Begini Adab Muslim yang Seharusnya

Studium Generale Taklim diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dengan mengangkat topik menjaga akhlak dan adab pergaulan islami pada Sabtu (26/3). Studium Generale mengundang dr. Farhan Ali Rahman, Sp.An, FIPM, yang merupakan Ketua Yayasan DTI Bangka Belitung.

Adab dari segi bahasa artinya sopan, kebaikan, dan budi pekerti. Dalam istilah fikih sendiri mengartikan adab sebagai tata cara atau kesopanan baik dalam berpikir, berbicara, maupun dalam bersikap. Baik kepada sesama manusia, binatang, tumbuhan, dan Allah SWT.

Menyinggung terkait pergaulan yang baik, dr. Farhan menekankan pentingnya menghindari khalwah karena akan mengarahkan ke perzinaan. Khalwah maksudnya adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami istri tanpa mahram. Larangan berkhalwat ternyata sudah disampaikan sejak zaman Rasulullah.

Dalam hadits diriwayatkan Thabrani, Rasulullah SAW bersabda,”Jauhilah berkhalwat dengan wanita. Demi (Allah) yang di diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berkhalwat seseorang laki-laki dengan wanita kecuali syaitan akan masuk di antara keduanya.”

Tak lupa dr. Farhan juga berpesan kepada wanita muslimah untuk selalu mengenakan pakian yang sopan sesuai syariat. Yaitu pakaian yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan, bukan kain tipis hingga dapat menampakkan bentuk tubuh. “Semua hal yang dilarang oleh Allah SWT pastilah karena sifatnya merusak,” jelasnya.

Ia memberi contoh, adalah kewajiban memakai jilbab bagi wanita muslimah. Jilbab adalah kain penutup kepala untuk menutup aurat. Aurat perempuan ketika sedang diluar sholat meliputi seluruh badan. Berbeda saat sholat ialah seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan. “Hukum menutup aurat wajib kecuali saat bersama muhrim dan suami,” tandasnya.

Selain perkara menutup aurat, seorang wanita muslimah harus memperhatikan adab dalam berkomunikasi. dr. Farhan mengingatkan untuk menghindari perkataan yang merayu dan membangkitkan rangsangan. Al Quran menjelaskan agar kita senantiasa untuk mengucapkan kata-kata yang baik. “Hal-hal yang diperintahkan Allah tak lain karena baik dan bermanfaat,” tambahnya.

dr. Farhan memberi contoh manfaat wanita berpakaian yang baik dan sesuai syariat ialah dapat membedakan antara wanita yang baik dan nakal. Terhadap wanita yang baik tidak ada laki-laki yang suka mengganggu, sebab pakain dan kesopanan akan membuat orang menghormati.

Bagian kehidupan tersebut tentulah bukan hal yang mudah. Kehidupan sosial dengan kekayaan budaya dan perbedaan seringkali menimbulkan kesalahpahaman. ”Tak jarang saat sudah baik, ada saja caci maki dari orang lain,” katanya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dr. Farhan mengingatkan agar kita tetap fokus pada perbaikan diri sendiri. Perbanyak mengaji dan literasi mengenai ilmu fiqih sebagai pagar dalam berkehidupan sehari-hari. Carilah lingkungan yang berisi orang baik. Mereka yang akan selalu mendukung dan mengingatkan kita kepada kebaikan. “Jadikan istiqomah menjadi tujuan hidup kita,” tutupnya. (UAH/RS)