBISMA UII Mendapat Pendanaan dari Kemendikbud Ristek

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia (UII) mendapatkan pendanaan dari Direktorat Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbud Ristek RI sebesar Rp 1.750.000.000 untuk tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII.

Hibah tersebut merupakan bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Nect Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia

Plt. Direktur Riset Teknologi, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek RI, Prof. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. mengemukakan startup dewasa ini menjadi pilihan. Meskipun startup merupakan perusahaan rintisan dan kecil, namun startup dapat menciptakan gelombang dalam ekonomi yang mengubah cara hidup masyarakat.

“Tidak serta merta kita melepas begitu saja pra-startup ataupun startup ini, maka diperlukan inkubator,” tutur Prof. Teuku Faisal pada Kick off Program Pra-Start up yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (12/1) oleh IBISMA UII.

Prof. Teuku Faisal mengemukakan, Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 terbagi dalam dua gelombang dengan anggaran 71.5 Millyar. Gelombang I diseleksi oleh Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Sementara gelombang II berasal dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang diseleksi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. “UII telah mengikuti di gelombang I,” paparnya.

Lebih lanjut Prof. Teuku Faisal memaparkan progres Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 pada gelombang I. Dijelaskan, sebanyak 310 lulus seleksi administrasi dari 464 proposal yang diusulkan. Selanjutnya, lulus desk evaluasi sebanyak 174 dan terakhir 149 dinyatakan lulus seleksi presentasi. “Selamat kepada UII yang telah mengirimkan tujuh wakilnya,” tutur Prof. Teuku Faisal.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaiakan ucapan selamat kepada Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan. Menurutnya hal ini sangat membanggakan terlebih menjadi salah satu jumlah penerima pendanaan yang tertinggi. “Ini juga menjadi tantangan bagi kami untuk bagaimana bisa mempertahankan prestasi tersebut, mudah-mudahan prestasi ini bisa kita pertahankan,” harap Wiryono Raharjo.

Wiryono Raharjo mengemukakan pengembangan kewirausahaan di UII dilakukan dengan pendekatan yang sering disebut sebagai triangular approach. Terdapat tiga sisi, yang pertama adalah penguatan kurikulum yang berbasis entrepreneur learning outcome (ELO). Kemudian yang kedua adalah penguatan skill wirausaha melalui program-program inkubasi bisnis.

Lalu, yang ketiga adalah penguatan kemitraan antara universitas dengan industri, salah satunya adalah hilirisasi riset. “Hari ini, kita lebih membahas penguatan skill wirausaha melalui program inkubasi bisnis. Khususnya di UII ini yang dikawal oleh IBISMA,” tutup Wiryono Raharjo.

Sementara Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan UII Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam materi tertulis menjelaskan, CPPBT adalah calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK).

“Program CPPBT dari Perguruan Tinggi yang sudah digulirkan sejak tahun 2016 adalah instrumen pendanaan yang mampu mengaplikasikan fungsinya dalam menghilirisasi hasil-hasil inovasi teknologi yang ada di perguruan tinggi. Inovasi inilah diharapkan nantinya dapat menjadi sebuah usaha bisnis baru yang siap bersaing di pasar,” paparnya.

Seperti diketahui bahwa salah satu tujuan utama dari program CPPBT PT ini adalah meningkatkan nilai tambah invensi dari lingkungan sivitas akademika UII agar bernilai komersial serta menumbuhkan calon perusahaan berbasis teknologi dari lingkungan UII. Sasaran program yang ingin dicapai adalah terwujudnya produk inovasi dari UII yang siap untuk masuk ke tahapan pra komersial serta terwujudnya CPPBT yang berasal dari UII.

Arif Wismadi pada Kick off Program Pra-Start up menyinggung beberapa peluang funding lainnya yang dapat diikuti. Salah satunya yaitu dari nyatakan.id yang merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemudian, ada peluang funding dalam bidang kuliner, yaitu foodstartupindonesia.com dengan aspek-aspek syariah. Lalu, terdapat peluang program startup di 1000startupdigital yang dapat dipertemukan dengan beberapa investor, dan peluang pendanaan lainnya. (MDL/RS)