,

UII Menyongsong Era Layanan Sistem Informasi Terintegrasi

Dinamika perkembangan teknologi di era digital berlangsung sangat cepat. Hal ini mendorong setiap institusi untuk terus meningkatkan kesiapan sistem dan infrastruktur teknologi informasi yang dimilikinya. Perguruan tinggi pun tidak terlepas dari dinamika tersebut. Oleh karenanya, UII terus melakukan upaya pembenahan di sektor teknologi informasi, khususnya dalam hal layanan sistem informasi terintegrasi. Sebagaimana digodok oleh Badan Sistem Informasi (BSI) UII yang saat ini tengah mempersiapkan terwujudnya UII Gateway sebagai layanan sistem informasi terintegrasi bagi sivitas akademika di masa depan.

Disampaikan Kepala BSI UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, perkembangan teknologi telah mendorong perlunya layanan sistem informasi yang mencakup berbagai kebutuhan sivitas akademika, baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, maupun alumni. “Saat ini memang sudah ada layanan sistem informasi namun sifatnya masih terpisah-pisah, sehingga pengguna harus berpindah-pindah platform untuk mengaksesnya”, ungkapnya di Gedung Rektorat UII pada Kamis (11/1).

Ia mencontohkan seperti sistem informasi akademik, layanan perpustakaan, kepegawaian, keuangan, jurnal serta banyak layanan lainnya di UII yang belum terintegrasi satu sama lain. Ke depan semua layanan tersebut akan diintegrasikan ke dalam sebuah ‘rumah besar’ yang disebutnya dengan nama UII Gateway. Hal ini menjanjikan kemudahan dan efisiensi bagi sivitas akademika UII dalam mengakses layanan yang ada dalam satu ‘rumah’.

“UII Gateway hingga saat ini masih terus dikembangkan oleh tim BSI UII. Kami mohon doa sivitas akademika agar tahun 2020 sudah bisa diluncurkan. Upaya membangun pondasi yang kokoh bagi sistem ini penting agar selalu dinamis dan adaptif dengan kebutuhan proses bisnis di UII serta tentunya sivitas akademika di masa depan”, tambahnya.

Ia menyebut UII Gateway adalah sistem yang dapat diakses oleh berbagai platform, baik mobile maupun desktop. Di samping itu, pengembangan UII Gateway sendiri selalu menekankan pada orientasi pengguna sehingga timnya akan selalu memperhatikan kebutuhan pengguna di UII dan proses bisnis UII ke depan.

Ditanya mengenai sejauh mana kesiapan infrastruktur teknologi informasi UII, ia mengaku cukup optimis. “Infrastruktur teknologi informasi ibarat jalan raya, jika jalannya rusak dan sempit tentunya kendaraan macet dan kesulitan lewat. Oleh karenanya, kami membenahi terlebih dahulu infrastruktur yang ada baru kelak meluncurkan sistemnya”, jelasnya.

Selama beberapa waktu terakhir pihaknya telah memasang lebih dari 800 akses poin di seluruh kampus UII. Tidak hanya itu, BSI UII juga mengganti kabel koneksi internet di berbagai area kampus dengan kabel berkualitas baik. “Jika ditotal panjangnya bisa mencapai 50km. Semua kami sesuaikan dengan standar industri. Anda bisa lihat sendiri di situs pengecek kecepatan internet, koneksi UII tergolong grade A+ baik secara nasional maupun global”, ujarnya.