UII Perluas Kemitraan dengan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia

Dalam upaya memperluas kemitraan dengan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia (Nobel Institute). Penandatangan nota kesepahaman diselenggarakan pada Kamis (12/1) di Ruang Sidang VIP Gedung GBPH Prabuningrat, Kampus Terpadu UII.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII beserta jajarannya yang turut hadir dalam acara ini menyambut hangat kedatangan Rektor Nobel Institute, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M. beserta jajarannya. Kedatangan Nobel Institute ini diniatkan untuk menjalin kerja sama dengan UII dalam hal peningkatan mutu perguruan tinggi.

Mengawali acara, Rektor UII memperkenalkan sejarah dan kondisi saat ini di UII sebagai kampus tertua dan pelopor di Indonesia. “Saat ini, kita punya lebih dari 30 ribu mahasiswa yang tersebar di 54 program studi yang pada pekan depan akan bertambah menjadi 56 program studi”, cerita Prof. Fathul Wahid.

Setelah nota kesepahaman ditandatangani, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi sebagai langkah awal dalam implementasi nyata dari kerja sama yang dijalin. Menurut, Dr. Abdullah, S.E., M.Si., Nobel Institute memiliki cita-cita tinggi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi sehingga butuh banyak bekerja sama dengan pihak lain, salah satunya UII. “Universitas ini (UII) sudah masuk kelas dunia. Kami datang untuk belajar,” pujinya.

Pada kesempatan ini, Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si. sebagai Kepala Badan Penjaminan Mutu UII menceritakan tentang proses Audit Mutu Internal di UII yang mengusung slogan “Audit Mutu Internal yang Membahagiakan”. Menutup diskusi, kedua pihak sama-sama berharap kerja sama ini dapat membawa masa depan yang cerah. (MIAY/ESP)