Sebagai rangkaian dari pengenalan lingkungan kampus bagi mahasiswa baru, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Pesona Ta’aruf (PESTA) UII 2025 yang mengusung tema Kartagana Prajna Merengkuh Semesta yang ini diartikan sebagai semangat insan ulil albab yang inklusif dan progresif untuk kemaslahatan umat pada Rabu-Jumat (03-05/09) bertempat di Lapangan Utara Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII.
Kegiatan PESTA UII 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor UII Fathul Wahid, bersama dengan Ketua Steering Committee PESTA UII 2025 Muhammad Iqbal Alifi, Ketua LEM UII Hidayat Fathirrizqi Azmi, dan Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Cipta Aditya Pratama ditandai secara simbolis dengan penyiraman air pada tanaman sebagai simbol harapan untuk mahasiswa baru agar bisa bertumbuh dan berproses dengan baik dan maksimal di UII.
Rektor UII, Fathul Wahid dengan penuh bahagia menyambut mahasiswa baru yang saat ini sudah menjadi bagian dari keluarga besar UII. Lebih lanjut, Ia menjelaskan fungsi utama pendidikan sebagai upaya memberikan pemahaman yang akan mendukung proses pembelajaran mereka di UII. Ia menekankan fungsi pertama pendidikan adalah kualifikasi yang membekali mahasiswa dengan kecakapan dan kompetensi yang diperlukan agar bisa berkontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Fungsi kedua adalah sosialisasi. Dalam proses pendidikan, adik-adik mahasiswa dikenalkan dengan banyak hal dan konteks dimana sekarang berada seperti konteks ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Untuk apa? Supaya kita bisa menjadi warga sosial, bisa berinteraksi, mengasah empati, mempertajam kepekaan sosial, dan lain sebagainya,” ungkap Rektor UII ini.
Kemudian, diteruskan lagi oleh Fathul Wahid, fungsi ketiga pendidikan sebagai bentuk subjektifikasi dengan menjadikan manusia sebagai aktor otonom yang mampu mengambil keputusan dengan semua pilihan yang sudah dipilih.
“Dengan semua kompetensi yang kita butuhkan, pendidikan akan membuka pintu untuk sosialisasi, untuk mengetahui lebih baik terkait konteks kehidupan, dan akhirnya pendidikan akan membuat kita sebagai aktor yang independen,” tegas Fathul Wahid
Ketua Steering Committee Pesta UII 2025, Muhammad Iqbal Alifi mengatakan dalam sambutannya di hadapan mahasiswa baru untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PESTA UII 2025 yang sudah dirancang sebaik mungkin yang tidak hanya edukatif dan inspiratif, tetapi juga rekreatif sehingga memberikan pengalaman berkesan bagi mahasiswa baru.
“Kegiatan PESTA ini tidak hanya mengenalkan UII secara general, akan tetapi kita coba membedah kira-kira nilai apa yang dimiliki oleh UII. Mengenalkan UII baik secara kultur maupun secara kontur. Kegiatan lain juga ada focus group discussion (FGD), kesenian, bahkan ada kegiatan yang saya rasa jarang ada di kampus lain, yaitu kegiatan manajemen dan simulasi aksi. Semoga PESTA UII dapat menjadi batu loncatan dan bekal awal bagi kawan semua untuk berproses dan berdinamika di UII,” harap Iqbal.
Dilanjutkan, Ketua LEM UII, Hidayat Fathirrizqi Azmi dalam sambutan dan orasinya berpesan kepada mahasiswa untuk terus belajar, bergerak dan menempa diri untuk menjadi lebih baik selama di UII dalam menapaki masa depan. Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengawal kondisi Indonesia serta menegakkan kebenaran dan keadilan.

“Perlu teman-teman ketahui bahwa UII menjunjung nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesian yang selalu berpedoman pada dakwah Islamiyah yang membawa kemaslahatan. Maka hari ini, teman-teman (mahasiswa -red) berkomitmen bahwa harus berani berjuang, bersuara membela kepentingan rakyat, ilmu pengetahuan, dan kampus perjuangan kita,” jelas Hidayat.
Senada, Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Cipta Aditya Pratama juga berorasi dalam sambutannya bahwa PESTA UII harus menjadi momentum bagi mahasiswa baru untuk memahami peran dan fungsi mahasiswa di tengah masyarakat yaitu sebagai agent of change (agen perubahan), social control (kontrol sosial), iron stock (generasi penerus), guardian of value (penjaga nilai), dan moral force (kekuatan moral), bahkan menjadi guardian of truth (penjaga kebenaran).
“Kalau hari ini politik kita carut marut, mahasiswa harus jadi penata. Kalau hukum kita hari ini porak poranda, mahasiswa harus jadi penegak. Kalau kebenaran hari ini gelap dan kabur, mahasiswa harus menerangi paling depan. Maka saya ingin mengajak kawan-kawan semua untuk menjadikan kampus ini bukan hanya ruang belajar, tapi ruang perjuangan. Mari jadikan pesta UII ini bukan hanya acara seremonial, tapi menjadi ruang intelektual,” ungkap Cipta.
