UII dan Tongmyong University, Korea Selatan Diskusikan Program Gelar Ganda

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Tongmyong University, Korea Selatan di Ruang Sidang VIP, Lantai 3, Gedung Rektorat GBPH Prabuningrat UII, pada Jumat (20/5). Dalam kesempatan tersebut, Tongmyong University diwakili oleh Dr. Kweon, Joong-Rak, selaku Dekan sekaligus Perwakilan dari Kantor Urusan Internasional, dan didampingi oleh Prof. Je, Dae-Sik. Sedangkan, UII diwakili oleh Iman Sahroni, S.Si., M.Sc., Kepala Divisi Kemitraan Luar Negeri, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional dan perwakilan dari Prodi Informatika dan Teknik Elektro. Kunjungan ini bertujuan untuk membicarakan kerjasama gelar ganda yang hendak dijalin kedua universitas.

Dr. Kweon, Joong-Rak berharap program ini akan mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Tongmyong University. Ia menuturkan bahwa Tyongmyang adalah salah satu universitas dengan program studi IT terbaik di dunia. Selain itu, mahasiswa internasional di sana juga difasilitasi untuk belajar bahasa Korea untuk pemula.

Sementara itu, Yusuf Aziz Amrulloh, S.T., M.Eng., Ph.D, selaku Ketua Prodi Teknik Elektro UII juga berharap agar kerjasama program ganda kedua universitas bisa dijalankan dengan baik dan ditambah dengan program lain seperti pertukaran dosen. 

Menanggapi hal ini, Dr. Kweon menyatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan segalanya dengan catatan bahwa kedua universitas bisa membuat sebuah kurikulum bersama. Kurikulum sangat penting karena program gelar ganda seringkali terkendala dengan kurikulum yang tidak sesuai seperti perbedaan satuan kredit semester yang diambil hingga kewajiban menulis tugas akhir. 

Selain itu, kurikulum juga harus didesain dengan baik agar bisa menyesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUD RISTEK). Selain itu, keselarasan program juga harus didesain sedemikian rupa seperti materi apa yang dipelajari oleh mahasiswa ketika 2 tahun awal di UII dan 2 tahun selanjutnya berada di Tongmyong University. 

Untuk menunjang pembelajaran mahasiswa, Tongmyong University memberikan beasiswa berupa potongan jumlah SPP yang harus dibayarkan. Potongan ini sendiri dihitung berdasarkan skor IELTS/TOEFL IBT yang dimiliki mahasiswa. Semakin tinggi skor yang dimiliki, maka semakin tinggi jumlah beasiswa yang didapatkan. 

Dr. Kweon juga menambahkan bahwa setiap semester jumlah beasiswa yang didapatkan bisa naik selama mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya. “Kita juga ada fasilitas asrama yang bisa digunakan oleh mahasiswa asing ketika baru tiba di Korea.” Ujarnya. Asrama tersebut dapat digunakan untuk 1 atau 2 semester awal.

Melihat kompleksnya persiapan yang harus dilakukan untuk program gelar ganda, kedua universitas berencana untuk mencoba program pertukaran mahasiswa selama satu semester sebagai pembuka rangkaian kerjasama. Rencananya, pertukaran mahasiswa ini akan dimulai dengan mengirimkan 3 orang mahasiswa dari Teknik Elektro dan Informatika pada bulan Agustus nanti. 

Terakhir, Prof. Je meminta pihak program studi untuk mempersiapkan mahasiswanya salah satunya melalui pembekalan bahasa Korea dasar yang akan sangat membantu mahasiswa di Korea Selatan nantinya. (AP/ESP)