,

Mahasiswa UII Ciptakan Teknologi Smart Farming

Bermula dari keluhan kesehatan para petani saat menanam padi secara manual, Tim mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) berinisiatif menciptakan sebuah inovasi alat penanam padi eco-friendly dengan teknologi Smart Farming sebagai solusi mengurangi musculoskeletal disorders pada Kampung Mina Padi.

“Ide itu muncul dari hasil survey di lokasi-lokasi tani sekitar UII (kampus) dan juga melihat kondisi mitra tim kami, dimana petani mengeluhkan rasa sakit akibat proses kerja mereka yaitu menanam padi secara manual dengan durasi waktu yang lama,” ungkap salah satu anggota tim, Ilham Frandinata Maizir saat diwawancara pada Minggu 13 Desember 2020. Untuk diketahui berkat inovasi yang digagas, tim mahasiswa UII ini berhasil membawa pulang medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2020.

Inovasi tersebut diciptakan dengan meningkatkan kapasitas alat-alat tani sebelumnya sambil menyesuaikan dengan kondisi pertanian jajar legowo. Proses perancangan alat ini menggunakan perangkat lunak Solidworks 2017 dengan mempertimbangkan beberapa koreksi yang diberikan sejak tahap awal hingga PIMNAS. Alat tersebut dirancang untuk memberikan kenyamanan para petani saat bekerja sekaligus menciptakan alat penanam padi yang mudah digunakan dengan harga terjangkau.

Ilham yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri UII meyakini, dengan adanya alat ini akan mampu mengurangi keluhan muskuloskeletal (gangguan fungsi pada ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, serta tulang belakang) serta meningkatkan efisiensi dari proses menanam. Pasalnya alat ini dirancang menyesuaikan bentuk tubuh petani. “Cara kerja alat ini dilakukan dengan cara ditarik. Apabila roda bergerak, maka mekanisme penanaman akan aktif dengan menancapkan bibit tani ke perputaran tanah dengan jarak penanaman menyesuaikan pilihan diameter roda sesuai dengan tipe penanaman jajar legowo pada lahan yang ada di mitra,” jelas Ilham.

Dalam prosesnya, UII memberikan dukungan penuh pada Ilham dan timnya. Dukungan ini diberikan melalui PKM Corner sebagai wadah yang memberikan informasi terkait PKM serta menjadi narahubung antara dirinya dan pihak penyelenggara PKM sejak tahap penyusunan proposal hingga akhir. “UII juga memfasilitasi kita dengan memberi bantuan berupa pendanaan selama proses penjalanan PKM sehingga mempermudah saya dan tim dalam penjalanan PKM ini,” ujar Ilham.

Lebih lanjut, Ilham berkomitmen untuk dapat merealisasikan alat ini ke dalam bentuk prototype yang dapat dicobakan secara langsung. “Bersama dengan Prodi Teknik Industri UII, semoga niat awal kami dalam mengikuti PKM ini dapat terealisasikan untuk memperbaiki masalah yang ada dalam proses pertanian”. Ia juga berharap, prestasinya bersama tim tidak lantas membuat puas namun justru menambah semangat untuk terus maju serta memberikan motivasi pada mahasiswa UII lainnya, khususnya pada bidang PKM.

TIMNAS 2020 merupakan kali pertama Ilham mengikuti kegiatan semacam ini. Tentu menjadi tantangan bagi dirinya untuk terus menjaga kekompakan dengan tim. Terlebih seluruh proses PIMNAS ini dijalankan bersamaan dengan padatnya perkuliahan di semester 7. “Tapi untungnya tim kita tetap terjaga karena komunikasi yang baik selama perjalanan PKM ini dan istiqomah dalam perjalanannya,” pungkasnya.