Pentingnya Public Speaking dan Personal Branding

Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Organisasi (IPO) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar webinar A Day to Move bertajuk “Things You Can Raise from The Best Version of You” pada Sabtu (26/3) secara virtual. Acara tersebut ini diisi oleh Muhammad Rizki Pratama dan Habibi Humas serta Eza Setiawan Hazami.

Acara webinar ini memiliki dua topik yang secara garis besar membahas mengenai public speaking dan personal branding. Muhammad Rizki Pratama dan Habibi Humas menyampaikan topik “Improving Self-confidence to Support Public Speaking Skills” selanjutnya Eza Setiawan Hazami menyampaikan topik “Branding Yourself to Improve the Existence” yang akan dipandu oleh Ahmad Rudy Chamid.

Muhamad Rizki Pratama dan Habibi Humas ini akrab dipanggil dengan sebutan Asbak Firaun yang sudah berkecimpung di dunia master of ceremony, salah satunya menjadi MC dalam Ospek UII dari 2016 hingga 2018. Mereka membagikan pengalamannya dan memberikan tips dan trik tentang public speaking secara umum. Public speaking adalah kegiatan komunikasi antar muka di depan umum. “Dalam dunia pekerjaan seperti marketing, morning briefing, atau meeting diperlukan skill public speaking” ujarnya.

Asbak Firaun juga mengemukakan hal-hal yang membuat public speaking menjadi penting, yaitu self-confidence, general knowledge, networking, dan influence. “Harus belajar, banyak belajar, terus belajar, dan mempelajari sesuatu yang baru,” pesannya. Salah satu hal terpenting dari public speaking adalah mimik atau raut wajah atau ekspresi yang dapat membangun suasana baik. Tips selama public speaking menurut Asbak Firaun adalah pesiapan materi atau bahan yang akan disampaikan, mempelajari target audiencenya, menghibur audience, dan selalu mengevaluasi.

Selanjutnya, Eza Setiawan Hazami dengan keseharian menjadi Human Resources Content Creator menyampaikan cara-cara mem-branding diri. Menurut Eza personal branding adalah reputasi. “Orang lain sudah tahu kamu tanpa harus presence,” tuturnnya. Ia melanjutkan bahwa personal branding itu merupakan persepsi seseorang yang dibentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa ditawarkan secara profesional saat ini serta di masa depan.

Hal tersebut juga mempengaruhi nilaimu selama proses seleksi hingga akhirnya kamu diputuskan untuk diterima atau tidak, bisa terlihat lewat cara berpakaian, berbicara, hingga gadget dan kendaraan yang digunakan. “Pokoknya, apapun yang melekat pada dirimu, dilakukan secara konsisten, serta disadari orang lain, maka itu bisa membangun personal branding kamu tanpa disadari,” lanjut Eza Setiawan Hazami.

Personal branding ini mencakup dua hal, yaitu competency dan relationship building. “Atau “personal branding yang paling bagus itu keduanya beriringan,” ujar Eza Setiawan Hazami. Pentingnya personal branding ini akan membantu orang lain memiliki first impression yang bagus untuk kita sehingga dapat membangun kepercaan dan kredibilitas diri di hadapan orang lain.

Selain itu, personal branding juga penting di dalam dunia pekerjaan, seperti meyakinkan rekruter bahwa kamu sudah mengenal dirimu sendiri dengan mempromosikan diri dengan membagikan cerita atau konten berdasarkan pengalaman dan kemampuan. Hal ini dapat meningkatkan koneksi yang luas di dunia kerja.

Eza Setiawan Hazami juga menyampaikan cara menemukan personal branding, tentukan dulu konten apa yang mau diposting dan memiliki value dengan mengetahui audience. “Apapun yang mungkin teman-teman bisa raih, kejar brandingnya supaga ga belok,” sambungnya.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menemukan personal branding adalah perbanyak ikut program magang/volunteer, mulai membuat konten di internet. “Intinya presence,” tegasnya. Kemudian aktif di media sosial untuk mencari ilmu baru, ambil pekerjaan part-time, upgrade skill secara bertahap, dan perbanyak networking dengan orang lain, serta memulai eksplor diri untuk mengetahui minat dan bakat. “Branding juga selain kita menampilkan ke luar kita juga asah diri kita di dalam,” lanjut Eza Setiawan Hazami.

Branding yang sudah dibuat harus konsisten dan tetap melekat di orang lain sampai kapanpun. Menurut Eza Setiawan Hazami jangan selalu memikirkan apa yang saya suka, tetapi selalu pikirkan dari skill saya, apa yang saya bisa lakukan untuk orang lain. “Nah itu adalah kunci branding yang efektif dan presence dimana-mana,” pungkasnya. (MDL/RS)