Generasi Millenial Harus Produktif dan Inovatif

Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan inovasi yang membanggakan khususnya pada perkembangan lembaga keuangan syariah. Namun tidak demikian untuk pasar modal syariah, yang dinilai masih belum menunjukan perkembangan seperti pada lembaga keuangan syariah lainnya.

Berkenaan dengan topic tersebut, Kelompok Studi Pasar Modal Syariah UII menyelenggarakan Sharia Capital Market Seminar dengan tema “Sharia Investment as a Lifestyle” pada hari Kamis (20/12), bertempat di auditorium Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII),

Pemateri seminar yang dihadirkan yakni Ir. Adiwarman Azwar Karim, MBA MAER (Anggota Dewan Syariah Nasional MUI & Pakar Ekonomi Syariah), Irwan Abdallah, S.E., M.M (Pasar Modal Syariah BEI) dan Asep Muhammad Saepul Islam S.Pd,. MA.Pd. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag, dan Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII, Drs. Tamyiz, M.A., Ph.D.

Irwan Abdallah menyampaikan materi mengenai pengenalan pasar modal syariah. Dalam materinya Ia mengungkapkan bahwa Galeri Investasi Syariah UII merupakan galeri investasi syariah pertama di Indonesia. Oleh sebab itu Ia berharap dari UII akan banyak lahir investor syariah. “Seharusnya momentum itu menjadikan UII bisa menjadi salah satu produsen investor syariah di Indonesia,” ungkapnya.

Disampaikan Irwan Abdallah, Indonesia mempunyai keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh negara lain. 64 persen dari penduduk Indonesia adalah kelompok orang yang produktif yang menjadi keunggulan kompetitif, karna angka 64 persen orang produktif di Indonesia ini sama dengan bahkan lebih besar jumlah penduduk delapan negara. Ia menambahkan, konsekuensi lain dari kelompok orang produktif yang merupakan generasi millenial tersebut adalah harus produktif dan inovatif.

Sementara Asep Muhammad Saepul Islam dalam materinya membahas Cara Jitu Investasi Halal dan Cerdar di Pasar Modal Syariah. Disampaikan bahwa tidak ada satupun yang menjadi milioner selain investor. ”Kalau menabung di bank tidak mungkin menjadi jutawan. Karna kalau di bank itu niatnya menabung,” ungkapnya.

Asep Muhammad Saepul Islam mengungkapkan bahwa keliru jika pergi ke bank berniat untuk investasi. “Jangan pernah bilang deposito itu adalah investasi, karna deposito itu bukan investasi melainkan saving,” pungkasnya.

Kemudian dilanjutkan penyampaian materi oleh Adiwarman Azwar Karim tentang Investasi Syariah sebagai Gaya Hidup pada Generasi Millenial. Disampaikan bahwa investment behaviour meillenial menjadi instrumen investasi yang lebih beragam, berpikir jangka panjang, dan berani melakukan investasi jenis baru. “Anak Millenial harus berani gagal, karna generasi millenial adalah generasi yang haus dengan pengalaman,” ujarnya. (AR/RS)