UII dan INDEF Jalin Kerjasama

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI UII) menyelenggarakan Kuliah Umum bertemakan “Masa Depan Ekonomi Indonesia Pasca Pilpres”. Kuliah umum yang dikhususkan bagi mahasiswa HI UII tersebut berlangsung pada Rabu (26/6) di Auditorium Fakultas Psikologi UII dengan pembicara Prof. Didik J. Rachbini, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Pada acara ini juga disepakati kerjasama antara UII dengan INDEF yang ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Prof. Didik J. Rachbini selaku perwakilan dari INDEF. Kedua pihak sepakat bekerjasama di bidang pendidikan, riset dan pengembangan mahasiswa.

Didik dalam materi kuliah umum mengatakan bahwa sektor ekonomi dan sektor politik di suatu negara akan saling mempengaruhi satu sama lain. “Di Indonesia, ada lima isu ekonomi dan politik di suatu negara, yaitu daya saing, APBN & utang Pemerintah, kesenjangan ekonomi, korupsi dan perilaku kebijakan & kepemimpinan ekonomi,” ungkapnya.

Disampaikan Didik sejak krisis ekonomi tahun 1998, negara Taiwan, Hongkong dan Singapura adalah negara yang termasuk kuat dan tahan krisis nilai tukar dan saat ini sudah mulai menguat ekonomi dan politiknya. Hal itu dikarenakan negara tersebut mampu memanfaatkan kemampuan ekonomi, industri, pariwisata dan sektor luar negeri lainnya. Oleh karenanya, negara tersebut tidak mengalami defisit neraca berjalan.

Didik menambahkan Indonesia termasuk ke dalam kelompok negara yang rentan dan terkena imbas dari krisis nilai tukar bersama dengan Thailand, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan. Hal itu dikarenakan Indonesia tidak memanfaatkan momentum krisis nilai tukar untuk membangun keunggulan daya saingnya.

Sampai sekarang menurut Didik, defisit neraca berjalan terus membesar sehingga tidak bisa ditangani dalam jangka waktu yang singkat. “Kondisi ini akan terus melemahkan sektor luar negeri, nilai tukar dan perekonomian secara keseluruhan dan rentan terhadap gejolak eksternal,” tandasnya. (RRA/RS)