,

Gandeng Korea Selatan, Prodi HI Angkat Potensi Lokal Yogyakarta

Kekayaan potensi lokal berbasis tradisi di wilayah Yogya menjadi keunggulan yang potensial untuk dikembangkan. Hal ini mendapat perhatian dari Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UII yang menggandeng DaSMI (Democratic and Social Movement Institute), Sungkonghoe University Korea (SKHU) untuk turut mengembangkannya. Sebagaimana tergambar dalam pameran foto dan produk hasil dari projek kelas CDIC (Community Development and International Cooperation) yang berlangsung pada (23/5) di pelataran Gedung Dr. Soekiman Wirjosandjojo, kampus terpadu UII.

Pameran ini mengangkat tema Bertemu dan Berubah yang selaras dengan harapan program CDIC agar dapat bermanfaat dan membawa perubahan ke masyarakat. Pameran ini merupakan representasi dari program pembedayaan yang menampilkan proses dan hasil produk potensi daerah dan masyarakat yang menjadi wilayah kerja CDIC.

Seperti disampaikan Ketua Prodi Hubungan Internasional UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S di sela penyelenggaraan acara itu. “Kelas CDIC di dalamnya terdapat mata kuliah yang mengajarkan mahasiswa tentang teori dan praktek pemberdayaan masayarakat berdasarkan kerajasama internasional”, ujarnya. Selama pemberian materi praktek program kepada masyarakat, HI UII menggandeng LSM Nasional, Bina Swadaya.

Ada beberapa tahap program yang dilakukan oleh Bina Swadaya untuk mendesain program pemberdayaan ini. Pertama, diawali dengan survey analisis potensi masyarakat di tiga dusun ang meliputi potensi SDM dan potensi alam. Kedua, pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat berupa pelatihan. Dan terakhir, mahasiswa melakukan monitoring untuk memastikan keberlanjutan program tersebut.

Dalam prakteknya ada tiga desa yang menjadi tujuan program pemberdayaan tersebut yakni Dusun Ngelosari (Bantul), Dusun Kepil (Gunung Kidul) dan Rumah Wisata Dome Ngelepen (Sleman). Produk unggulan dari program pemberdayaan ini juga beragam seperti Ampyang Coklat, Mlinjo, Brownis Singkong, Stick Singkong dan Keripik Bonggol Pisang.

“Tujuan dari program ini khususnya untuk mahasiswa supaya mereka tidak hanya mempunyai kemampuan teoritis namun praktis. Selain itu pameran ini juga menjadi representasi hasil kerja mahasiswa yang diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa dan diterima positif oleh masyarakat. Dan untuk kedepannya program ini akan menjadi presiden dari program yang lainnya dan akan menjadi evaluasi”, tambah Irawan Jati.

Sedangkan Kim Taeyoung selaku Manager Program SKHU mengatakan tujuan dari pameran ini ada dua aspek, pertama mahasiswa dapat mempublikasikan hasil kerja mereka dan produk-produk dari masyarakat dapat dikenal. Serta kegiatan CDIC ini untuk mempersiapkan generasi muda ke depannya untuk dapat berkecimpung ke dunia NGO ataupun pemberdayaan masyarakat. (BKP)