Peluang Bisnis Pasar Modal di Indonesia Masih Sangat Luas

Selama ini tingkat literasi dan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang pasar modal maupun saham tergolong masih rendah. Investor lokal lebih senang menanamkan modalnya dalam waktu jangka pendek dengan keuntungan kecil. Padahal, jika lebih bersabar, berinvestasi jangka panjang dengan membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mendapatkan keuntungan yang lebih menjanjikan.

Sebagaimana tergambar dalam acara kuliah umum tentang bertajuk “Pelanggaran dan Kejahatan di Pasar Modal” yang dilangsungkan di Ruang Sidang Utama Lt. 3 Fakultas Hukum UII, Senin (12/6). Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut ialah Kepala Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza dan Perwakilan PT. FAC Sekuritas, Wisnu Prambudi Wibowo.

Diawal materinya, Irfan Noor Riza menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir perdagangan saham di Indonesia dinilai paling menguntungkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

“Pemerintah kini gencar mengkampanyekan kepada masyarakat untuk menabung saham, karena Indonesia merupakan bursa pasar saham yang menguntungkan dibandingkan dengan Jerman, Filipina, India, Australia, maupun Inggris”, tuturnya.

Ditambahkan Irfan Noor Marzuki bahwa Indonesia dinilai menguntungkan sebagai tujuan investor dalam perdagangan pasar saham karena banyaknya jumlah penduduk, bonus demografi, dan tingginya pertumbuhan ekonomi.

“Potensi Indonesia dalam perdagangan saham sangatlah besar karena banyaknya penduduk, bonus demografi, kebijakan ke depan yang fokus pada investasi, serta tingginya pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global”, paparnya.

Lebih lanjut Irfan Noor Marzuki menyatakan bahwa pemahaman masyarakat Indonesia tentang pasar saham masih kurang sehingga pasar mayoritas dikuasai oleh investor maupun perusahaan asing.

“Kepemilikan saham di Indonesia banyak didominasi oleh investor asing, artinya perusahaan di Indonesia sebagian besar dimiliki dan dinikmati oleh asing”, ujarnya.

Sementara Wisnu Prambudi Wibowo berharap bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia melek akan investasi sekaligus mengajak masyarakat agar gemar menabung saham. Ia juga mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati dalam memilih perusahaan tempat di mana akan membeli sahamnya.

“Sejak dini kita harus biasakan menanam saham ibarat prinsip menabung uang receh untuk investasi ke depan. Namun kita juga harus berhati-hati agar kejahatan dalam pasar modal dapat diminimalisir”, paparnya. (IH)

Save