,

LT UII Laksanakan Survailen dan Assesmen Perluasan Ruang Lingkup Kalibrasi

Laboratorium Terpadu (LT) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Survailen Kedua dan Asesmen Perluasan Ruang Lingkup Kalibrasi pada Senin dan Selasa (23-24/06) di Gedung LT UII, Kampus Terpadu Jalan Kaliurang KM. 14,5. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Rektor UII, Fathul Wahid didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Prof. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. dan Direktur Layanan Akademik, Hudori, S.T., M.T., Ph.D. menjadi bagian dari ikhtiar LT UII dalam mempertahankan dan meningkatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017 dengan nomor akreditasi LP-478-IDN sebagai laboratorium pengujian dan LK-376-IDN sebagai laboratorium kalibrasi.

Rektor UII, Fathul Wahid menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan survailen dan asesmen ini menjadi wujud nyata UII untuk selalu berikhtiar dalam menjamin mutu layanan laboratorium yang kredibel, memiliki daya saing tinggi, dan memberi kontribusi langsung untuk kualitas pendidikan dan penelitian yang lebih baik lagi.

Sujitno selaku Kepala Asesor dan Diyan Nurisnawati selaku perwakilan asesor dari KAN mengapreasiasi langkah LT UII yang secara aktif mengembangkan ruang lingkup kalibrasi dan menjaga konsistensi mutu sesuai standar internasional.

Di kesempatan yang sama, Kepala LT UII, Prof. Rudy Syahputra, S.Si., M.Si., Ph.D. menjelaskan ruang lingkup yang menjadi objek dalam kegiatan survailen dan asesmen ini meliputi kelompok massa (timbangan analitik), instrumentasi analitik (spektrofotometer UV-Vis), suhu dan kelembaban (oven pemanas), dan volumetri (pipet volume).

“Tujuan utama LT (laboratorium terpadu -red) punya ruang lingkup kalibrasi ini adalah sebetulnya didedikasikan untuk pekerjaan penelitian dan pendidikan. Sehingga  ISO 17025:2017 diterapkan agar ada penjaminan mutu dan kualitas didalam pekerjaan kalibrasi. Karena jika kita mengukur sesuatu tidak ada jaminannya kan ragu, apakah betul metodenya, apakah orangnya kompeten. Manajemen lainnya seperti pemeliharaan alat bahkan sampai pada sistem keuangan yang dimiliki juga dinilai untuk menjamin kualitas,” jelas Guru Besar bidang Ilmu Analisis Elektrokimia dan Remediasi Lingkungan UII ini.

 

Dipilihnya akreditasi ISO 17025:2017 untuk kalibrasi, kata Prof. Rudy, menjadikan pihak LT UII sendiri yang melakukan proses kalibrasi. Sehingga, dalam hal ini sumber daya LT UII mampu dioptimalkan untuk mengadopsi sistem kalibrasi sendiri.

“Satu hal yang positif dari mengambil akreditasi ISO 17025:2017 ini kita  (LT UII -red) juga bisa menerima pekerjaan kalibrasi di institusi lain. Dari alat-alat yang dikalibrasi dan kita jamin akurasinya mampu memberi peluang LT UII untuk membantu dalam mengkalibrasi alat-alat di institusi lain,” ungkap Prof. Rudy.

Tradisi panjang di LT UII sebagai laboratorium yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 terus dipertahankan mengingat pentingnya kalibrasi dalam rangka mendukung dan meningkatkan iklim riset di UII. Dalam rencana pengembangan ke depan, laboratorium kalibrasi  LT UII akan memperluas ruang lingkup kalibrasi pada kelompok pengukuran volumetri khususnya pada pipet ukur, labu ukur, gelas ukur, dan buret.

Selain itu, laboratorium kalibrasi ini juga membuka ruang lingkup baru untuk pengukuran dimensi seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, dan dial indicator. Harapannya, LT UII dapat menjadi mitra strategis bagi perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lain dalam penyediaan layanan kalibrasi laboratorium berkualitas tinggi. (LSS/AHR/RS)

Narahubung :

Website = https://labterpadu.uii.ac.id/

Email = [email protected]

No. WA = +62 856-4021-4627