Guru, Siswa, dan Pembelajaran Daring

Saat ini di tengah pandemi Covid-19, berbagai upaya terus digencarkan seperti melalui pembatasan segala bentuk aktivitas (physical distancing) yang berpotensi meningkatkan penyebaran virus. Kebijakan pembatasan ini pun termasuk pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar, baik bagi siswa maupun guru dalam beradaptasi agar pembelajaran dapat tetap berjalan efektif dan sesuai harapan.

Jurusan Teknik Elektro Fakuktas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan seminar guru online dengan tema “Bagaimana Mendampingi Siswa Sukses Belajar di Masa Pandemi pada Selasa (5/5). Dr. rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A., dosen Program Studi Psikologi UII, dihadirkan sebagai pembicara dengan moderator Firdaus, S.T., M.T., Ph.D., dosen Teknik Elektro UII.

Husein Mubarok, S.T., M.Eng. selaku ketua panitia saat dihubungi melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan bagi guru-guru, baik SMP (Sekolah Menengah Pertama) maupun SMA (Sekolah Menengah Atas), dalam melakukan pembelajaran dari rumah dilihat dari sisi tinjauan psikologis.

Seminar guru online ini menjadi yang perdana dilakukan oleh Jurusan Teknik Elektro. Acara ini diikuti oleh 180 orang guru pada tingkat SMP dan SMA sederajat dari berbagai daerah di Indonesia. Jalannya seminar berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam.

Dian Sari Utami mengawali materinya dengan membahas pembelajaran daring beserta kendala yang dihadapi dan hal postitifnya. Menurutnya bukan perkara mudah bagi guru dalam melakukan pembelajaran secara daring, terlebih lagi pada mata pelajaran yang memerlukan tatap muka ataupun praktikum. Ia juga menjelaskan sistem apa saja yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring.

“Belajar daring itu sebenarnya apa? Pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan internet. Jadi penggunaan internet ini bisa sifatnya asinkronus dan sinkronus. Sinkronus itu berarti kita seperti sekarang ini, melakukannya secara online, langsung begini, live. atau yang asinkronus, dengan menggunakan video pembelajaran, kemudian diunggah ke Youtube. Bisa juga materi itu disampaikan dalam bentuk powerpoint lalu dibagikan ke siswa,” jelasnya.

“Ini tantangan, tidak hanya untuk siswa itu sendiri, tapi juga untuk keluarganya, dan juga untuk gurunya. Termasuk para pembuat kebijakan,” ucapnya.

Dalam seminar guru online ini,. Dian Sari Utami memberi kesempatan bagi peserta menuangkan apa yang dirasakan dan dialami selama pembelajaran daring, baik yang disukai maupun tidak, melalui laman presentasi interaktif daring menti.com. Tidak sedikit pertanyaan diberikan peserta di akhir seminar, terutama berkaitan dengan kendala yang dialami dan langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya. (HR/RS)