Kegiatan PESTA 2025 ini menghadirkan talkshow bersama Drs. Imam Mudjiono, M.Ag , Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang juga seorang akademisi, aktivis, dan politisi Indonesia yang diikuti oleh 5.188 mahasiswa baru UII. (AHR/RS)
YBW UII Resmikan Rumah Peradaban dan Luncurkan Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Center
Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menyelenggarakan Peresmian Rumah Peradaban Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir dan Peluncuran Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Center pada Selasa (16/09) di Kelurahan Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta. Momentum bersejarah ini bertepatan dengan Milad YBW UII, sehingga menjadi penanda penting perjalanan yayasan dalam mengabdi bagi umat, bangsa, dan peradaban.
Acara ini akan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si dan Prof. Dr. Mahfud MD selaku narasumber yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum (FH) UII, serta Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, bersama para tamu undangan lainnya.
Peresmian Rumah Peradaban Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir merupakan ikhtiar merawat memorabilia pahlawan nasional sekaligus pendiri UII tersebut. Meski sederhana, rumah tinggal beliau menjadi saksi lahirnya berbagai gagasan kebaikan yang diwariskan hingga kini. Rumah ini telah direnovasi dengan tetap mempertahankan keasliannya melalui kurasi tim yang terdiri atas arsitek hingga ahli cagar budaya. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen berkesinambungan untuk menjaga warisan bagi generasi mendatang.
“Kayu-kayu yang ada ini sebagian original, sebagian dicari ke berbagai tempat di Jawa Tengah agar menyerupai aslinya, sebagian dipertahankan. Sebagian tembok kalau Bapak Ibu lihat ini masih dijaga keasliannya, tidak diapa-apakan bahkan tidak dicat masih ada lumutnya agar memori menjadi lengkap. Karena kami ingat betul betapa sulitnya membangun kembali satu tempat dimana lahir dan pernah besar seorang pejuang,” ungkap Ketua Umum YBW UII ini.
Rumah Peradaban Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir hadir sebagai ruang sejarah, seni, kebudayaan, sekaligus pemasyarakatan nilai-nilai luhur yang beliau wariskan. Kehadirannya diharapkan bukan hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga wadah lahirnya gagasan baru serta media untuk mengenalkan figur Prof. Kahar kepada masyarakat luas.
“Semoga rumah peradaban menjadi momentum untuk merawat dan meneladan nilai-nilai luhur yang dijalankan dan diajarkan oleh Mbah Kahar, seorang intelektual, pejuang, tokoh yang visinya melampaui zamannya!,” harap Rektor UII, Fathul Wahid yang dituliskan dalam kanvas harapan.
Pada saat yang sama, YBW UII juga meluncurkan Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Center. Lembaga ini lahir untuk mewarisi peran beliau sebagai ulama, intelektual, dan negarawan yang menanamkan fondasi Islam berpadu dengan keilmuan, kepedulian sosial, keterbukaan pemikiran, serta jejaring lintas bangsa. Semangat tersebut menjadi inspirasi lahirnya pusat ini, yang berkomitmen menjawab tantangan global mulai dari ketimpangan sosial, krisis kemanusiaan, hingga pembangunan berkelanjutan.
Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Center dirancang sebagai ruang yang menghubungkan kepedulian terhadap persoalan lokal dengan peluang global, sekaligus menghidupkan kembali semangat Prof. Kahar dalam membangun UII sebagai rumah terbuka bagi semua. Lembaga ini akan menjadi pusat unggulan Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII dalam mengkoordinasikan pengabdian masyarakat berbasis filantropi Islam yang inovatif dan berkelanjutan sekaligus merelevansikan pemikiran Prof. KH Abdul Kahar Mudzakkir dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer.
Dengan Peresmian Rumah Peradaban Prof. KH Abdul Kahar Mudzakkir dan Peluncuran Prof. KH Abdul Kahar Mudzakkir Center, YBW UII berharap agar hal ini dapat menjadi upaya aktif untuk menyebarluaskan teladan dari para pendahulu dapat lestari hingga generasi mendatang. (SY/AHR/RS)
Menumbuhkan Ekosistem Kewirausahaan dengan Kantin Kontainer
Universitas tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan dan penelitian, tetapi juga berkomitmen membentuk wirausahawan muda. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan generasi yang berwawasan luas sekaligus berdaya cipta tinggi.
Dalam upaya mewujudkan komitmen tersebut, Universitas Islam Indonesia (UII) bersama UPZ Baznas PT. Bank Permata Tbk dan Dompet Dhuafa menggelar Grand Launching Program Kantin Kontainer pada Senin (15/09) di Kawasan Embung Kladuan, Kampus Terpadu UII.
