Gustav Radbruch seorang ahli sekaligus filsuf hukum kenamaan dari Jerman menyatakan bahwa cita-cita dan pencapaian dalam ilmu hukum tidak boleh lepas dari keadilan, kepastian, dan kemanfaatan. Eksistensi hukum yang dimaksud adalah baik hukum yang sifatnya pasif (peraturan perundang-undangan) maupun bersifat aktif (hakim di pengadilan). Termasuk di dalamnya adalah para pelaku profesi hukum. Di antaranya adalah hakim, jaksa, pengacara, notaris, dan penegak hukum lainnya seperti polisi.

Read more

Dunia konstruksi bukanlah hanya sebatas mendesain, membangun, ataupun membuat rancangan anggaran biaya. Lebih dari itu, hukum juga masuk dalam kajian dunia konstruksi, berupa permasalahan kasus kontrak konstruksi.

Untuk mempertajam pemahaman mahasiswa, Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan “Postgraduate Seminar Refleksi Kasus Kontrak Konstruksi”. Seminar ini berlangsung pada Sabtu (5/10) di Ruang Sidang Prodi Teknik Sipil Gedung Moch. Natsir-Lt.1, Kampus terpadu UII. Narasumber yang hadir yakni Ir. Riad Horem, Dipl. HE dan Arif Rahman, S.T., M.T.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) mewisuda 1.211 lulusan pada pelaksanaan wisuda UII Periode I TA 2019/2020, di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu (26/10). Wisudawan UII kali ini terdiri dari 4 doktor, 99 magister, 938 sarjana dan 170 ahli madya. Hingga kelulusan kali ini UII telah meluluskan 98.889 alumni dan telah berkarya di beragam sektor, baik di dalam maupun luar negeri.

Di hadapan wisudawan UII, Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D berpesan untuk dapat mempersiapkan diri menyambut masa depan. “Saudara tidak mungkin lari dari masa depan yang menghadang di depan. Cara paling bijak adalah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Saudara harus terus mengasah diri untuk lebih siap menjemputnya,” tutur Fathul Wahid.

Menurut Fathul Wahid masa depan membutuhkan keterampilan yang berbeda. Oleh karenanya keterampilan masa depan yang sudah dimiliki harus terus digosok dan diasah, agar semakin ‘kinclong’ dan tajam. Selain kemampuan dalam bidang teknologi, menurutnya juga terdapat beberapa hal lain yang juga sangat penting. “Pertama, kreativitas sangat diperlukan di masa depan untuk mendesain perubahan dan memanen semua perkembangan yang ada. Kreativitas ini akan berbuat inovasi yang menghadirkan solusi untuk beragam masalah manusia,” paparnya.

Kedua menurut Fathul Wahid dengan menajamkan kecerdasan emosional. Banyak kejadian di sekitar yang membutuhkan sensitivitas yang membangkitkan empati. Empati dimaknai sebagai konsep relasional yang dibutuhkan ketika manusia berhubungan dengan lainnya. Kecerdasan emosional juga terkait dengan integritas dan kemampuan dalam bekerja sama.

“Di masa depan, selain harus bekerja mandiri dan berpikir independen, Saudara juga dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Bahkan, dengan orang yang mungkin tidak Saudara sukai, karena beragam alasan. Dalam situasi seperti inilah ketajaman kecerdasan emosional Saudara diuji,” tandasnya.

Fahtul Wahid menambahkan, kemampuan komunikasi interpersonal sangat diperlukan. Menyampaikan pesan dengan efektif dan membangun harmoni tidak mungkin dilakukan tanpa keterampilan ini. “Dalam komunikasi interpersonal, Saudara tidak hanya dituntut cakap dalam berbicara, tetapi juga lihai dalam mendengar,” pesan Fathul Wahid.

Selanjutnya yang Ketiga, di masa depan keterampilan berpikir analitis sangat diperlukan. Keterampilan ini dapat dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Di sini kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi sangat penting. “Hal ini sangat menantang ketika tantangan saat ini tidak lagi kemiskinan informasi tetapi kekayaan informasi yang dibarengi dengan kemiskinan atensi,” ungkapnya.

“Belum lagi ditambah kualitas informasi yang tidak mudah diases, apakah informasi tersebut valid, ataukah hanya merupakan hoaks yang dipercaya banyak orang. Kemampuan berpikir mandiri sangat diperlukan untuk memunculkan ide yang bermanfaat, membangun argumen, dan ujungnya adalah memecahkan masalah yang semakin kompleks,” Fathul Wahid menambahkan.

