IPB Studi Banding Infrastruktur Jaringan ke UII

Semakin berkembangnya dunia teknologi, berbanding lurus dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan internet. Tak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk meng-upgrade segala informasi dengan sangat cepat dan bahkan mahasiswa menginginkan koneksi internet untuk dapat bertukar informasi dengan sesama mahasiswa bahkan juga dengan para dosen. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan akses internet yang cepat untuk menunjang kegiatan akademik mereka seperti mencari jurnal. Oleh karenanya, universitas berkepentingan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut demi kelancaran proses perkuliahan.

Hal inilah yang melatarbelakangi Direktorat Sistem Informasi dan Transformasi Digital Institut Pertanian Bogor (IPB) berkunjung untuk melakukan studi banding ke Universitas Islam Indonesia, Kamis (15/03). Bertempat di ruang Eramus Gedung GBPH Prabuningrat UII, keempat perwakilan dari IPB disambut oleh perwakilan dari Badan Sistem Informasi UII. Perwakilan dari IPB yang hadir yakni Julio Adisantoso, Mahfuddin Z, Hasan R, dan Khafi N Zulkarnaen. Sementara dari UII tampak hadir Dr. M. Andri Setiawan selaku Wakil Kepala BSI UII, Ari Sujarwo S.Kom., MIT(Hons) yang merupakan Kepala Bidang Operasi UII.

Dalam studi banding ini, Andri Setiawan menjelaskan tentang infrastruktur jaringan yang ada di UII. Setiap tahunnya, BSI UII selalu melakukan pengembangan jaringan. “Kami diberi kesempatan oleh Rektor untuk melakukan pengembangan apapun sebebas-bebasnya demi terpenuhinya kebutuhan internet mahasiswa dan para sivitas akademika,” ujarnya.

Andri Setiawan menjelaskan bahwa BSI UII setiap tahunnya dapat memperkirakan jumlah dana yang diterima untuk pengembangan teknologi, karna setiap mahasiswa yang membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sudah memiliki rincian tersendiri untuk teknologi yang ada di UII. “Setiap semesternya, ketika mahasiswa membayar SPP sudah memiliki rincian untuk pengembangan IT yang ada di UII. Dari situ bisa kita lihat Rektor UII sangat mendukung pengembangan IT yang selalu kita lakukan,” jelasnya.

Dalam menunjang pengembangan infrastruktur jaringan, dari internal BSI UII diharuskan untuk belajar setiap harinya dan harus bisa mempresentasikan ilmu IT yang sudah mereka peroleh karna teknologi berubah setiap saat. Sejauh ini, jaringan internet yang ada di UII digunakan secara aktif oleh sekitar 26000 pengguna yang tersebar di 5 kampus UII yang ada di daerah Yogyakarta. Dengan jumlah yang terbilang cukup banyak ini, terkadang koneksi internet berjalan dengan sangat lambat.

“Pilihan sekarang ini, menggunakan internet dengan sangat cepat atau tidak tersambung sama sekali. Daripada koneksi berjalan dengan sangat lambat yang nantinya akan menimbulkan komplain dari berbagai pihak, kami lebih baik melakukan pemberhentian sementara dan melakukan broadcasting via e-mail untuk memberitahu bahwa layanan WiFi di UII mengalami gangguan,” lanjut Andri Setiawan.

Dalam studi banding ini, perwakilan dari kedua universitas juga saling berbagi kendala-kendala yang mereka alami selama bekerja demi infrastruktur jaringan yang baik. Ari sujarwo menjelaskan, bahwa kendala yang dialami oleh BSI UII yaitu adanya beberapa staff yang mengundurkan diri karna merasa tidak mampu dalam mengikuti perkembangan teknologi.

“Ada beberapa staff yang mengundurkan diri karna mungkin tidak sanggup mengikuti perkembangan teknologi yang bisa dibilang sangat berbeda tiap tahunnya. Rata-rata mereka yang mengundurkan diri sudah berusia cukup tua. Sehingga sekarang ini, BSI UII mayoritas mempekerjakan pegawainya yang dibawah 35 tahun,” tuturnya.

Jaringan internet yang ada di UII bisa diakses mencapai kecepatan 190 Mbps pada jam kerja. Jaringan ini berpusat di Universitas Negri Yogyakarta (UNY). Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan seluruh universitas yang ada di Yogyakarta mampu maju bersama-sama dalam dunia teknologi. Andri Setiawan berharap kolaborasi ini bisa terus berjalan dan semakin bertambah mitra kerja untuk pengembangan jaringan yang ada di UII. (NI/RS)