UII Terima Kunjungan Universitas Al-Azhar Mataram

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan kerja dari Universitas Al-Azhar Mataram pada Senin (15/1), di Gedung GBPH Prabuningrat Kampus Terpadu UII. Dalam agenda studi banding ini disikusikan terkait dengan penegakkan kode etik dan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Universitas.

Hadir dalam pertemuan dari UII Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni, Dr. Drs. Rohidin S.H., M.Ag., Kepala Bidang Etika & Hukum Anang Zubaidy, S.H., M.H., dan Satgas PPKS. Adapun dari Universitas Al-Azhar tampak hadir di antaranya Rektor, Dr. Ir. Muh. Ansyar, M.P. dan Ketua Dewan Etik, Dr. dr. Fauzy Ma’ruf, Sp. Rad(K)RI., SH., MH., M.Kes.

Dr. Rohidin dalam sambutannya mengemukakan persaingan ketat antar perguruan tinggi swasta dan negeri yang terjadi sekarang ini. Merespons hal ini, menurutnya perlu adanya kerja sama yang terjalin antar perguruan tinggi agar tidak hanya persaingan yang timbul, tetapi juga kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan.

Pernyataan serupa dilontarkan oleh Rektor Universitas Al-Azhar Mataram Dr. Muh. Ansyar. Ia menuturkan bahwa tujuan kunjungan kerja kali ini untuk menggali lebih banyak pengalaman dari UII sebagai kampus pionir di Indonesia.

“Jadi, tujuan kami adalah untuk melihat dan sekaligus mempelajari pengalaman dari perguruan tinggi Islam terutama UII  dalam penegakan etik berbasis Islam,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, Ketua Satgas PPKS UII Dr. dr. Yaltafit Abror Jeem, M.Sc.  mengemukakan bahwa dalam aktivitasnya, PPKS UII lebih berfokus pada pencegahan kekerasan seksual dan tindakan asusila daripada pengobatannya. Pada praktiknya UII sendiri tidak hentinya membekali nilai keislaman bagi mahasiswanya. Program-program ini harapannya dapat mencegah tindakan buruk mahasiswa seperti kekerasan sosial dan perbuatan asusila.

Kepala Bidang Etika dan Hukum, Anang Zubaidy menambahkan, bahwa tugas UII adalah membentuk kesadaran mahasiswa yang baik. “Membentuk mahasiswa yang belum baik menjadi baik, kemudian membentuk mahasiswa yang baik menjadi lebih baik,” tuturnya. (GRR/CWN)