Sementara yang Keempat menurut Fathul Wahid, keterampilan dalam menginspirasi dan menggerakkan orang lain sangat diperlukan di masa mendatang. Inilah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan di masa depan menjadi semakin menantang ketika kemajemukan menjadi sebuah fakta sosial yang harus diorkestrasi dalam sebuah simfoni. Apalagi ketika mobilitas manusia antarnegara tidak lagi menjadi hal yang istimewa

“Kepemimpinan masa depan haruslah bersifat inklusif dan mengayomi semua yang terlibat. Keterampilan kepemimpinan Saudara harus terus diasah. Masalah yang Saudara hadapi selama berkarya, sudah seharusnya menajamkan kurva pembelajaran Saudara,” terangnya.

Sementara Wakil Alumni UII, M. Insan Pratama dalam sambutannya mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses seumur hidup. Dengan wisuda bukanlah berarti kewajiban belajar telah usai. “Teruslah belajar dan asahlah pikiran-pikiran kalian. Pemerintah telah menyediakan fasilitas LPDP yang terbuka lebar. Beasiswa dari pemerintah negara asing juga terbuka. Semua fasilitas-fasilitas itu menganga dengan lebar. Alangkah mubazirnya jika tidak kalian manfaatkan,” ungkapnya di hadapan lulusan UII.

Insan Pratama yang saat ini sebagai Senior Associate at Assegaf Hamzah & Partners mengatakan bahwa ilmu Allah maha luas. Tentunya hal ini tidak bisa dijejalkan hanya dalam empat tahun kuliah. “Meskipun UII tidak dapat memberikan semua ilmu di dunia ini, namun UII telah mengajarkan kalian tentang pola pikir, visi, dan tentang nilai. Gunakanlah hal tersebut sebagai fondasi kalian melangkah,” pesannya.

Saudara tidak mungkin lari dari masa depan yang menghadang di depan. Cara paling bijak adalah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Saudara harus terus mengasah diri untuk lebih siap menjemputnya.

Masa depan membutuhkan keterampilan yang berbeda. Keterampilan masa depan yang sudah Saudara punyai harus terus digosok dan diasah, supaya semakin ‘kinclong’dan tajam. Keterampilan apa yang dibutuhkan masa depan? Beragam studi memberikan beragam daftar, tapi saling beririsan secara signifikan. Selain kemampuan dalam bidang teknologi, berikut ini ada beberapa di antaranya yang sangat penting.

Pertama, kreativitas sangat diperlukan di masa depan untuk mendesain perubahan dan memanen semua perkembangan yang ada. Kreativitas ini akan berbuat inovasi yang menghadirkan solusi untuk beragam masalah manusia. Teknologi sampai saat tidak dapat mengalahkan kreativitas manusia. Karenanya, asahlah selalu kreativitas Saudara.

Biasakanberpikir lateral, menemukan hal yang tidak jamak, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, mengkombinasikan beragam komponen yang nampaknya tidak mungkin disatukan, dan bingkai semuanya itu, untuk kemaslahatan yang lebih besar. Tanpanya, kreativitas tidak akan menjelma menjadi inovasi.

Kedua, tajamkan kecerdasan emosional Saudara. Banyak kejadian di sekitar Saudara membutuhkan sensitivitas yang membangkitkan empati. Empati adalah konsep relasional yang dibutuhkan ketika manusia berhubungan dengan lainnya. Kecerdasan emosional juga terkait dengan integritas Saudara dan kemampuan dalam bekerjasama. Integritas Saudara akan terlihat dalam situasi yang tidak normal, seperti di bawah tekanan atau ketika adanya pilihan bukan merupakan kemewahan. Di masa depan, selain harus bekerja mandiri dan berpikir independen, Saudara juga dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Bahkan, dengan orang yang mungkin tidak Saudara sukai, karena beragam alasan. Dalam situasi seperti inilah, kualitas kecerdasan emosional Saudara diuji.

Dalam konteks ini, kemampuan komunikasi interpersonal sangat diperlukan. Menyampaikan pesan dengan efektif dan membangun harmoni tidak mungkin dilakukan tanpa keterampilan ini. Dalam komunikasi interpersonal, Saudara tidak hanya dituntut cakap dalam berbicara, tetapi juga lihai dalam mendengar. Mendengar adalah aktivitas serius yang perlu dilatih. Mendengar bukan sekedar menunggu giliran berbicara. Karenanya, asah juga kemampuan komunikasi interpersonal Saudara.

