Cilacs UII Pererat Kemitraan Dengan Kedubes AS Dalam Beasiswa ACCESS

Center for International Language and Cultural Studies (Cilacs) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara Ramadan Outreach bekerja sama dengan Regional English Language Officer (RELO) dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Kerja sama bernama Access Microscholarship Program itu bertujuan memperdalam kemampuan berbahasa Inggris kepada para penerimanya. Mereka berasal dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Kegiatan yang dirangkai dengan acara buka puasa bersama tersebut dilaksanakan pada Senin (25/04) di Ruangan Learning Center Gedung K.H. Mas Mansyur (Fakultas Teknologi Industri UII).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., Kepala RELO, Dr. Bradley Horn, Kepala Cilacs UII, Lizda Iswari, S.T., M.Sc., perwakilan dari Indonesian International Education Foundation (IIEF), serta seluruh mahasiswa penerima beasiswa ACCESS Program dari 10 universitas di Yogyakarta.

Wiryono dalam sambutannya memperkenalkan UII khususnya Cilacs kepada para mahasiswa yang berasal dari kampus-kampus lain di Yogyakarta. Menurut beliau UII sangat merasa terhormat bisa menjadi mitra program. Hal ini sekaligus menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa untuk lebih mengenal tentang Amerika Serikat tidak hanya dari segi bahasa namun juga budaya.

Dalam kesempatan wawancara, Lizda Iswari menambahkan bahwa melalui program ACCESS, telah terselenggara pelatihan Bahasa Inggris intensif selama 2 tahun atau 4 semester. Untuk regional Yogyakarta sendiri UII menjadi satu-satunya universitas mitra yang menjadi host program ini dan dikelola secara profesional oleh Cilacs. 

Selaras, Bradley Horn juga mengucapkan kegembiraannya karena dapat berkumpul dengan orang-orang yang selama ini berada dalam program ACCESS ini. Karena kesempatan ini merupakan kali pertama para penerima beasiswa ACCESS dan penyelenggara bertatap muka secara langsung. Sejak awal program ini dimulai, kegiatannya berlangsung secara daring. Ia menambahkan bahwa acara kali ini haruslah terasa luwes dan seru, tidak terkesan formal.

Bradley juga menambahkan seluk-beluk program ACCESS. Program global yang telah diselenggarakan di lebih dari 85 negara di dunia ini memberi kesempatan pesertanya dapat mengakses banyak hal tentang Amerika Serikat secara mudah.

“Selain IIEF yang sering bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, kami juga memiliki partner lokal di universitas seperti UII yang akan membawa program ini ke kota manapun yang kami kelola.” Pungkasnya. (HM/ESP)