Tidak hanya membuka kantin kontainer, kegiatan ini juga bersamaan dengan kerja sama beasiswa UPZ yang secara resmi ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Rektor UII, Fathul Wahid dan Division Head of Shariah Advisory & Governance PT. Bank Permata Tbk, Habibullah Lc.,SE.,M.Si.
Dalam sambutannya, Rektor UII Fathul Wahid menyambut baik program ini. Ia berharap hadirnya kantin kontainer dapat memperkuat ekosistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa UII yang telah dibangun sejak awal 2000-an melalui mata kuliah wajib universitas, pembinaan bisnis mahasiswa, hingga pendampingan UMKM baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan dinas terkait di Kabupaten Sleman dan Provinsi DIY.
“Harapannya adalah akan mendorong pembangunan entrepreneurial mindset yang tidak harus dalam bentuk membangun usaha sendiri, tapi juga terkait dengan pola pikir risk taking, inovasi, dan lain-lain. Bisa juga diterapkan dalam pola pikir intrapreneurship yang bisa diwujudkan dalam organisasi atau perusahaan seperti bagaimana sensitivisme melihat peluang, mitigasi risiko, dan lain sebagainya,” ungkap Rektor UII ini.
Sementara itu, Direktur Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, Anna Rahmawati mengatakan program kantin kontainer di UII ini merupakan kantin yang ke-11 sejak dibuka tahun 2016. Saat ini, sudah menyebar ke beberapa provinsi hingga Sulawesi Utara tepatnya Manado.
“Alhamdulillah yang sudah dibuka itu (kantin kontainer -red) dapat memberikan pada manfaat bagi penerimanya . Sehingga kami (Dompet Dhuafa -red) mencoba buka lagi di titik-titik yang lain, kami punya harapan hingga tahun 2026 bisa mencapai 30 kantin,” harap Anna.
Berdasarkan data Dompet Dhuafa, penerima manfaat program kantin kontainer dapat memperoleh tambahan penghasilan lebih dari Rp1 juta, tergantung tingkat keramaian kantin. Anna juga mengapresiasi UII yang menyediakan lokasi strategis dengan pemandangan Embung Kladuan untuk mendukung keberlangsungan program ini.
Pada kesempatan ini, Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat (UPZ Baznas) PT. Bank Permata Tbk menyerahkan dana beasiswa sebesar 150 juta rupiah untuk mahasiswa UII yang diserahkan langsung oleh Pengawas Dewan Syariah PT. Permata Bank Tbk., Prof. Dr. H. Jaih Mubarok, S.E.,M.H., M.Ag kepada Rektor UII, Fathul Wahid. Selain itu, grand launching ini ditandai dengan penyerahan giant check dan pemakaian apron kepada lima mahasiswa pengelola kantin kontainer UII. (AHR/RS)
Imbauan Agar Berhati-hati Terhadap Penipuan
Sehubungan dengan maraknya tindak penipuan yang dilakukan melalui telepon seluler dan aplikasi WhatsApp messenger, diimbau kepada seluruh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan institusi resmi atau dari pihak tertentu.
Salah satu modus yang dilaporkan adalah tuduhan bahwa data pribadi mahasiswa, seperti NIK, KTP, atau rekening bank, digunakan dalam tindak kriminal. Pelaku kemudian mengarahkan mahasiswa untuk mengikuti sesi interogasi melalui aplikasi Zoom.
Menyikapi hal tersebut, para mahasiswa diharapkan untuk dapat memverifikasi terlebih dahulu tentang kebenaran informasi yang didapat dan melaporkan kepada pemegang otoritas baik di tingkat universitas maupun fakultas.
Layanan aduan:
WhatsApp: 082132796699
Email: [email protected]
SAKAPARI 16 Hadirkan Gagasan Arsitektur Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) Seri 16. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (13/09) mengangkat tema “Next Habitat: Designing a Responsible & Sustainable Tomorrow” merupakan kelanjutan dari rangkaian seminar dan pameran yang secara konsisten diadakan setiap semester sejak tahun 2016, guna membahas isu-isu aktual dalam dunia arsitektur, perkotaan, kawasan, dan lingkungan.
SAKAPARI kali ini mengundang Ar. Yanuar PF, IAI dari Aaksen Responsible Architecture sebagai narasumber utama dengan paparan mengenai desain arsitektur berkelanjutan dan tanggung jawab sosial arsitek di era perubahan global. Selain itu, seminar juga menghadirkan Wisnu H. Bayuaji, ST., M.A yang membahas strategi kombinasi pencahayaan dalam produktivitas di lingkungan kerja dan Ar. Baritoadi BRR, ST., MA, IAI, GP yang memaparkan materi tentang ventilasi natural di rumah sakit guna mencapai efisiensi energi yang dimoderatori oleh Robbi Maghzaya, ST., M.Sc.
