Membumikan Toleransi Beragama di Tengah Keberagaman

Toleransi merupakan sikap menghargai orang lain yang mempunyai perbedaan baik dalam agama, suku, ras, dan bangsa. Sikap tersebut harus dimiliki setiap orang untuk menjaga kerukunan hidup bermasyarakat di suatu daerah bahkan negara. Konteks inilah yang mendorong Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia (PSI UII) mengadakan Kajian Milenial Islam “Toleransi dan Titik Temu Agama-Agama” dengan narasumber Mukalam (Peneliti PSI UII–CEO Kebun Filsafat) yang dimoderatori oleh Januariansyah Arfaizar (Aktivis Milenial Muslim). Acara berlangsung pada Selasa (19/11/2019) di Kampus UII Demangan dan diikuti 35 orang peserta dari berbagai kampus dan masyarakat umum.

Pada kesempatan ini, Mukalam selaku narasumber mengungkapkan bahwa dengan kejadian sikap intoleran yang terjadi belakangan ini, mendorong sebagian cendekiawan Muslim untuk lebih terbuka dalam mencari perspektif keagamaan.

“Peningkatan praktik-praktik intoleransi keagamaan, khususnya dalam sepuluh tahun terakhir, telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Namun hal yang sama juga mendorong sebagian kalangan cendekiawan Muslim untuk mencari perspektif keagamaan yang lebih terbuka pada perubahan dan tantangan zaman” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sikap intoleran harus diselesaikan dengan cara berdialog. “Di antara penyebab intoleransi adalah faktor sosial, politik, ekonomi dan budaya. Pilihan ideal untuk menciptakan toleransi di Indonesia adalah toleransi aktif dan dengan melakukan dialog. Hal ini membutuhkan proses yang melibatkan semua pihak supaya terciptanya toleransi yang baik antara masyarakat dan agama” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi dialog antara narasumber dan peserta dengan dipandu oleh moderator. Diskusi banyak mengupas masalah toleransi yang ada di Indonesia, khususnya lingkungan sekitar dan saling mencoba menemukan solusi dalam mewujudkan toleransi aktif antar umat beragama serta mencari titik temu sebuah solusi untuk saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. (AR-JA/ESP)