,

Mengerucut Tiga Nama Calon Rektor UII

Tahapan pemilihan Calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Periode 2022-2026 mengerucut ke tiga nama. Mengacu Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, No. 10/SK-PP/III/2022 Tentang Calon Rektor Terpilih UII Periode 2022-2026, tertanggal 7 Maret 2022, ke tiga nama tersebut yakni Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D., dan Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. Panitia Pemilihan selanjutnya mengajukan nama-nama ini ke Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, untuk kemudian dipilih salah satu dan ditetapkan sebagai Rektor UII pada 9 Maret 2022 mendatang.

Ketiga Calon Rektor terpilih tersebut merupakan hasil pemilihan dalam Rapat Senat Universitas Pemilihan Calon Rektor Terpilih UII Periode 2022-2026, yang dihelat pada Senin 7 Maret 2022 di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII. Dalam rapat senat ini, dari 144 anggota Senat Universitas, 114 diantaranya berpartisipasi memberikan hak suaranya. Calon Rektor Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. memperoleh suara terbanyak yakni dengan 67 suara, diikuti Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D. dengan 19 suara. Selanjutnya Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dengan raihan 10 suara, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. dengan 9 suara, dan Dr. Zaenal Arifin, M.Si. mendapat 8 suara.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, Dr. rer. Soc, Masduki, M.A. mengungkapkan rasa syukurnya dimana proses pemungutan suara oleh para senator dapat berjalan dengan lancar. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa kualitas demokrasi di UII, yang ditunjukkan dengan penyampaian hak suara dilaksanakan oleh senator dengan baik. “Hal ini juga sebagai experience kepemimpinan di kampus dijalankan dengan proses pemilihan langsung. Kita mengapresiasi senator yang hadir dan menyampaikan hak suaranya,” tuturnya.

Kedua, lanjut Masduki, pada tahapan ini para Calon Rektor juga hadir menyampaikan kembali substansi rencana aksi yang disimak oleh para senator. Artinya, senator mendengar langsung bagaimana para Calon Rektor menyampaikan gagasan untuk kemajuan UII. “Ini satu nuansa yang penting untuk dilihat, bahwa sebelum memilih, senator diingatkan kembali siapa saja calon dan agenda kerjanya, sehingga dapat meyakini ketika mereka memilih sudah berbasis pada pengetahuan,” paparnya.

“Dengan demikian, ketika hasilnya keluar kita melihat bahwa ada keselarasan antara aspirasi yang berkembang di seluruh sivitas akademika. Yang mana itu muncul saat penjaringan hingga pemilu raya dengan hasil di senat ini. Saya kira menarik dilihat, artinya ada chemistry bagaimana para senator mampu membaca aspirasi dari seluruh jamaah UII,” Masduki menambahkan.

Berkaitan dengan proses pemilihan oleh senat, Masduki mengemukakan secara teknis dapat dikatakan lancar, para senator yang penyampaian hak suara juga sangat apresiatif dan partisipatif. Lebih jauh dari itu, hasilnya juga menunjukkan keselarasan antara apa yang menjadi suasana kebatinan di seluruh sivitas akademika dengan suara yang disampaikan oleh senat. “Hal-hal yang sifatnya terukur, seperti jumlah yang memberikan hak pilih ada 114 atau 79,16 persen, dengan suara tidak sah sebanyak 1. Jumlah senat sendiri ada 144 orang, namun yang hadir dalam rapat senat hanya 120 anggota,” paparnya.

Masduki juga menggaris bawahi rencana aksi yang dipaparkan kembali oleh para Calon Rektor. Salah satunya isu yang ditawarkan oleh Prof. Fathul Wahid, bagaimana kita (UII) menahan laju liberalisasi universitas atau godaan menjadi bagian dari agenda neo-liberal. Gagasan selanjutnya dilontarkan Dr.-Ing. Ilya Fadjar Maharika, bagaimana peran Tenaga Kependidikan bagi kelangsungan UII. Ia mencontohkan seperti universitas di negara-negara Eropa Barat yang memisahkan antara tugas administratif dan karir akademik.

“Selama inikan ada semacam wilayah yang tidak jelas, dosen juga punya kewenangan di struktural non-akademik yang itu sebetulnya sudah tidak relevan. Itu akan mengganggu kewajiban dosen untuk produktivitas akademiknya,” tandas Masduki. (KR/RS/RP)