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII, Prof. Ar. Noor Cholis Idham, Ph.D., I.A.I menyampaikan SAKAPARI ini bekerja sama dengan laboratorium teknologi kinerja bangunan (building science laboratory) sehingga tema yang diangkat kental dengan nuansa teknologi dan keberlanjutan. Prof. Noor menambahkan, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh dosen, tetapi juga banyak mahasiswa sebagai upaya memperkaya wawasan mereka dalam mendesain masa depan.
“Tema Next Habitat: Designing a Responsible & Sustainable Tomorrow menekankan urgensi arsitektur dalam merancang ruang hidup yang tidak hanya berfungsi secara estetis dan teknis, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Di tengah pesatnya urbanisasi, perubahan iklim, dan tantangan global lain seperti krisis energi dan keterbatasan sumber daya, arsitektur dituntut mampu melahirkan solusi yang berorientasi pada masa depan,” ungkap Prof. Noor.
Next Habitat mengajak para akademisi, praktisi, dan masyarakat luas untuk memikirkan kembali bagaimana desain dapat menciptakan hunian dan ruang hidup yang inklusif, adaptif, dan ramah lingkungan. Arsitektur tidak lagi sekadar menciptakan bangunan, melainkan harus menyusun strategi bagaimana manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Konsep “responsible architecture” berperan penting dalam memastikan bahwa setiap karya desain mampu mempertanggungjawabkan dampaknya baik secara sosial, ekologis, maupun ekonomi bagi generasi mendatang.
Rangkaian kegiatan SAKAPARI dilengkapi dengan pameran karya arsitektur, yang menampilkan hasil penelitian, desain mahasiswa, maupun gagasan praktisi. Pameran ini bertujuan memperlihatkan kontribusi nyata arsitektur dalam menjawab isu-isu kontemporer sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda arsitek.
Dengan tema yang sangat menarik ini, acara ilmiah ini telah berhasil menarik sebanyak 119 proposal makalah partisipan yang juga didukung oleh berbagai mitra, di antaranya Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Halu Oleo, dan Universitas Mulawarman. (NCI/AHR/RS)
UII Sambut Mahasiswa Baru Program KNB dan ICT 2025 dengan Campus Orientation
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyambut kedatangan mahasiswa internasional melalui program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan Kredit Transfer internasional (ICT) tahun akademik 2025/2026. Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai negara hadir untuk menempuh studi di UII pada jenjang sarjana, magister, maupun doktor.
Acara penyambutan resmi bertajuk Campus Orientation KNB–ICT 2025 diselenggarakan pada Jumat (12/09) di Gedung Rektorat GPBH Prabuningrat lantai 2, Kampus Terpadu UII. Rektor UII, Fathul Wahid, hadir memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada para mahasiswa baru program beasiswa KNB dan ICT. Adapun Beasiswa KNB merupakan program bantuan pendidikan inklusif yang ditawarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada calon mahasiswa internasional yang berasal dari negara-negara berkembang. Program ini memberikan kesempatan bagi warga negara asing untuk menempuh pendidikan jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktoral (S3) di salah satu perguruan tinggi pengelola Beasiswa KNB di Indonesia, salah satunya adalah UII.
Mahasiswa penerima beasiswa KNB dan program kredit transfer internasional yang akan studi di UII pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026 ini berasal dari delapan negara, antara lain Pakistan, Afghanistan, Nigeria, Kenya, Rwanda, Gambia, Turki, dan Australia. Mereka akan menempuh studi di program studi Manajemen, Ilmu Ekonomi, Hukum, Akuntansi, Manajemen, Psikologi, dan Ahwal Syakhshiyah.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UII juga mengadakan diskusi kelompok terarah antara mahasiswa penerima beasiswa KNB tahun sebelumnya dengan mahasiswa baru penerima beasiswa KNB. Diskusi kelompok ini menjadi wadah berbagi pengalaman terkait strategi menguasai bahasa Indonesia, tips penyesuaian dan adaptasi dengan budaya lokal, hingga strategi sukses menempuh studi di UII.
Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional, Dian Sari Utami juga menyampaikan bahwa orientasi kampus ini merupakan “Welcome Days” untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru internasional di UII. Diharapkan mahasiswa dapat saling berbagi informasi dan pengalaman baru, serta menguatkan relasi antar mahasiswa baru, dan mengembangkan kepercayaan diri untuk memulai kehidupan akademik dan non-akademik di UII. Orientasi kampus bertujuan untuk mengenalkan UII, siapa saja, serta apa saja layanan dan fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa baru sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengakses kebutuhan studi dan tinggal di UII.
Dengan demikian, kehadiran mahasiswa baru internasional, khususnya program beasiswa KNB dan kredit transfer internasional diharapkan semakin menguatkan semangat “internasionalisasi di rumah sendiri” sebagai kebutuhan kolektif serta mengembangkan jejaring global dan keberagamaan di UII. (NI/AHR/RS)
Insinerator Teknologi Tepat Guna Atasi Masalah Sampah di Desa Kalibening
Kepedulian terhadap isu lingkungan yang mendesak telah mendorong sekelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Indonesia (UII) Angkatan 71 untuk menciptakan sebuah terobosan. Berlokasi di Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mereka berhasil merancang dan membangun sebuah prototipe insinerator (alat pembakar sampah) yang efektif, menjadi jawaban atas masalah pengelolaan sampah rumah tangga yang telah lama menjadi tantangan bagi warga setempat.
