Tips Olahraga dan Tubuh Bugar Saat Berpuasa

Kewajiban berpuasa selama 13 jam yang membuat tubuh manusia tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Hal, tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan apakah sebaiknya tetap melakukan aktivitas olahraga seperti biasanya atau tidak. “Pertanyaan mengenai seseorang yang berpuasa sebaiknya olahraga atau tidak. Jawabannya adalah boleh,” tutur dr. Alfan Nur Asyhar, seorang dokter PSSI sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dalam acara Seminar Online Pengabdian Masyarakat FK UII.

Saat ini tidak sedikit kasus orang yang meninggal atau pingsan mendadak saat olahraga. Hal tersebut dikarenakan olahraga dilakukan secara sembarangan. “Saat puasa tidak direkomendasikan untuk melakukan olahraga saat pagi hari karena untuk menuju pengisian cairan masih lama. Waktu paling bagus untuk olahraga adalah dua jam sebelum berbuka. Atau lebih baik lagi adalah malam hari sebelum pukul 22.00 agar tidak mengganggu siklus tidur,” jelasnya.

Bentuk latihan dilakukan secara bertahap. Bagi orang yang biasa melakukan aktivitas olahraga saat memasuki pekan pertama bulan Ramadhan intensitas latihan diturunkan hingga 50%. Pekan kedua tubuh mulai menyesuaikan diri, porsi olahraga bisa dinaikan hingga 75%. Pada pekan terakhir, porsi latihan dapat kembali 100% sama seperti sebelum Ramadan.

“Cara adaptasi olahraga selama puasa Ramadan bukan tanpa tujuan. Tubuh perlu adaptasi dengan pola makan yang berubah untuk menghindari terjadinya shock,” tegasnya.

Selain olahraga, cara agar tubuh menjadi bugar saat puasa adalah dengan konsumsi diet yang bergizi dan seimbang. Masyarakat Indonesia saat ini masih banyak sekali salah memahami mengenai konsep diet yang baik. Kebanyakan memahaminya adalah dengan konsumsi banyak nasi.

“Dalam satu piring, setengah bagiannya adalah buah sayur, seperempat protein, dan seperempat sisanya adalah karbohidrat,” imbuh pemateri lain, dr. Nur Aini Djunet, M.Gizi, dokter ahli gizi dan dosen FK UII.

Konsumsi buah sayur memiliki banyak manfaat. Zat antioksidan yang terkandung dalam buah sayur dapat melindungi sel-sel otak dan membantu meningkatkan daya ingat. Tingginya serat dapat meningkatkan kualitas metabolisme tubuh. Antioksidan yang tinggi akan mengurangi peradangan dan melindungi seseorang dari depresi.

“Perlu masyarakat tahu jika kandungan mineral dalam buah sayur sangat tinggi. Nutrisi tersebut dapat melawan jenis penyakit secara alami, termasuk kanker,” tegasnya.

Di saat kondisi pandemi, sistem imun yang optimal sangat penting untuk terhindar dari sakit. Salah satu cara untuk mendapatkan imun yang baik adalah dari asupan vitamin. Vitamin yang berperan besar dalam sistem imun adalah vitamin C, A, dan E.

“Vitamin C dapat membantu proses pembentukan antibodi yang akan meningkatkan kekebalan tubuh. Dapat kita dapatkan dengan konsumsi buah stroberi, jeruk, tomat, dan kiwi. Vitamin E akan menetralkan radikal bebas dan vitamin A akan melindungi tubuh dari infeksi,” tutup dr. Aini. (UAH/ESP)