Ketiga, di masa depan keterampilan berpikir analitis sangat diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan dalam membaca, ‘mengunyah’, dan memaknai data. Keterampilan ini dapat dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Di sini kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi sangat penting. Hal ini sangat menantang ketika tantangan saat ini tidak lagi kemiskinan informasi tetapi kekayaan informasi yang dibarengi dengan kemiskinan atensi. Belum lagi ditambah kualitas informasi yang tidak mudah dinilai:apakah informasi tersebut valid, ataukah hanya merupakan hoaks yang dipercaya banyak orang. Kemampuan berpikir mandiri sangat diperlukan untuk memunculkan ide yang bermanfaat, membangun argumen, dan ujungnyaadalah memecahkan masalah yang semakin kompleks.

Keempat, keterampilan dalam menginspirasi dan menggerakkan orang lain sangat diperlukan di masa mendatang. Inilah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan di masa depan menjadi semakin menantang ketika kemajemukan menjadi sebuah fakta sosial yang harus diorkestrasi dalam sebuah simfoni. Apalagi ketika mobilitas manusia antarnegara tidak lagi menjadi hal yang istimewa. Karenanya diperlukan kecerdasan kultural yang dapat melihat keragaman secara bijak, mengedepankan kebersamaan, dan meminggirkan perbedaan yang tidak substantif. Kepemimpinan masa depan haruslah bersifat inklusif dan mengayomi semua yang terlibat. Keterampilan kepemimpinan Saudara harus terus diasah. Masalah yang Saudara hadapi selama berkarya, sudah seharusnya memperbaikikurva pembelajaran Saudara.

Sari dari sambutan rektor pada wisuda Universitas Islam Indonesia, 26 Oktober 2019.

Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi membuka Program Studi Rekayasa Tekstil jenjang Strata Satu (S1), pada Jumat (25/10). Penyerahan SK Menristekdikti Nomor B/2892/a4.1/HK.01.01/2019 disampaikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof Dr. Didi Achjari, SE., M.Com., Ak.,CA., kepada Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Siti Anisah, S.H., M.H. didampingi Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc. Ph.D., di Gedung Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII.

Read more

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mencetak prestasi di bidang riset pada kancah internasional. Kali ini dalam Tokyo-Tech Indonesia Commitment Award 2019, Sholah Fariduddin (Ilmu Kimia 2015) mendapat kesempatan mempresentasikan risetnya mengenai pemanfaatan limbah pisang. Para peserta yang diundang, sebelumnya telah melewati proses seleksi yang cukup ketat dari juri. Hanya 5 orang yang terpilih dari 178 peserta yang mendaftar. Event ini diselenggarakan oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Jepang dan PPI Tokodai bertempat di Tokyo, Jepang pada Sabtu, (05/10).

Read more

Semakin tingginya kemajemukan suatu bangsa, tidak lantas membuatnya mudah terpecah belah. Indonesia merupakan bukti akan hal itu di mana beribu suku, bahasa, dan setidaknya, ada enam agama berbeda yang telah diakui dapat hidup berdampingan. Kemajemukan apabila dikelola dengan baik justru menjadi bukti otentik keunikan dan kekuatan pendorong kemajuan suatu bangsa.

Ini yang menjadi fokus diskusi Public Lecture dalam rangkaian kegiatan The 4th Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (ISBID) yang diadakan di Gedung Perpustakaan Pusat, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis, (24/10). UII mendapat kepercayaan sebagai fasilitator acara karena dinilai menjadi kampus yang intens menyuarakan moderasi Islam dan dialog antar komunitas.

Read more

Fakultas Teknologi Industri UII berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi UII di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UII mengadakan UIC (UII International Conference) pada Rabu (23/10) di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta. Conference ini mengusung tema Industry 4.0 dan merupakan gabungan antara 3 konferensi berbeda.

Read more

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII mengadakan Workshop on Writing Research Paper for International Journal Publication. Acara yang menjadi bagian hibah dari Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu diadakan pada Senin (21/10) di The Alana Yogyakarta Hotel. Workshop ini menghadirkan empat pemateri yakni Prof. Dr. Arief Budiman dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Chun Kit Lai dari Universiti Brunei Darussalam, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D yang merupakan rektor UII dan Prof. Tomohiko Igasaki dari Kumamoto University.

Read more

Tiga Mahasiswa UII yang terdiri dari Muhammad Tri Nur Pamungkas (Teknik Elektro 2016), Hayuno Sukmo Nur Prajanto (Teknik Lingkungan 2017), dan Gayuh Ajeng Wandasari (Teknik Lingkungan 2017) berhasil mendapatkan juara 2 lomba paper dan poster Mahadaya Mineral yang diadakan oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta pada 27 September 2019.

Read more