Program KKN yang berlangsung sejak 12 Agustus 2025 hingga ditutup pada 12 September 2025 ini tidak hanya meninggalkan sebuah karya fisik, tetapi juga warisan pengetahuan dan semangat kemandirian bagi masyarakat desa.
Sebelum program ini dimulai, Desa Kalibening, seperti banyak desa lainnya, menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah. Keterbatasan fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang jauh dan sistem pengelolaan sampah yang belum terstruktur membuat warga seringkali terpaksa membakar sampah di pekarangan rumah secara terbuka atau membuangnya di sungai sekitar. Praktik ini tidak hanya menimbulkan polusi udara dan bau tidak sedap, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan.
“Dari hasil observasi dan diskusi awal kami dengan perangkat desa dan warga, masalah sampah ini menjadi salah satu prioritas utama. Itulah yang memotivasi kami untuk menghadirkan sebuah solusi yang praktis dan bisa diterapkan langsung oleh masyarakat,” ungkap salah seorang mahasiswa KKN UII.
Sebagai program kerja utama, pembangunan incinerator ini dirancang dengan konsep teknologi tepat guna. Para mahasiswa secara cermat memanfaatkan sumber daya lokal yang mudah dijangkau dan terjangkau, seperti bata merah, tanah liat sebagai perekat, dan kerangka dari besi bekas.
Keunggulan utama dari desain insinerator ini terletak pada sistem sirkulasi udara ganda yang dirancang di bagian bawah dan atas tungku. “Kami membuat rongga-rongga udara yang memastikan pasokan oksigen selama proses pembakaran tetap optimal. Aliran udara ini membantu api menyala lebih besar dan lebih panas, sehingga sampah terbakar lebih cepat dan sempurna. Inilah kunci mengapa asap yang dihasilkan sangat minim,” jelasnya secara teknis.
Desain yang cermat ini memastikan insinerator tidak hanya efisien dalam membakar sampah, tetapi juga lebih terjamin untuk digunakan oleh warga. Para mahasiswa menyadari bahwa alat secanggih apapun tidak akan berguna tanpa adanya perubahan perilaku dari penggunanya. Oleh karena itu, program pembangunan incinerator ini diiringi dengan sosialisasi edukasi yang intensif. Mereka melakukan sosialisasi kepada perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga sekitar agar semua memahami terkait incinerator. Materi edukasi mencakup tiga pilar utama: pertama pentingnya pemilahan sampah, kedua tata cara penggunaan insinerator, dan ketiga dampak positif jangka panjang dari adanya incinerator.
Inisiatif ini disambut dengan antusiasme tinggi, baik dari warga maupun pemerintah desa. Kepala Desa Kalibening secara terbuka mengapresiasi inovasi mahasiswa KKN UII sebagai solusi konkret yang selama ini dibutuhkan.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih. Ini bukan sekadar bantuan, tetapi sebuah pencerahan. Semoga alat ini menjadi langkah awal bagi Desa Kalibening untuk lebih mandiri dan berdaya dalam mengelola lingkungan kami,” ujar Kepala Desa.
Penutupan program KKN Angkatan 71 telah dilangsungkan pada 10 September 2025, acara tersebut diadakan dalam sebuah bentuk upacara serah terima simbolis incinerator dari mahasiswa kepada perangkat pemerintah desa. Momen ini menjadi simbol komitmen bersama untuk merawat dan melanjutkan program pengelolaan sampah. Mahasiswa berharap, keberhasilan adanya incinerator di Desa Kalibening dapat menjadi model percontohan yang menginspirasi desa lain di sekitar Magelang untuk mengatasi tantangan sampah serupa.(RE/AHR/RS)
Pustakawan UII Raih Juara 1 IALA FPPTI DIY 2025
Pustakawan Universitas Islam Indonesia (UII), Teguh Prasetyo Utomo, S.I. Pust berhasil meraih Juara 1 Indonesian Academic Librarian Award (IALA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) DIY dan diikuti oleh pustakawan dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Dengan capaian tersebut, Teguh akan mewakili DIY ke ajang IALA tingkat nasional pada 8–10 Oktober mendatang di Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Babak final kompetisi berlangsung pada Selasa (26/8) di Ruang Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun puncak acara dan pengumuman pemenang digelar pada Selasa (2/9) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII, bersamaan dengan Seminar Nasional bertema Etika Kecerdasan Buatan di Perguruan Tinggi: Peran Strategis Perpustakaan dalam Membangun Budaya Akademik yang Berintegritas.
