FTSP UII Inisiasi Diskusi Bertemakan Bencana Alam

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) kembali menunjukan kepeduliannya akan peristiwa bencana alam, seperti dampak siklon tropis cempaka dan siklon tropis dahlia yang belum lama ini terjadi di Yogyakarta dan beberapa wilayah sekitarnya. Hal ini tampak dari kegiatan diskusi akhir tahun dengan tema “Mengenali dan Merespon Badai Tropis Cempaka-Dahlia” yang diadakan pada Jum’at (15/12), bertempat di Gedung Moh. Nastsir UII.

Hadir dalam kegiatan diskusi tersebut, Wakil Rektor I UII, Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika MA., IAI., Dekan FTSP UII Dr-Ing. Ir. Widodo, M.Sc., Asisten Sekretaris I Kabupaten Bantul, H. Helmi Jamharis, MM., Kabag Humas BMKG, Hari Tirto Djatmiko, ST., Kepala Sesi Kedaruratan, Danang Samsurizal, ST , para dosen dan mahasiswa serta dari komunitas-komunitas.

Ilya Fadjar Maharika di awal sambutannya mengajak semua peserta untuk bersyukur. Menurutnya dimensi syukur harus diterapkan dalam berbagai hal  bahkan dalam kondisi bencana sekalipun, karena dalam bencana juga pasti ada hikmah. Ia menambahkan bahwa diskusi yang digelar merupakan salah satu tanggung jawab dan peran UII dalam memahamkan masyarakat terkait kebencanaan.

“Diskusi ini merupakan salah satu tanggung jawab dan peran UII dalam memahamkan fenomena alam menjadi pengetahuan. Yang lantas bisa kita fahami dan kemudian kita diseminasikan kepada masyarakat supaya masyarakat juga bisa lebih memahami hal-hal terkait kebencanaan,” ujarnya.

Ilya Fadjar Maharika melanjutkan, bahwa diskusi ini menjadi wadah bagi cerdik cendikia untuk bisa berdikusi bagaimana peran sebagai manusia harus bisa memahami perilaku alam. “salah satu tugas kita adalah memahami perilaku alam, sehingga kita sebagai manusia perlu banyak menulis, membaca dan berdiskusi secara terus menerus,” ungkapnya.

Sementara Asisten Sekretaris I Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis yang mewakili dan membacakan sambutan Bupati Bantul menyampaikan ungkapan terimakasihnya atas kepedulian UII terhadap bencana yang terjadi di wilayah Yogyakarta.

Dia menuturkan bahwa institusi perguruan tinggi sangat penting sebagai aktor utama untuk mengedukasi tentang kebencanaan dan juga pengabdian perguruan tinggi di tengah masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu tri dhrama perguruan tinggi. Sebagai komitmen perguraun tinggi dalam memantapkan peran, tugas dan kepedulian dalam penanganan bencana di Indonesia khususnya di Kabupaten Bantul,” ungkapnya.

Ia berharap adanya diskusi akhir tahun yang diadakan oleh FTSP UII bisa menjadi langkah preventif dimasa mendatang. “Apa yang disinyalir media bahwa pemerintah tidak siap merespon badai tropis sepertinya benar, oleh karena itu diskusi akhir tahun ini mudah mudahan bisa menjadi bekal bagi kita semua untuk bisa mengambil langkah preventif pada bulan-bulan mendatang,” tandasnya.

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa dengan adanya diskusi akhir tahun ini bisa menjadi bagian dari tahap evaluasi dan monitoring terhadap penanganan dampak badai tropis beberapa waktu lalu. “Mudah mudahan setelah mengikuti diskusi ini kita bisa berbagi pengalaman, pengetahuan dan keterampilan kepada sesama peserta diskusi dan masyarakat luas,” harapnya.