Antisipasi Tantangan Pendidikan lewat Inovasi Peraturan Akademik

Tantangan pendidikan tinggi dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pendidikan tinggi tidak hanya dituntut menghasilkan lulusan berbekal ijazah. Lebih dari itu, lulusan perguruan tinggi juga dituntut menguasai skill-skill tambahan yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan kerja. Untuk itu, sistem pembelajaran perguruan tinggi harus senantiasa adaptif dalam merespon tantangan itu. Sistem pembelajaran tersebut biasanya tertuang dalam serangkaian peraturan akademik di rektorat maupun universitas. Di sinilah diperlukannya perubahan-perubahan dan inovasi dalam merancang peraturan akademik di tingkat universitas.

Sebagaimana tengah ditempuh oleh UII melalui Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII. Badan yang berada di bawah Rektorat UII ini menyelenggarakan Workshop Penyusunan Peraturan Akademik. Workshop berlangsung di Ruang Audiovisual Lantai 2 Gedung Perpustakaan UII pada Kamis (16/2) dan dihadiri oleh ketua program studi di lingkungan UII dari berbagai jenjang pendidikan yang ada. Diadakannya workshop bertujuan menyelaraskan sistem pembelajaran di UII dengan tantangan dan perubahan di dunia pendidikan tinggi yang terus terjadi.

Plt. Rektor UII, Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA dalam pemaparannya menyampaikan bahwa sistem pendidikan di UII bertujuan mencetak lulusan berkarakter ulil albab yang berjiwa intelektual dan berakhlak karimah. “UII memiliki strategi pembelajaran dan strategi pembinaan di mana keduanya memiliki peranan dalam membentuk karakter lulusan UII nantinya”, ujarnya.

Dijelaskannya bahwa strategi pembelajaran identik dengan sistem perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya. Sedangkan strategi pembinaan lebih kepada membentuk karakter mahasiswa lewat kegiatan kemahasiswaan yang positif. Apabila output strategi pembelajaran akan terekam dalam satuan kredit semester (SKS) dan transkrip nilai, maka UII juga telah merancang output dari strategi pembinaan mahasiswa. Dokumen Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) nantinya akan merekam kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dan skill tambahan apa saja yang dikuasai mahasiswa.

Ditambahkan Dr. Ilya Maharika saat ini tantangan pendidikan tinggi perlu direspon dengan langkah-langkah pembenahan internal yang stratejik. Ia menyebut tantangan baru itu di antaranya yakni kebutuhan masyarakat mengakses sistem perkuliahan online jarak jauh yang saat ini belum terakomodasi. Hanya segelintir kampus di level nasional yang telah mendapat kepercayaan pemerintah untuk menyelenggarakan sistem tersebut. “Peraturan akademik sangat penting dan bernilai strategis untuk mengantisipasi perubahan eksternal itu. Saya apresiasi kinerja tim BPA dan Direktorat Akademik UII”, pungkasnya.