Dalam kesempatan tersebut hadir Dr. Purwani Istiana, S.IP., M.A., mewakili pengurus FPPTI Pusat, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sekaligus memberikan dukungan bagi pustakawan berprestasi. “IALA merupakan wadah penting untuk menunjukkan kompetensi pustakawan perguruan tinggi sekaligus memotivasi peningkatan kualitas layanan di era digital,” ujarnya. FPPTI DIY menegaskan bahwa IALA tidak hanya sekadar kompetisi, melainkan juga bentuk apresiasi bagi pustakawan berprestasi serta dorongan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia.
Pada kompetisi ini, Teguh mengangkat inovasi bertajuk Penerapan AI-Generated Book Reviews untuk Meningkatkan Temu Kembali Koleksi Perpustakaan: Sebuah Praktik Terbaik. Gagasan tersebut lahir dari tantangan perpustakaan perguruan tinggi dalam memperkaya metadata katalog, khususnya penyediaan sinopsis atau ulasan buku di OPAC dengan sumber daya terbatas. Melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, pustakawan dapat menghasilkan draft ulasan buku yang kemudian diverifikasi, diparafrase, serta diberi label provenance sebelum diunggah ke katalog.
Menurut Teguh, model ini menjamin peran pustakawan tetap sebagai gatekeeper dalam penggunaan AI di ranah akademik. “Penggunaan AI harus selalu dibarengi prinsip-prinsip etis agar tetap sejalan dengan nilai akademik,” jelasnya. Model ini terbukti meningkatkan efisiensi pengolahan metadata serta mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang relevan. Teguh menegaskan bahwa praktik tersebut feasible, transparan, dan dapat direplikasi oleh perpustakaan lain di Indonesia.
Ia pun menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraihnya. “Saya tidak menyangka bisa menjadi Terbaik 1 di ajang IALA DIY 2025 ini. Semoga saya bisa memberikan hasil optimal di tingkat nasional nanti. Mohon doa agar diberikan kemudahan dan pertolongan dari Allah Swt dalam mengikuti kompetisi di Jakarta,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Teguh Prasetyo Utomo merupakan pustakawan UII yang aktif dalam riset dan publikasi di bidang kepustakawanan. Ia telah menulis sejumlah artikel ilmiah di jurnal nasional, serta aktif sebagai pemakalah di berbagai kegiatan call for paper kepustakawanan di Indonesia. Fokus kajiannya meliputi manajemen perpustakaan, literasi informasi, hingga transformasi peran pustakawan di era kecerdasan buatan.
Prestasi di ajang IALA ini melengkapi rekam jejaknya sebagai pustakawan yang konsisten mendorong inovasi layanan berbasis pengetahuan. Dengan kemenangan ini, Teguh resmi melangkah ke kompetisi IALA tingkat nasional yang akan digelar pada 8–10 Oktober 2025 di Universitas Tarumanegara, Jakarta. (TP/AHR/RS)
Mahasiswa Baru UII Sebagai Penegak Nilai dan Keadilan
Sebagai rangkaian dari pengenalan lingkungan kampus bagi mahasiswa baru, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Pesona Ta’aruf (PESTA) UII 2025 yang mengusung tema Kartagana Prajna Merengkuh Semesta yang ini diartikan sebagai semangat insan ulil albab yang inklusif dan progresif untuk kemaslahatan umat pada Rabu-Jumat (03-05/09) bertempat di Lapangan Utara Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII.
Kegiatan PESTA UII 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor UII Fathul Wahid, bersama dengan Ketua Steering Committee PESTA UII 2025 Muhammad Iqbal Alifi, Ketua LEM UII Hidayat Fathirrizqi Azmi, dan Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Cipta Aditya Pratama ditandai secara simbolis dengan penyiraman air pada tanaman sebagai simbol harapan untuk mahasiswa baru agar bisa bertumbuh dan berproses dengan baik dan maksimal di UII.
Rektor UII, Fathul Wahid dengan penuh bahagia menyambut mahasiswa baru yang saat ini sudah menjadi bagian dari keluarga besar UII. Lebih lanjut, Ia menjelaskan fungsi utama pendidikan sebagai upaya memberikan pemahaman yang akan mendukung proses pembelajaran mereka di UII. Ia menekankan fungsi pertama pendidikan adalah kualifikasi yang membekali mahasiswa dengan kecakapan dan kompetensi yang diperlukan agar bisa berkontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Fungsi kedua adalah sosialisasi. Dalam proses pendidikan, adik-adik mahasiswa dikenalkan dengan banyak hal dan konteks dimana sekarang berada seperti konteks ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Untuk apa? Supaya kita bisa menjadi warga sosial, bisa berinteraksi, mengasah empati, mempertajam kepekaan sosial, dan lain sebagainya,” ungkap Rektor UII ini.
Kemudian, diteruskan lagi oleh Fathul Wahid, fungsi ketiga pendidikan sebagai bentuk subjektifikasi dengan menjadikan manusia sebagai aktor otonom yang mampu mengambil keputusan dengan semua pilihan yang sudah dipilih.
