Jiwa Anak Muda dalam Perkoperasian

Koperasi Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (KOPMA FBE UII) memperingati miladnya yang ke-27 dengan mengadakan Webinar Methamorfosa pada Sabtu (5/3). Di samping webinar, peringatan milad KOPMA FBE UII juga diisi dengan kegiatan lomba dan bakti sosial. Webinar yang mengulas serba-serbi koperasi mahasiswa dan kiat sukses berinovasi dalam wirausaha untuk kalangan muda atau mahasiswa dibuka oleh Dekan FBE UII, Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si.

Narasumber pertama webinar, Eka Setya Dian Anggriawan yang juga Direktur Utama PT. Mitra Solusi KUKM dan juga merupakan bagian dari Lembaga Pendidikan Koperasi (LAPENKOP) dari Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Kemudian pemateri kedua adalah seorang entrepreneur muda yang juga merupakan founder dari Thansinsomnia, Mohan Hazian. Selain berwirausaha, pria kelahiran Lampung 1990 ini juga bekerja sebagai Creative Director & Artist di Studio Mesin.

Narasumber pertama webinar, Eka Setya Dian Anggriawan yang juga Direktur Utama PT. Mitra Solusi KUKM membawakan materi “Kewirakoperasian”. Ia berbagi pengetahuan bagaimana seharusnya sebuah Koperasi Mahasiswa itu menjadi wadah untuk mengasah jiwa wirausaha, kreativitas, serta inovatif bagi mahasiswa. Menurutnya, Koperasi Mahasiswa merupakan tempat untuk mencetak kader-kader muda yang memiliki jiwa entrepreneurship. 

Lebih lanjut lagi ia menyampaikan bahwa jiwa entrepreneurship mahasiswa tidak hanya berhenti pada keahlian berwirausaha saja. Lebih dari itu, pemiliknya juga harus mampu menjadi perantara yang mengubah sesuatu tidak bernilai ekonomis menjadi barang atau jasa bernilai jual.

Menurutnya, untuk menunjang keahlian tersebut tentunya diperlukan kesiapan mental, pengetahuan dan keterampilan, serta kesiapan sumber daya. “Mental yang harus kita bangun pertama adalah mental dimana kita harus memiliki sikap petarung, siap berjuang, tidak melihat menang kalah. yang pertama tentunya kita harus memiliki mental tahan banting,” ujar Eka.

Tentang kewirakoperasian, ia menjelaskan bahwa dalam ranah ini wirausaha tidak selalu berbicara tentang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun bisnis koperasi adalah bisnis berbasis anggota yang bertujuan mencapai kepentingan bersama. Termasuk di dalamnya pemberdayaan anggota-anggotanya untuk menghasilkan output berupa keterampilan khusus yang dapat menunjang kesejahteraan anggotanya.

Dalam sesi kedua, suasana webinar digiring menjadi “sangat anak muda” oleh Mohan Hazian. Ia membagikan pengalamannya dalam merintis bisnis yang dikemas dalam tema “Berani tampil beda dan melakukan inovasi dalam menggapai kesuksesan berwirausaha”.

Bisnis yang dirintis oleh Mohan sangat erat kaitannya dengan transformasi digital. Ia memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Salah satu platform digital yang digunakan adalah Instagram yang juga berfungsi sebagai katalog digital.

Selain itu ia memaparkan bentuk-bentuk inovasi yang telah dilakukannya pada produk-produk yang ia hasilkan seperti sepeda, helm, dan sepatu. Mozan memberikan banyak gambaran tentang bagaimana seorang entrepreneur dapat bertahan di tengah persaingan bisnis.

Ia mengandalkan inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan digital. Bahkan dengan perkembangan digital kegiatan riset pun dapat dilakukan hanya melalui internet. ”Sekarang sudah di zamannya digital, kita bisa lihat semuanya di internet. Kita bisa riset pasar sesantai itu,” tuturnya. (HM/ESP)