BPM UII Terima Kunjungan Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Penjaminan mutu menjadi aspek penting dalam mengawal jalannya sebuah organisasi, tak terkecuali bagi sebuah universitas. Jika industri menghasilkan produk berupa barang, maka universitas memproduksi ilmu pengetahuan dan lulusan. Agar berbagai produk layanan universitas terjamin mutunya, diperlukan adanya sistem penjaminan mutu yang berjalan di semua lini. Hal inilah yang perlu dipikirkan oleh para pimpinan perguruan tinggi.

Seperti tergambar dalam kunjungan Universitas Widya Mataram Yogyakarta ke kampus terpadu UII yang berlangsung pada Senin (13/8) di Gedung Rektorat GBPH Prabuningrat. Kunjungan tersebut diterima dengan baik oleh pimpinan Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Sejak awal agenda kunjungan memang fokus pada sharing tentang sistem penjaminan mutu yang dijalankan oleh UII selama ini.

Kepala BPM UII, Kariyam, M.Si membuka diskusi dengan memaparkan sejarah singkat inisiasi sistem penjaminan mutu yang ada di UII. Menurutnya hal itu telah dimulai sejak tahun 1999 di mana waktu itu pimpinan UII telah meletakkan dasar-dasar sistem tersebut. Pada awalnya UII mengacu pada standar ISO karena waktu itu belum ada standar yang secara spesifik mengacu pada penjaminan mutu pendidikan. Seiring waktu terus disempurnakan secara konsisten sehingga tercapai standar yang ada seperti sekarang.

Untuk memastikan standar tersebut diterapkan oleh unit-unit di UII, maka BPM UII mengadakan audit mutu internal. Sebagai materi audit yang nantinya dilihat para auditor adalah wewenang dan tugas pimpinan unit serta capaian sasaran mutu unit. “Hasil audit nantinya dapat menjadi bahan kajian untuk meningkatkan kinerja unit serta dasar bagi pimpinan dalam mengambil tiap kebijakan”, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Widya Mataram, Dr. Ir. Ambar Rukmini, MP dalam kunjungannya juga mengajak pimpinan Lembaga Penjaminan Mutu di lingkungan universitasnya, Yuliana Endah W, SE., MM. Ia mengaku tertarik untuk dapat mengadopsi komponen sistem penjaminan mutu yang ada di UII. Tentunya diperlukan beberapa penyesuaian yang sejalan dengan nilai-nilai di UWM. Menurutnya, ini akan lebih baik jika dibingkai melalui kerjasama yang berlangsung antara UII dan UWM.