“Dengan semua kompetensi yang kita butuhkan, pendidikan akan membuka pintu untuk sosialisasi, untuk mengetahui lebih baik terkait konteks kehidupan, dan akhirnya pendidikan akan membuat kita sebagai aktor yang independen,” tegas Fathul Wahid
Ketua Steering Committee Pesta UII 2025, Muhammad Iqbal Alifi mengatakan dalam sambutannya di hadapan mahasiswa baru untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PESTA UII 2025 yang sudah dirancang sebaik mungkin yang tidak hanya edukatif dan inspiratif, tetapi juga rekreatif sehingga memberikan pengalaman berkesan bagi mahasiswa baru.
“Kegiatan PESTA ini tidak hanya mengenalkan UII secara general, akan tetapi kita coba membedah kira-kira nilai apa yang dimiliki oleh UII. Mengenalkan UII baik secara kultur maupun secara kontur. Kegiatan lain juga ada focus group discussion (FGD), kesenian, bahkan ada kegiatan yang saya rasa jarang ada di kampus lain, yaitu kegiatan manajemen dan simulasi aksi. Semoga PESTA UII dapat menjadi batu loncatan dan bekal awal bagi kawan semua untuk berproses dan berdinamika di UII,” harap Iqbal.
Dilanjutkan, Ketua LEM UII, Hidayat Fathirrizqi Azmi dalam sambutan dan orasinya berpesan kepada mahasiswa untuk terus belajar, bergerak dan menempa diri untuk menjadi lebih baik selama di UII dalam menapaki masa depan. Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengawal kondisi Indonesia serta menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Perlu teman-teman ketahui bahwa UII menjunjung nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesian yang selalu berpedoman pada dakwah Islamiyah yang membawa kemaslahatan. Maka hari ini, teman-teman (mahasiswa -red) berkomitmen bahwa harus berani berjuang, bersuara membela kepentingan rakyat, ilmu pengetahuan, dan kampus perjuangan kita,” jelas Hidayat.
Senada, Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Cipta Aditya Pratama juga berorasi dalam sambutannya bahwa PESTA UII harus menjadi momentum bagi mahasiswa baru untuk memahami peran dan fungsi mahasiswa di tengah masyarakat yaitu sebagai agent of change (agen perubahan), social control (kontrol sosial), iron stock (generasi penerus), guardian of value (penjaga nilai), dan moral force (kekuatan moral), bahkan menjadi guardian of truth (penjaga kebenaran).
“Kalau hari ini politik kita carut marut, mahasiswa harus jadi penata. Kalau hukum kita hari ini porak poranda, mahasiswa harus jadi penegak. Kalau kebenaran hari ini gelap dan kabur, mahasiswa harus menerangi paling depan. Maka saya ingin mengajak kawan-kawan semua untuk menjadikan kampus ini bukan hanya ruang belajar, tapi ruang perjuangan. Mari jadikan pesta UII ini bukan hanya acara seremonial, tapi menjadi ruang intelektual,” ungkap Cipta.
Kegiatan PESTA 2025 ini menghadirkan talkshow bersama Drs. Imam Mudjiono, M.Ag , Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang juga seorang akademisi, aktivis, dan politisi Indonesia yang diikuti oleh 5.188 mahasiswa baru UII. (AHR/RS)
Bahasa Indonesia Go Internasional, Cilacs UII–Pusdaya Mantapkan Sinergi BIPA
Sejak diakuinya Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO pada 2023, posisi bahasa nasional ini semakin kokoh di kancah internasional. Pengakuan tersebut menjadi momentum penting bagi lembaga-lembaga pendidikan dan bahasa untuk memperkuat perannya dalam pengembangan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Dalam semangat itu, Center for Internasional Language and Cultural Studies (CILACS) Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra (Pusdaya), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Cilacs UII, Jl. Demangan Baru No. 24 Yogyakarta, Rabu (3/9), bertujuan untuk menjajaki kerja sama strategis dalam pengembangan media ajar dan program BIPA.
Hadir dari Pusdaya, antara lain Dony Setiawan (Kepala Bidang Kemitraan dan Diplomasi Bahasa), Murwati Widiastuti (Staf Tata Usaha), Nida Fauziah (Koordinator Penyusunan Bahan Fasilitasi Pembelajaran BIPA), dan Edi Sarwa Susila (Pejabat Keuangan).
Sementara itu, dari pihak Cilacs turut hadir Rr. Ratna Roostika, SE., MAC., Ph.D. (Kepala Cilacs UII), Suprihatin (Kepala Departemen Akademik), Aditya Suci (Kepala Departemen Pemasaran), Aisyiyah (Kepala Departemen Keuangan), Saras Bayu Jatmiko (Koordinator BIPA Cilacs UII), serta Dinar Darundini (Staf Pemasaran).
