,

Majelis Dewan Guru Besar PTNBH Kunjungi Candi Kimpulan UII

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) pada Sabtu (02/03). Delegasi yang berjumlah sekitar 35 Guru Besar dari 17 PTNBH se-Indonesia tersebut mengunjungi Candi Kimpulan dan Museum UII yang berlokasi di Gedung Mohammad Hatta, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang 14,5 Ngemplak Sleman.

Agenda lawatan ini diselenggarakan dalam rangka upaya MDGB PTNBH untuk mempelajari lebih jauh mengenai keberadaan artefak arkeologi dan makna ilmu pengetahuan Candi Kimpulan terkait dengan Ekosistem Gunungapi Merapi.

Disambut langsung oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., segenap rombongan mendapat penjelasan mengenai sejarah perkembangan UII dari masa ke masa di Museum UII. Termasuk di antaranya ialah mengenai Candi Kimpulan yang ditemukan secara tidak sengaja tatkala perpustakaan hendak dibangun pada tahun 2009.

“Candi Kimpulan yang kami temukan ketika kami membangun perpustakaan ini punya banyak arti bagi kami. Salah satunya adalah bahwa kami ini menghormati masa lalu. Apa yang sudah menjadi prestasi bangsa ini kita hormati. Tapi di saat yang sama ini juga simbol bahwa keragaman adalah sebuah fakta sosial dan itu harus kita rawat. Dan ketika itu kita rawat, maka itu akan memperkuat bangsa Indonesia,” jelas Prof. Fathul Wahid.

Selama berlangsungnya kegiatan, UII pula menerima respons positif dari para guru besar yang datang ke UII. Di antaranya termasuk apresiasi bagi UII dalam melaksanakan perawatan candi sebagai bentuk toleransi. Sebagai sebuah kampus berbasis Islam, UII pula turut melantangkan pesan toleransi melalui perantara keberadaan candi di dalam kampus.

“Termasuk juga menggunakan area candi sebagai tempat untuk dialog antariman selama ini. Kami sering mendapatkan tugas dari Kementerian Luar Negeri ketika ada tamu-tamu ke Indonesia lintas iman, kami diminta untuk menjadi tuan rumah, kami akan sangat senang untuk melakukan itu. Dan candi menjadi salah satu pilihan tempat untuk melaksanakan dialog antariman,” terang Prof. Fathul Wahid.

Adapun kunjungan kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “ALTITUDE: Academic Leadership Training on Innovative Transformation for University Development and Empowerment” yang digelar oleh MDGB PTNBH di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., Sekretaris Dewan Guru Besar UGM, menerangkan alasan kedatangan delegasi MDGB PTNBH ke Candi Kimpulan, yakni dalam memahami situasi masa lampau yang terbukti memiliki sejumlah jejak terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dari penemuan pripih di sekitar candi.

Candi yang juga dikenal sebagai Candi Pustakasala dan berlokasi di Perpustakaan Pusat UII tersebut dinilai merupakan sebuah kawasan pusat kajian di masa silam. Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi penting dalam meluruskan kembali tradisi keilmuan para guru besar di Indonesia.

“Supaya kita punya shifting paradigm. Dari paradigma yang kita hanya mengikuti negara-negara kontinental maju, seperti Eropa-Amerika, kita mencoba mendalami, mencari, mengkaji, kedalaman archipelago paradigm, paradigma yang dibangun di atas locality dan perkembangan pengembangan keilmuan di masa silam, di zaman Hindu-Budha maupun zaman kini untuk meneliti masa depan,” tandas Prof. Baiquni. (JRM/RS)