UII Kenalkan Kebudayaan Indonesia ke Mahasiswa Malaysia

Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyambut mahasiswa Universiti Kuala Lumpur (UniKL), Malaysia, dalam program Indonesian Culture and Society (ICS) yang diselenggarakan pada 2-15 Oktober 2023. Dibuka secara resmi pada Selasa (3/10), acara tersebut meliputi sejumlah rangkaian program yang dilaksanakan di Kampus Terpadu UII, Kaliurang, serta sejumlah lokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

ICS sendiri merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa UniKL dan UII untuk saling bertukar pemikiran, menjalin hubungan serta meningkatkan jejaring. Lebih lanjut, kegiatan antaruniversitas tersebut juga dimaksudkan untuk memberi eksposur keberagaman budaya serta interaksi sosial dengan masyarakat lokal.

Nihlah Ilhami, S.Pd., Ketua Divisi Mobilitas Internasional, menyambut kedatangan rombongan UniKL tersebut. Terdapat sejumlah aktivitas yang akan dihadiri, semisal sesi pembelajaran mengenai tarian tradisional Indonesia, membatik, kerajinan gerabah, serta kunjungan pengabdian masyarakat.

Menurut Nihlah, menjelang usainya program, ekspektasi luaran dari para peserta adalah presentasi gagasan. Proyek tersebut diharapkan berisi refleksi pengalaman yang diperoleh selama kegiatan serta pengaruhnya terhadap sudut pandang peserta mengenai masyarakat dan budaya Indonesia secara lebih luas.

Pendamping mahasiswa UniKL, Ammarul Zaki Rahman, mengucapkan terima kasih atas sambutan UII. “Tujuan program ini adalah utamanya untuk mengenalkan budaya dari masyarakat Indonesia kepada para pelajar kami, mahasiswa-mahasiswi kami. Terutamanya di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dan Indonesia secara umumnya,” tuturnya.

Para peserta dari UniKL sendiri datang dari latar belakang kultur yang cukup beragam. Menurut Ammarul, kedatangan delegasi ke Yogyakarta tersebut diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mengenai keberagaman budaya. “Saya percaya walaupun antara Indonesia dan Malaysia ini tidak banyak jauh bedanya, tapi masih ada kelainannya tersendiri. Selain itu, program ini adalah untuk mengeratkan hubungan antara UII dan UniKL,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ammarul sempat mengungkapkan bahwa beberapa waktu sebelumnya terdapat delegasi UII yang menyambangi UniKL dalam acara summer school. “Jadi kami dapat belajar pensyarah-pensyarah ataupun dosen-dosen daripada UII untuk membuat minyak atsiri pada bulan lepas. Ini kami datang pula ke UII untuk mempelajari cara hidup masyarakat, budaya hidup masyarakat di Yogya ini. Saya mengucapkan matur nuwun atas kesediaan pihak UII untuk menerima siswa-siswi kami di kegiatan ini,” pungkasnya.

Selain itu, salah satu partisipan kegiatan, Rasyiqah Alyaa Binti Ramli, berkisah mengenai pengalamannya untuk pertama kali ke Yogyakarta. “Saya taunya Yogya ini karena dia kaya dengan budaya, semacam candi. Saya pun senang di UII ini sebab saya dapat bertemu dengan banyak mahasiswa di sini, kita dapat mengeksplorasi budaya tersebut bersama-sama,” ucapnya.

Rasyiqah pula menyatakan ketertarikannya untuk turut aktif selama berlangsungnya program ICS. “Saya sangat bersemangat untuk ikut serta dalam program ini. Saya berharap dapat belajar budaya Indonesia lebih mendalam, dapat berhubungan baik dengan warga lokal, dan dapat mempelajari bahasa mereka,” tutupnya. (JRM/RS)