Pertemuan yang berlangsung hangat dimulai sejak pukul 09.30 WIB ini dibuka dengan sesi perkenalan kedua lembaga. Dalam sambutannya, Kepala Cilacs UII, Rr. Ratna Roostika, SE., MAC., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pusdaya yang memilih Cilacs sebagai mitra dalam pengembangan media ajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). “Cilacs sendiri telah mengembangkan materi ajar BIPA sejak beberapa tahun lalu. Kami bangga dapat bermitra dengan Pusdaya untuk bersama-sama mewujudkan visi menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Cilacs sebagai lembaga yang fleksibel selalu terbuka menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk,” ujarnya.
Sementara itu, Dony Setiawan dari Pusdaya juga mengungkapkan apresiasi terhadap Cilacs. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung uji coba buku ajar BIPA yang tengah disiapkan oleh Pusdaya. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi tingkat dasar hingga menengah, dilengkapi dengan media video pembelajaran serta persiapan tes BIPA.
Acara ditutup dengan pertukaran cinderamata dan sesi foto bersama sebagai simbol awal terjalinnya sinergi antara kedua lembaga. (ANK/AHR/RS)
Tumbuhkan Kepemimpinan dengan Membangun Kepercayaan
“Apa yang membuat seseorang itu menjadi pemimpin? Seseorang disebut pemimpin adalah jika dan hanya jika diikuti secara sukarela, bila anda punya pengikut, maka anda disebut pemimpin. Bila tidak ada yang ikut, tidak bisa disebut pemimpin. Jadi yang menentukan pemimpin bukan kita, bukan saya, yang menentukan anda itu pemimpin adalah orang lain. Karena itu hormati pengikutmu, hormati orang yang dipimpin,” demikian disampaikan oleh Anies Baswedan dalam Pesona Ta’aruf UII 2025 yang digelar pada Rabu (03/09) bertempat di Lapangan Utara Gedung Olahraga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kampus Terpadu UII.
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan menjadi narasumber utama yang menyampaikan pesan tentang makna kepemimpinan kepada mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII). Anies menekankan bahwa kepemimpinan tidak lahir dari jabatan semata, tetapi muncul dari kepercayaan dan kerelaan orang lain untuk mengikuti. Pesona Ta’aruf UII ini menjadi agenda tahunan UII sebagai kegiatan penyambutan dan pengenalan kehidupan UII bagi mahasiswa baru.
Anies Baswedan di hadapan mahasiswa baru, memberikan rumus untuk mendapatkan kepercayaan yang ia terapkan dalam perjalanan karier politiknya yakni: K=K1+I+K2-KP. Rumus tersebut ia jabarkan sebagai formula yang menunjukkan bahwa K (kepercayaan) itu dibangun dengan K1 (kompeten) ditambah dengan I (integritas) yang tidak hanya dimaknai dengam kejujuran tetap juga berani untuk melakukan hal yang benar untuk kepentingan publik. Sementara itu, K2 direpresentasikan sebagai kedekatan yang menggambarkan kedekatan pemimpin dengan pengikutnya.
“Tapi ada yang membuat kepercayaan turun yaitu KP, kepentingan pribadi. Walaupun kompeten, integritas, dan dekat, tapi kepentingan pribadi yang menonjol pada akhirnya kepercayaan akan turun. Jadi kalo mau jadi pemimpin ingat-ingat 4 hal ini. Tingkatkan kompetensi, integritas, kedekatan dan kurangi kepentingan pribadi,” ungkap Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa dengan berlatih untuk terus meningkatkan kompetensi baik dalam kelas maupun luar kelas. Integritas yang dimaknai dengan keberanian mengambil sikap yang benar untuk kepentingan banyak orang, dan membangun relasi dengan banyak teman dapat menjadi bekal mahasiswa baru dalam menapaki masa depan.
“Karena anda berada di era abad 21, kuasai teknologi digital, manfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kompetensi. AI (artificial intelligence -red) dimanfaatkan jangan dijauhi. Tapi jangan gunakan AI untuk menggantikan anda dalam berpikir, jangan merendahkan diri anda kepada AI untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang jadi tugas kampus. Gunakan alat ini untuk menjadi asisten pribadi anda, asisten mencari data dan informasi. Kalau anda bisa memanfaatkan AI, maka anda bisa melakukan lompatan yang cepat sekali dalam penguasaan ilmu,” ungkap Anies.
Terakhir, Anies juga mendorong mahasiswa baru untuk menguasai bahasa internasional sebagai bahasa komunikasi antar negara. Menurutnya, kemampuan tersebut mampu membuka peluang generasi muda untuk menjadi pemimpin yang tdak hanya pada level nasional, tetapi juga level internasional.
Anies menekankan bahwa mahasiswa baru UII harus mampu berkiprah di gelanggang yang lebih besar sebagai warga dunia dengan aktivitas selama kuliah yang dapat menjadi bekal berharga untuk menapaki masa depan. (AHR/RS)