FIAI UII Hadirkan Pakar Metodologi Maqasid

Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Lecture Series and Workshop: Maqasid Methodology dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Jasser Auda selaku President of Maqasid Institute dan Executive Director of Maqasid Institute Indonesia, Dr. Addiarrahman. Acara berlangsung selama dua hari ini, Senin-Selasa (26-27/2) di Gedung Wahid Hasyim Kampus Terpadu UII.

Dekan FIAI UII Dr. Drs. Asmuni, M.A., turut hadir dan memberikan sambutan di hadapan peserta workshop yang terdiri dari seluruh dosen FIAI Jurusan Studi Islam UII. Dalam sambutannya ia memaparkan mengenai penerapan praktis konsep maqasid syariah untuk membentuk wawasan yang lebih mendalam bagi Program Doktor Hukum Islam.

Maqasid itu amat penting. Dengan kehadiran maqasid, fiqh menjadi cair. Dampaknya yakni muncul komunitas muslim yang melakukan rasionalisasi terhadap maqasid dan adanya ragamisasi maqasid,” ungkap Dr. Asmuni.

Dr. Addiarrahman sebagai narasumber pada sesi pertama yang dimoderatori oleh Fuat Hasanudin, Lc., M.A. membahas materi General Introduction to Maqasid Methodology dan Limitation of Current Approaches. Ia memberikan pengantar bagaimana seharusnya maqasid syariah bisa diterapkan ke seluruh disiplin ilmu, bukan hanya hukum.

Menurut Dr. Addiarrahman, Maqasid tidak menstigmasi masa lalu, sebaliknya mempelajarinya untuk gambaran masa depan, juga dapat menjadi evaluasi apa yang sudah kita kerjakan.

Sementara itu, Dr. Jasser membahas mengenai Re-orienting Islamic Worldview dan Maqasid Methodology: Five Steps pada sesi kedua yang dimoderatori oleh Muhammad Miqdam Makfi, Lc., MIRKH.

Dr. Jasser memberikan motivasi untuk lebih banyak membaca buku karangannya, salah satunya berjudul Re-Envisioning Islamic Scholarship: Maqasid Methodology as A New Approach. Ia menjelaskan pentingnya sumber ilmu, logika dan realitas, serta ijtihad. Bila seseorang membenarkan sumber ilmunya ia dapat memperbaiki banyak aspek dalam kehidupan, seperti pandangan politik. “Islam bukan metafisika, melainkan fisika. Ia bukan sekadar agama, tapi cara hidup,” tutur Dr. Jasser.

Pada hari kedua penyelenggaraan Lecture Series and Workshop: Maqasid Methodology mengangkat topik Maqasid Methodology: Framework dan Re-Envisioning Islamic Studies: The Way Forward oleh Dr. Jasser. (FA/CWN)