,

Pemuda Harus Terlibat dalam Pembangunan Bangsa

Generasi muda hendaknya menyadari bahwa mereka adalah andalan dan harapan bangsa yang sedang membangun untuk mengejar keterbelakangan. Karena itu kegiatan generasi muda hendaknya dapat menunjukkan peran pelopor kaum muda dalam pembangunan. Pemuda adalah ujung tombak perubahan bangsa, maka peran pemuda dalam kondisi ini ialah terlibat langsung dalam memperbaiki keadaan bangsa atau terus belajar menjadi generasi mandiri sehingga bisa membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan.

Topik tersebut sebagaimana tergambar dalam Dikusi Publik Peringatan Hari Sumpah Pemuda bertajuk “Pemuda Berbicara Konstitusi” yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII), pada Kamis (2/11), bertempat di Ruang TS III/7 FH UII.

Anang Zubaidy, SH., MH. Selaku Direktur PSHK FH UII menyampaikan bahwa pemuda adalah harapan bangsa, merekalah calon-calon pemimpin, sehingga dilaksanakannya diskusi publik ini sangat penting untuk menumbuhkan minat pemuda dalam mengkaji konstitusi serta turut menyumbangkan ide demi kemajuan bangsa. “Harapannya dengan kegiatan ini, pemuda dapat berkontribusi dalam kehidupan bernegara agar semangat sumpah pemuda tetap menyala,” tuturnya.

Disampaikan Retno Widiastuti, Mahasiswa FH UII, Angkatan 2014 menyampaikan bahwa orientasi pemuda saat ini semakin praktis karena derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang semakin terbuka dan kompetitif. Imbasnya, persoalan yang dihadapi pun semakin beragam.
“Publik melihat hal utama yang menjadi tantangan berat pemuda saat ini adalah narkoba, intoleransi, hoax, dan hate speech. Problem tersebut ialah sebagian kecil dari ratusan bahkan ribuan kasus krisis moral yang peran utamanya adalah pemuda,” paparnya.

Sementara Yuniar Riza Hakiki, Mahasiswa FH UII, Angkatan 2014 menyampaikan bahwa melalui peringatan refleksi sumpah pemuda, pemuda saat ini diharapkan ikut andil dan terlibat dalam pembangunan bangsa yang lebih baik kedepan. “Pemuda dibalik sumpah pemuda 28 Oktober 1928 adalah tokoh-tokoh kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, maka kepemimpinan bangsa dimasa depan terletak pada sejauh mana pemuda kini berperan,” ucapnya.

Lebih lanjut Peneliti PSHK FH UII, Aulia Rifqi Hidayat, SH., menyatakan bahwa dengan mengingat peran dan kontribusi pemuda, maka pemuda kembali menjadi harapan sekaligus menjadi tulang punggung dalam menunjang pembangunan bangsa, khususnya di daerah. “Pendek kata, pemuda haruslah merantau untuk memperkaya khazanah ilmu dan pengalaman yang pada akhirnya dipergunakan untuk membangun kampung halaman sebagaimana kebutuhan daerah,” ungkapnya. (IHD/RS)